Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Menjaga Amanah


Topswara.com -- Pernah tidak terbesit dalam benak: Kok kerjaan saya banyak sekali ya? Kok amanah saya banyak banget ya? Kok kerjaan enggak selesai-selesai ya? Baru saja selesai satu, kok sudah numpuk kerjaan yang lain ya? Hidup adalah amanah. Amanah terbesar sebagai manusia adalah menjadi hamba Allah Subhanahuwa wata'ala.

Selain menjadi seorang hamba, amanah dalam kehidupan sehari-hari bisa jadi sebagai seorang suami, istri, anak, orang tua, guru, pegawai, pemimpin, pendakwah, dan sebagainya. Dan di saat yang sama manusia harus menjalankan semua amanah tersebut. Bagaimana kita bisa menjalankannya, jika kita tidak profesional dalam menjalankan rentetan amanah kehidupan tersebut? Mungkinkah amanah bisa diselesaikan dengan baik?

Pasti, amanah harus diselesaikan dengan baik. Karena setiap amanah tentu ada pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban itu tak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Lantas bagaimana cara-cara menjaga amanah dengan baik? Berikut beberapa penjelasannya. 

Pertama, amanah yang datang jangan dianggap beban tetapi sesuatu hal yang harus diselesaikan. Kedua, harus yakin bahwa kita mampu menyelesaikannya dengan baik. Keyakinan ini membuat kita dimampukan menjalankan amanah tersebut. 

Ketiga, tidak membentur-benturkan amanah yang satu dengan amanah yang lainnya. Amanah sebagai istri jangan dibenturkan dengan amanah dakwah. Amanah sebagai seorang suami yang mencari nafkah jangan dibenturkan dengan amanah dakwah. Karena semua harus diselesaikan bukan dibenturkan.

Keempat, jangan menunda-nunda pengerjaan amanah. Ingat, menunda-nunda akan menyebabkan terbengkalainya pekerjaan dan membuat menimbun banyak pekerjaan. Yang bikin capek mengerjakan amanah adalah karena sudah tertumpuk-tumpuk. Oleh karena itu, biasakan menyelesaikan pekerjaan pada waktunya dan jangan menunda-nunda. 

Kelima, jangan mencari kambing hitam agar tidak amanah. Jangan mencari-cari pembenaran agar dimaklumi dalam mengabaikan amanah. Apabila ternyata tidak amanah, seharusnya istighfar, minta ampun kepada Allah Subhanahuwa wata'ala dan mengakui kesalahan dan kelalaian yang dilakukan, bukan malah mencari-cari alasan untuk mencari pembenaran.

Keenam, jangan mengeluh. Amanah untuk dikerjakan bukan untuk dikeluhkan. Jika terasa berat, mohon dikuatkan untuk melakukannya, bukan malah sibuk mengeluh. Justru keluh kesah itu yang membuat amanah jadi semakin berat dan tidak selesai-selesai. 

Ketujuh, jaga keikhlasan. Sebesar apa pun amanah yang diterima jika dikerjakan dengan ikhlas karena Allah Subhanahuwa wata'ala akan terasa ringan. Tetapi, jika tidak ikhlas karena Allah Subhanahuwa wata'ala, akan terasa sangat-sangat berat. Menjaga niat adalah kunci selamatnya amal. Oleh karena itu, jaga terus keikhlasan hanya karena Allah Subhanahuwa wata'ala, jangan sampai terjebak bisikan setan atau nafsu yang menyelewengkan keikhlasan kita.

Jagalah amanah, karena amanah akan ditanyakan nanti. Laksanakan amanah dengan gembira dan hati yang ringan. Karena, tidak amanah adalah tanda-tanda orang munafik yang tempatnya di keraknya neraka. Astaghfirullahal'adzim. Semoga Allah Subhanahuwa wata'ala menjadikan kita hamba yang amanah dan menyelamatkan kita dari sifat-sifat kemunafikan.

Dalam surah Al-Baqarah ayat 286 difirmanman: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir." [] Ika Mawarningtyas


Narasi ditayangkan di video pendek YouTube Ngaji Shubuh TV: https://youtube.com/c/ngajishubuh 
Simak, like, dan subscribe!
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar