Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Azan Dipermisalkan, Surat Edaran Tak Bisa Digeneralkan


Topswara.com -- Dirundung ngilu hati umat Islam, mendengar penuturan dari Menteri agama Yaqut Cholil Qoumas. Pernyataan yang mengatakan suara azan mengganggu, sama halnya seperti mengganggunya suara gonggongan anjing.

Menteri Agama telah mengeluarkan surat edaran tentang pedoman penggunaan pengeras suara di masjid dan mushola. Di jelaskan bahwa, penggunaan pengeras suara yang hanya di batasi seratus desibel saja, agar tidak mengganggu masyarakat sekitar. Apabila terdapat nonmuslim. Aturan ini juga di buat beralasan untuk membuat masyarakat harmonis dan mengurangi ketidakbermanfaatan.

Perlakuan pemerintah kepada umat ini adalah bentuk pemojokan terhadap umat dan penghambatan syiar Islam. Walau beralaskan keharmonisan dan toleransi, tetap saja ini merupakan penuturan yang sebenarnya tak dapat diterima. Yandri Susanto sebagai Komisi DPR RI turut mengkritik surat edaran tersebut. Seperti yang disampaikan. Republika.com

Sebagaimana telah terjadi sebelumnya. Umat Muslim negeri ini telah beberapa kali menghadapi persoalan penodaan agama. Mulai dari penistaan ayat al-quran, nabi, khilafah dan syariah, hari ini adalah azan. 

Regulasi pemerintahan saat ini sangat menyudutkan ummat islam, mengkerdilkan mereka dan mencoba segala cara untuk menjadikan ummat islam, ummat terbelakang yang mudah untuk dirasuki pikirannya, dicekoki dengan pemikiran-pemikiran seluler barat.

Sekulerisme yang telah bercokol di negeri-negeri muslim menjadikan ummat muslim sendiri tak tahu jati dirinya sebagai seorang yang berislam. Muslim saat ini telah dijauhkan dari pemahaman islam hingga dengan mudah dapat melecehkan agamanya sendiri. 

Keterbelakangannya hingga menjadikan negara tunduk di bawah kekuasaan sekuler, yang memisahkan agama dari kehidupan. Menggiring masyarakat kepada pembodohan agamanya sendiri.

Di negeri yang telah tunduk kepada kapitalisme ini, pentolan-pentolan pemerintah nya telah menjadi budak dan boneka kapitalis sebagaimana negerinya. Berkompromi dengan kapitalis untuk menyebarkan paham sekulernya, menyudutkan muslim dengan label radikal. Menyalakan api permusuhan sesama umat islam. Dan menginjak- injak agamanya sendiri.

Itulah seperangkat keinginan kapitalis. Mereka meyakini bahwa Islam akan bangkit, sehingga mereka terus berusaha untuk menjauhkan pemahaman itu dari benak ummat. Merendahkan Islam dan mengucilkannya. Sehingga manusia terus tunduk kepada ideologi kapitalis.

Namun Islam tetaplah Islam, sebagai agama sekaligus ideologi yang berlandaskan taqwa kepada Allah, yang memiliki fikrah dan thariqah. Diturunkan sempurna oleh Allah ke bumi sebagai rahmat seluruh alam. Satu-satu nya agama yang Allah ridhai. Dan sesungguhnya Islamlah yang berhak mengatur dunia. Karna dunia dalam pengaturan Islam telah terbukti dalam menjaga keharmonisan beragama selama 13 abad lamanya. 

Islam bukan intoleran tetapi Islam punya cara toleransi lebih hebat tanpa ikut campur ibadah agama lain. Islam menjaga hak-hak beragama dan mengagungkan nilai persaudaraan. Islam tidak akan merendahkan agama lain, menghargai dan berdakwah dengan cara yang haq, tidak menyudutkan dan mengucilkan umat beragama lain, membebaskan mereka dalam melakukan ibadah agamanya, tidak ada penistaan, pelecehan ajaran beragama dalam Islam.

Sistem Islam dalam negara juga menjamin keharmonisan ummat beragama, tidak akan membiarkan penodaan terjadi, atau si pelaku mendapat hukuman setimpal. 

Hanya dengan Islam ditegakkan secara sempurna, mewujudkan pemerintahan dengan sistem islam dan masyarakat dengan pemikiran, perasaan dan aturan yang sama yakni Islam, yang akan mewujudkan agama dengan tameng kuat dan tidak akan memiliki celah untuk di lecehkan. 

Maka mulai saat ini, sadarlah wahai ummat Islam. Mari untuk sama-sama berjuang, demi Islam mencapai kebangkitan. Karna ummat saat ini begitu lemah dan tak memiliki penjagaan yang dapat melindunginya. 

Sudah seharusnya untuk kita bangkit dan sadar bahwa ummat membutuhkan penerapan Islam kaffah, secara sempurna mengatur kehidupan agar tidak lagi ada yang dengan berani menyudutkan nya. Menjadi agama terdepan dengan peradaban gemilang. Wallahu a'lam bissawwab.


Oleh: Dhiya Alfi
(Sahabat Topswara)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar