Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

L687 Semakin Pede, Bukti Negara Adopsi Aturan Kere


Topswara.com -- Kampanye yang dilakukan kaum pelangi ke seluruh penjuru negeri kian masif digencarkan, tak terkecuali di negeri yang mayoritas muslim yang makin hari makin tak punya arah sebab latah dengan berbagai tren yang ada.

Baru-baru ini, publik tengah dihebohkan sebab terpilihnya Millen Cyrus menjadi Miss Queen Indonesia 2021 yang merupakan kontes kecantikan bagi para transgender yang diselenggarakan di Bali. (makassar.terkini.id, 02/10/2021).

Tak hanya itu, Millen Cyrus pun siap bertanding ke Thailand sebagai perwakilan dari Indonesia. Keponakan dari Ashanty ini pun sangat senang dan juga terharu saat mahkota Miss Queen dipasang di kepalanya. (celebrity.okezone.com, 01/10/2021).

Penyelenggaraan ajang Miss Queen ini pun menunjukkan sikap toleran masyarakat terhadap perilaku penyimpangan seksual. Atas nama HAM, kaum pelangi berlindung dibaliknya. Bahkan sebagian warganet memberi dukungan kepada Millen Cyrus selaku pemenang untuk tampil diajang yang sama pada tingkat internasional.

Sementara itu, negara sepertinya membiarkan penyelenggaraan ajang kecantikan bagi transgender yang dilaksanakan tanpa adanya pelarangan. Negara tidak benar-benar menjadi benteng penghalang terhadap perbuatan maupun ide rusak yang disebarkan kaum pelangi ke tengah-tengah masyarakat.

Kaum Pelangi, Negara Wajib Memerangi!

Sistem kapitalisme adalah sistem yang memiliki asas sekularisme, di mana, dalam sistem ini, agama benar-benar dipisahkan dari kehidupan. Agama hanya akan mengatur urusan ibadah ritual semata bukan yang lainnya. Sehingga, setiap individu merasa bebas bertindak semaunya tanpa peduli dengan aturan Tuhannya.

Kebebasan benar-benar memberikan hak kepada manusia untuk bertindak sesukanya tanpa melihat kembali aturan yang sudah ditetapkan Tuhannya. Padahal, aturan Tuhannya bertujuan untuk melindungi dirinya agar tak rusak dan merusak. Karena pada hakikatnya, tak ada yang lebih tahu tentang manusia kecuali Penciptanya. Maka sungguh tak pantas bagi manusia menciptakan sebuah hukum untuk mengatur hidupnya. Sungguh kerusakanlah yang akan terjadi setelahnya. Untuk itu, adalah wajar ketika kaum pelangi tumbuh subur dalam sistem hari ini. 

Berbagai ide dan perbuatan menyimpang selalu mendapat ruang dengan dalih kebebasan dan HAM meskipun bertentangan dengan fitrah. Kaum pelangi yang memilih menyalurkan hawa nafsunya dengan sesama jenis, sungguh akan mendatangkan kerusakan. Sebab, selain dapat mematikan pertumbuhan generasi juga menjadi wabah penyakit kelamin HIV.

Sungguh, negara yang seharusnya menjadi pelindung bagi rakyatnya sudah sewajarnya pula berada di garda terdepan dalam memerangi kaum pelangi ini. Karena takut akan bencana yang akan didatangkan oleh Allah SWT. selaku Sang Pencipta Alam.

“Sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki, bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas.” (TQS. Al-A’raf [7]: 81).

Pandangan Islam Terhadap Kaum Pelangi

Kaum pelangi lahir dan tumbuh sebab telah bercokolnya pemikiran liberal beserta gaya hidupnya kepada umat muslim sehingga menjauhkannya dari identitas yang seharusnya. 

Penyimpangan seksual ini pun sebenarnya bukanlah kehendak yang sudah ditetapkan Allah pada golongan ini. Namun, hal ini merupakan sebuah pilihan dari golongan kaum pelangi untuk hidup bebas berdasarkan aturan yang dibuat-buatnya demi memuaskan hawa nafsunya dan menafikan aturan agama. Memang benar adanya jika komunitas ini merupakan permasalahan sistemik akibat dari penerapan sistem kapitalisme. Maka, wajarlah jika solusi untuk mengatasi hal ini pun juga harus bersifat sistemik dan bersumber dari Sang Pencipta.

Dalam Islam, negara akan memberikan perlindungan terbaik bagi umat, seraya melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam menyelesaikan masalah LGBT. Tak hanya itu, negara akan menanamkan ketakwaan kepada setiap individu, menutup semua konten negatif yang berbau pornografi maupun porno aksi. Kemudian, negara juga akan memberikan sangsi yang sangat tegas kepada pelaku pelanggan hukum yang dapat menimbulkan efek jera kepada pelaku dan juga masyarakat. Sehingga dengan begitu, tak ada lagi pelanggan dan penyimpanan yang dapat lolos dari jerat hukum.

Memang hanya dengan Islam masalah LGBT akan tuntas karena negara benar-benar memiliki perlindungan terbaik. Tak seperti hari ini, di mana negara tengah mengadopsi aturan kere yang miskin solusi. Maka, tak inginkan kita hidup dalam sistem yang dapat memberikan perlindungan terbaik? Untuk itu, bersegeralah bangkit demi menyongsong kemenangan hakiki. Karena Islam bukan hanya romantisme sejarah namun juga aturan yang mulia.

"Allah telah mengutuk siapa saja yang berbuat seperti perbuatan kaum Nabi Luth.” (HR. Ahmad nomor 3908).

Wallahualam bissawab

Oleh Sari Ramadani 
(Aktivis Muslimah)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar