Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ustaz Furqon Ungkap Keutamaan Ilmu dan Ulama


Topswara.com -- Pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhlas Sidoarjo Ustaz Muhammad Furqon Syalthout mengungkap keutamaan ilmu dan ulama dalam kitab Lubabul Hadis.

“Bab pertama kitab ini, menerangkan tentang keutamaan ilmu dan ulama,” tuturnya dalam kajian kitab Lubabul Hadis bab satu “Keutamaan Ilmu dan Ulama”, karya Al Allamah Imam Jalaluddin Kamaluddin As Suyuthi, Sabtu (11/09/2021), di media Zoom.

Ia menyampaikan sebuah hadis dari Ibnu Mas’ud ra. “Nabi Muhammad SAW berkata kepada sahabat Ibnu Mas’ud ra: Wahai Ibnu Mas’ud ra, dudukmu (walau sesaat atau sejam saja) di dalam majelis ilmu, meskipun kamu tidak memegang pena dan tidak pula menulis satu huruf, itu lebih baik bagimu daripada memerdekakan 1000 budak. Pandanganmu ke wajah orang yang alim, itu lebih baik bagimu daripada seribu kuda yang kamu menyedekahkannya di jalan Allah, ucapan salammu kepada orang yang alim, itu lebih baik bagimu daripada beribadah seribu tahun,” ujarnya.

Dalam hadis lain juga disebutkan keutamaan ulama yang wara’ daripada ahli ibadah yang bodoh. “Nabi Muhammad SAW bersabda, satu orang pandai yang wara’ (berhati-hati pada perkara haram) itu lebih berat menggodanya bagi syetan daripada seribu orang ahli ibadah yang bersungguh-sungguh tapi bodoh,” ungkapnya.

“Nabi Muhammad SAW juga bersabda, keutamaan orang alim di atas orang yang ahli ibadah, seperti rembulan (malam purnama) di atas semua bintang-bintang,” tambahnya.

Ustaz Furqon juga mengungkap keutamaan niat dalam menuntut ilmu. “Nabi Muhammad SAW bersabda, barang siapa yang berpindah (dari tempat satu ke tempat lain, baik berjalan atau berkendaraan) niat untuk menuntut ilmu, maka diampuni dosa baginya sebelum dia melangkah,” ujarnya.

Menurutnya, umat Islam diperintahkan oleh Allah untuk memuliakan ulama melalui Nabi Muhammad SAW. “Beliau bersabda: muliakanlah para ulama karena sesungguhnya mereka di sisi Allah adalah orang-orang mulia yang dimuliakan,” ungkapnya.

“Ulama yang dimaksud di sini adalah ulama yang takut kepada Allah dan Rasul-Nya yaitu ulama-ulama yang senantiasa taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan menjauhi larangan Allah dan Rasul-Nya. Bukan ulama-ulama suu’ yakni ulama yang menyelisihi perintah, larangan Allah dan Rasul-Nya,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan, memuliakan ulama berarti memuliakan Allah dan Rasul-Nya. “Nabi Muhammad SAW bersabda, barang siapa yang memuliakan orang alim, maka dia benar-benar telah memuliakanku. Dan barang siapa yang memuliakanku, maka dia benar-benar telah memuliakan Allah. Dan barang siapa yang memuliakan Allah, maka tempatnya adalah surga. Jadi, motivasi inilah yang seharusnya dijadikan umat Islam untuk memuliakan para alim ulama,” tegasnya.

Keutamaan ini, menurutnya, hanya diberikan kepada orang mukmin. “Tentu orang yang bukan mukmin tidak akan menerima keutamaan ini karena dia terhalang oleh pintu masuk pertama yakni tidak mengimani Allah SWT,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan keutamaan ilmu dibandingkan shalat sunnah. “Nabi Muhammad SAW bersabda, barang siapa belajar satu bab ilmu, baik dia mengamalkannya atau tidak mengamalkannya, maka hal itu lebih utama daripada dia shalat sunah seribu rakaat,” terangnya.

Ia mengutip penjelasan Syekh Taqiyyuddin An-Nabhani yang mengatakan bahwa perilaku seseorang itu terkait erat dengan pemahamannya. “Oleh karena itu kalau ingin merubah perilaku seseorang maka kita harus merubah pemahamannya. Pemahaman ini jelas dimiliki dengan menuntut ilmu di majelis ilmu,” jelasnya.

Pada akhirnya, ia berpesan kepada umat Islam agar menghadirkan dan mewariskan ilmu kepada keturunannya. “Begitu pentingnya ilmu ini untuk kita hadirkan kepada diri kita, keluarga dan anak-anak kita. Semoga Allah memberikan keturunan kita sebagai orang yang ahli ilmu. Amiin,” pungkasnya. [] Achmad Mu’it
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar