Topswara.com -- Bekerja dari rumah (work from home/WfH) merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memutus mata rantai penularan pandemi Covid-19. Bagi Anda yang dapat melakukan WfH namun kesulitan untuk meningkatkan produktivitas dalam bekerja ada baiknya membaca tips di bawah ini. Semoga dapat membantu.
Pertama, bangun satu jam sebelum waktu shalat Shubuh masuk. Tujuannya agar ada waktu yang cukup untuk shalat Tahajjud dan membaca Al-Qur'an sebelum shalat Shubuh. Selain bernilai ibadah, dua aktivitas tersebut memberikan ketenangan di dalam jiwa sehingga memberikan energi yang positif dalam memulai hari.
Bila menginginkan bangun pada jam-jam tersebut maka memulai tidur juga harus lebih awal. Lakukanlah setiap hari sehingga jam biologis berjalan lebih baik, tidur lebih awal dan bangun lebih awal, tubuh pun akan lebih prima. Bila sebaliknya, maka tubuh menjadi mudah lelah dan kurang produktif pada siang harinya.
Kedua, membuat skala prioritas pekerjaan. Dahulukan pekerjaan yang lebih mendesak, lebih sulit atau lebih berat usai shalat Shubuh. Karena pada waktu tersebu energi masih full dan mood masih bagus sehingga bisa lebih optimal dalam mengerjakan tugas.
Ketiga, istirahat sejam menjelang Zhuhur. Semakin siang energi melemah dan mood memburuk, tapi lihatlah sudah banyak pekerjaan mendesak, sulit atau berat berhasil dituntaskan. Sekarang memang waktu yang pas untuk istirahat. Bila belum tuntas, bisa diteruskan usai shalat Zhuhur dan makan siang.
Keempat, bekerja di sudut rumah yang lebih kondusif. Hal ini penting dilakukan agar fokus kita dalam bekerja tidak terganggu. Misalnya, bekerja di dalam kamar yang terkunci. Karena bila bekerja di ruang keluarga, sangat mungkin anak yang juga sedang sekolah dari rumah (school from home/SfH) akan mengajak bermain-main.
Kelima, tetap menjaga keseimbangan hidup. Hidup tentu saja bukan untuk bekerja saja. Maka meskipun WfH, tetap saja harus dijadwalkan untuk melakukan kegiatan lain baik itu kegiatan bersama keluarga, menjalankan hobi pribadi, olahraga, memperdalam agama, berdakwah maupun bersosialisasi di dunia maya dan lainnya.[]
Oleh: Joko Prasetyo (Jurnalis)
Dimuat pada rubrik TIPS Newsletter Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) edisi 101 (Juli 2020).
0 Komentar