Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Cinta dan Benci karena Allah (Bagian Tujuh)


Topswara.com -- Adapun kewajiban membenci orang yang membenci kaum Anshar terdapat dalam hadis Mutafaq ‘alaih dari Bara’, ia berkata; Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:

Tidak mencintai kaum Anshar kecuali orang yang beriman. Dan tidak ada yang membenci mereka kecuali orang yang munafik. Maka barangsiapa yang mencintai mereka, ia pasti dicintai Allah. Dan barangsiapa membenci mereka ia pasti dibenci Allah.

Diwajibkan pula membenci orang yang mengatakan hak (kebaikan), tapi tidak melampaui tenggorokannya (tidak masuk ke hatinya, penj.). Dasarnya adalah hadis riwayat Muslim dari Ali ra., beliau berkata:

Sesungguhnya Rasulullah SAW telah menyebutkan kriteria orang- orang tertentu aku mengetahui sifat mereka pada orang-orang itu mereka mengatakan hak dengan lisan mereka, tapi tidak melampaui ini dari mereka. Kemudian Rasul SAW menunjuk ke tenggorokannya. Mereka termasuk makhluk Allah yang paling dibenci Allah.

Sabda Rasul “la yujawizu” maksudnya adalah “la yatâda” artinya tidak melampaui.

Juga wajib membenci orang yang berbicara dengan hal- hal yang tidak menyenangkan pendengarnya dan berbuat keji. Sebagaimana terdapat dalam hadis Abû Darda riwayat at-Tirmidzi, ia berkata hadis ini hasan shahih, sesungguhnya Nabi SAW bersabda:

Sesungguhnya Allah sangat membenci orang yang berbicara dengan hal-hal yang tidak menyenangkan pendengarnya dan berbuat keji.

Terdapat banyak atsar tentang kebencian para sahabat kepada kaum Kafir. Diantaranya hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dari Salamah bin al-Akwa, ia berkata:

Ketika kami berdamai dengan penduduk Makkah dan sebagian kami bercampur dengan sebagian mereka, aku mendatangi suatu pohon kemudian aku menyingkirkan durinya dan aku merebahkan diriku di akarnya. Kemudian datang kepadaku empat orang kaum musyrik Makkah. Mereka mulai membicarakan Rasulullah, maka aku pun membenci mereka, hingga aku pindah ke pohon yang lain.

Hadis Jabir bin Abdillah diriwayatkan Ahmad bahwa Abdullah bin Rawahah, ia berkata kepada Yahudi Khaibar:

Wahai kaum Yahudi! Kalian adalah makhluk Allah yang paling aku benci. Kalian telah membunuh para Nabi dan telah mendustakan Allah. Tapi kebencianku kepada kalian tidak akan mendorongku untuk berlaku sewenang-wenang kepada kalian.

Terdapat pula riwayat yang menjelaskan kebencian terhadap orang Muslim yang menampakkan keburukan (secara terang-terangan). Imam Ahmad, Abdur Razak, dan Abû Ya’la telah mengeluarkan hadis dengan isnad hasan, juga al-Hâkim dalam al-Mustadrak, ia berkata hadis ini shahih sesuai dengan syarat Muslim. Dari Abû Faras, ia berkata; Umar bin al-Khathab pernah berkhutbah dan berkata:

Barang siapa di antara kalian menampakkan suatu keburukan, maka kami pun akan mengiranya berperilaku buruk, dan kami akan membencinya karena kejahatan itu.

Dengan demikian, cinta karena Allah dan benci karena Allah termasuk sifat seorang Muslim yang paling besar, yang mereka itu mengharap keridhaan Allah, rahmat-Nya, pertolongan, dan surga- Nya.

Ditulis kembali oleh: Achmad Mu'it

Disadur dari buku: Pilar-pilar Pengokoh Nafsiyah Islamiyah, Jakarta, Cetakan ke-5, April 2008
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar