Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pakar Biologi Molekuler: Pengendali Wabah Bukan Hanya Vaksin


Topswara.com-- Pakar Biologi Molekuler Ahmad Rusdan, Ph.D. mengatakan, pengendali wabah saat ini bukan hanya dari vaksin.

“Sebenarnya pengendalian pandemi bukan hanya vaksin saja,” tuturnya dalam acara Vaksinasi, Mampukah Hentikan Covid-19? di kanal YouTube Amazing People, Kamis (15/07/2021).

Dalam masalah pandemi ada dua hal:
Pertama, penularan terjadinya kasus baru. Kedua, adanya kasus baru yang perlu perawatan pendekatannya harus berbeda,
Ia mengatakan, meski seseorang sudah divaksin, tetap berpeluang untuk terinfeksi Covid-19. Karena proteksi utama vaksin berada di bagian rongga nafas bagian bawah. Untuk rongga nafas bagian atas belum, kecuali vaksin dengan teknologi baru seperti mRNA. 

“Maka dari itu, kalau orang terpapar (positif Covid-19) bahkan sudah vaksin 2x wajar. Tapi mudah-mudahan gejala risiko berat lebih rendah bukan berarti tidak bisa berat,” imbuhnya.

Oleh karena itu, meski sudah divaksin tetap menjaga prokes, baik sebelum maupun sesudah vaksin. 

“Masyarakat harus paham vaksin itu bukan minum obat hari ini, besok jadi kebal. Makanya jaga prokres sebelum vaksin, tetap jaga prokres setelah vaksin. Karena untuk antibodi dada ini juga perlu waktu dan perlu asupan sehat, rajin olah raga. Kalau suka herbal, silahkan konsumsi herbal yang memproduksi antibodi itukan sel. Sel juga perlu sehat. Jadi harus ada effort terutama olahraga. Ini penting sekali supaya makanan yang kita makan segera diekskresikan dalam bentuk aktivitas fisik. Makanya harus rajin olah raga, lihat matahari jangan lupa,” jelasnya.

Ia menjelaskan, ada data yang kesannya vaksin bisa menurunkan penularan tergantung berapa besar cakupan dan kecepatan vaksin, terutama mereka yang komorbid. 

“Padahal yang komorbid itu prioritas utama. Karena kalau kita lihat dari dampak Covid-19, dia yang paling terkena berat itu artinya dia memiliki komorbid. Yang dimaksud orang sakit tidak boleh divaksin adalah ketika dia mau divaksin memiliki gejala akut, memiliki tekanan darah tinggi, kemudian ditunda dulu vaksinasinya atau misal tekanan darahnya rendah sekali,” tandasnya. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar