Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ustaz Arief B. Iskandar: Ramadan Bulan Penyucian Diri


Topswara.com -- Ustaz Arief B. Iskandar mengatakan Ramadan menjadi wadah penyucian diri (tazkiyah an-nafs).

"Ramadan menjadi wadah penyucian diri (tazkiyah an-nafs) bagi kaum Muslim secara serentak di seluruh bagian bumi," tuturnya dalam buku Taman Tausiyah: Kumpulan Kultum dan Nasehat Terbaik, diterbitkan oleh Al Azhar Freshzone Publishing, cetakan 1, Juni 2015.

Ia menilai, semestinya perhelatan akbar tazkiyah an-nafs secara massal selama Ramadan ini menjadi batu pijakan untuk berpikir dan bertindak pada sebelas bulan berikutnya.

"Namun kenyataannya, ibadah  akbar ini nyaris hanya menjadi warna khas sebulan saja,  pasca Ramadan kondisinya kembali seperti semula," bebernya.

Menurutnya, selama tazkiyah an-nafs di bulan Ramadan, sebagian besar para pejabat pusat sampai daerah hanyut dalam acara-acara zikir dan doa bahkan di antaranya bersimbah air mata. Masjid dan mushala di kantor-kantor rutin melaksanakan tarawih, tadarus Al-Qur'an, pengajian ba'da zuhur, kuliah subuh.

"Namun, di meja-meja kantor pemerintah tersebut tetap berlangsung transaksi haram yang menyengsarakan masyarakat," tandasnya.

Ia melanjutkan, jika dicermati terdapat dua problem mendasar pada berbagai aktifitas tazkiyah an-nafs yang selama ini dilakukan.

"Pertama, terjadinya penyempitan pengertian  tazkiyah an- nafs hanya sebatas aktifitas individual-ritual, akibatnya, penyucian diri baru sekedar ibadah mahdhah (sholat, puasa,  zakat, haji dan lain-lain)," ujarnya.

Ia melanjutkan, yang kedua tazkiyah an-nafs diidentikkan dengan proses menenangkan hati atau relaksasi. 

Ia menjelaskan,  bahwa tazkiyah an-nafs menurut Islam adalah kembali pada syariah Islam dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam masalah hati maupun perbuatan: begitu pula dalam masalah ibadah, akhlak, sosial, hukum, politik, ekonomi dan lain-lain.

Ia mengutip Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 85.  "Siapa saja yang menjadikan selain Islam sebagai din (agama, sistem hidup), maka tidak akan diterima apapun darinya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi," kutipnya.

Kemudian ia menyampaikan,  semestinya penyucian diri (tazkiyah an-nafs) di bulan Ramadan ini diarahkan untuk mewujudkan ketakwaan kaum muslim secara paripurna.

"Sehingga mampu bersegera memperjuangkan tegaknya kehidupan Islam yang kafah, yaitu suatu tatanan kehidupan  yang berpijak pada akidah Islam, yang darinya terpancar sistem peraturan (syariat) Islam," pungkasnya.[] Faizah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar