Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mindset Para Penguasa Kaum Muslimin di Zaman Keemasan Islam


Topswara.com -- Ulama Kiai Hafidz Abdurrahman, M.A., menjelaskan bagaimana mindset para penguasa kaum Muslimin di zaman keemasan Islam saat mendapat amanah sebagai pemimpin.

"Bagaimana pandangan atau mindset para penguasa kaum muslimin di zaman keemasan Islam ketika mereka mendapatkan amanah? Maka ini penting untuk kita pahami agar kemudian kita bisa melihat perbandingan antara apa yang dahulu mereka lakukan dengan apa yang hari ini kita lihat pada penguasa," ungkapnya di akun Instagram har.030324, Rabu (1/10/2205).

Ia menjelaskan, ketika Rasulullah Saw mendapatkan kekuasaan ia memberikan keteladanan yang luar biasa. Rasulullah memberikan apa yang menjadi hak setiap rakyatnya dengan memenuhi hajat mereka, sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan.

"Bahkan di penghujung hayatnya, Rasulullah Saw waktu itu menyampaikan siapa yang pernah dulu hartanya aku ambil, ini hartaku silahkan ambil, dan siapa yang dulu pernah punggungnya aku pukul, silahkan ke sini balaslah," kisahnya.

Teladan tersebut gambaran betapa keadilan yang ditunjukkan oleh Rasulullah Saw bahkan terhadap dirinya, keluarganya, semuanya. Dan Rasulullah memastikan tidak ada satupun yang menjadi kewajiban yang harus ditunaikan tidak ditunaikan oleh Rasulullah.

"Dan itulah yang diikuti dan dicontohkan oleh para sahabat yang datang kemudian, Abu Bakar, Umar bin Khattab dan para Khalifah. Bahkan mereka tidak akan bisa tidur sebelum menunaikan apa yang menjadi hak-hak rakyatnya dan itulah yang kita lihat bagaimana Umar bin Khattab sampai akhirnya tubuhnya kurus ketika terjadi musim paceklik karena beliau tidak bisa makan apa yang seharusnya bisa mensuplay tubuhnya alasannya apa? Karena Umar ingin merasakan penderitaan yang dialami oleh rakyatnya sehingga akhirnya Umar tidak mau makan daging, tidak mau makan makanan yang enak," paparnya. 

"Itulah perasaan, mindset, itulah apa yang seharusnya dimiliki para penguasa kaum muslimin," pungkasnya. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar