Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Krisis Moral dalam Pendidikan Buah Sistem Sekularisme


Topswara.com -- Beberapa waktu lalu dunia pendidikan digemparkan oleh tingkah anak didiknya di lingkungan sekolah. 

Beredar sebuah foto siswa SMA di Makassar berinisial AS dengan santainya merokok dan mengangkat kaki di samping gurunya. Hal ini langsung menuai reaksi, bahwa kejadian ini bukan kenakalan remaja biasa melainkan sebuah masalah serius yang dihadapi oleh dunia pendidikan. 

Banyak pihak yang mempertanyakan, mengapa guru membiarkan tindakan siswa tersebut, selidik punya selidik ternyata guru takut tindakannya nanti akan melanggar HAM. 

Berbeda dengan kejadian di Banten, Kepala Sekolah memergoki salah satu siswanya sedang merokok di lingkungan sekolah, jelas melanggar aturan kepala sekolah ini memilih untuk merespon langsung siswa tersebut dengan menamparnya. 

Alhasil kepala sekolah ini dinonaktifkan karena dianggap melakukan tindakan kekerasan di lingkungan pendidikan. (Suara.com. 18/10/2025) 

Sungguh miris, betapa rumitnya sekarang menjadi seorang pendidik, serba salah karena ada pembatasan dan penyempitan untuk mendidik mengenai kedisiplinan. Hal ini menggambarkan bahwa ada ruang abu-abu dalam penerapan disiplin siswa dan menjadikan peran guru sebagai pendidik telah musnah. 

Gambaran kejadian tadi, menjadikan siswa merasa mempunyai kebebasan untuk bertindak di luar batas etika, sementara guru merasa tidak berdaya. Ketika guru ingin menegakkan kedisiplinan bagi siswanya, sering kali guru dibenturkan dengan adanya aturan undang-undang yang mengancam jabatannya. 

Fenomena merokok dikalangan generasi saat ini dijadikan sebagai proses pembuktian bahwa mereka sudah dewasa, sudah menemukan jati diri dan terlihat keren. 

Disisi lain adanya kemudahan dalam memperoleh rokok, dari mulai warung kecil sampai besar menyediakannya, bahkan anak-anak pun dengan mudah bisa membelinya. Dari sini sudah terlihat betapa lemahnya pengawasan dari masyarakat dan negara. 

Tidak hanya itu, saat ini tujuan pendidikan dikaburkan hanya untuk memenuhi tujuan duniawi saja, menuntut ilmu di bangku sekolah bertujuan untuk mencari kerja yang layak agar bisa mendapatkan pundi-pundi rupiah, makin banyak rupiah terkumpul maka gelar kesuksesan akan didapat. 

Tidak heran fenomena ini terjadi, karena disebabkan oleh sistem sekularisme liberalisme, dengan sistem ini melahirkan generasi yang jauh dari nilai-nilai agama dan menomorsatukan kebebasan berdasarkan hawa nafsu mereka. Ditambah peran negara yang abai maka tidak heran jika generasi saat ini menjadi tidak taat aturan dan krisis moral. 

Disisi lain segala bentuk kekerasan memang tidak dibenarkan, maka sangat dibutuhkan pendidikan yang menjadikan generasi remaja saat ini paham siapa dirinya dan arah hidupnya. 

Berbeda dengan Islam, yang harus diutamakan dalam sistem pendidikan adalah menanamkan dan mengajarkan bagaimana pelajar mempunyai pola pikir dan pola sikap yang sesuai dengan Islam. 

Mereka juga paham tujuan utama pendidikan adalah untuk membentuk kepribadian Islam serta membekalinya dengan berbagai ilmu dan pengetahuan, jadi menuntut ilmu itu bukan hanya sekedar formalitas belaka. 

Tidak kalah penting dalam pendidikan Islam terdapat penguatan akidah, yaitu pelajar harus mempunyai kesadaran bahwa tujuan diciptakannya sebagai manusia yaitu untuk beribadah dan suatu saat akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah dikerjakan di dunia ini. 

Maka pelajar muslim harus berprinsip dan bangkit untuk menjadi generasi yang beriman bukan generasi yang merusak. 

Guru menurut Islam adalah sebagai pilar peradaban, posisinya dihormati dan dimuliakan karena tugasnya untuk membentuk kerpibadian muridnya. Guru bukan hanya sebagai gudang ilmu namun sebagai pendidik yang memberikan suri teladan bagi siswanya. 

Merokok dalam pandangan Islam adalah mubah, boleh-boleh saja tetapi di sisi lain tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain. 

Perlu adanya campur tangan dari berbagai aparat yang terkait memberikan penyuluhan dan negara memberikan aturan yang ketat tentang rokok, karena merokok bisa membahayakan kesehatan baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif, tidak hanya membahayakan kesehatan tetapi merokok pun dapat membahayakan isi dompet karena menjadikan hidup boros.

Sistem pendidikan saat ini tidak ada perlindungan yang jelas bagi guru, guru berada dalam tekanan yang luar biasa. 

Dalam Islam, mengingatkan seseorang yang melakukan kesalahan adalah salah satu bagian dari amar makruf nahi mungkar, tetapi tidak melalui kekerasan, adanya proses cek dan ricek (tabayun) dan pendekatan untuk mengetahui latar belakang seseorang dalam melakukan suatu perbuatan tersebut.

Sistem pendidikan sekuler yang diterapkan saat ini sudah terbukti memberikan ruang kebebasan dan telah gagal mencetak pelajar yang bertakwa dan berakhlak mulia. 

Maka dengan sistem pendidikan Islam akan ditemukan pelajar yang berakhlak baik, bertanggung jawab, cerdas, calon pemimpin masa depan, mempunyai sopan santun dan rasa hormat kepada guru. 

Wallahu a'lam bishawab.


Oleh: Irma Legendasari 
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar