Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Nasib Pilu Gaza, Islam Solusinya


Topswara.com -- Sejak serangan 7 Oktober 2023, perang terus berkecamuk di Palestina. Korban terus berjatuhan, terutama anak-anak dan perempuan. Serangan zionis makin brutal, hingga tenaga kesehatan dan para jurnalis menjadi sasaran.

Israel membunuh 6 jurnalis Al Jazeera di tenda mereka pada Minggu, 10 Agustus 2025. Satu di antara mereka adalah jurnalis Anas Al Sharif. Israel menuduhnya sebagai teroris yang terafiliasi dengan Hamas. 

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk pembunuhan jurnalis Palestina oleh Israel dalam serangan udara di Gaza City. Sejak perang di mulai ada 242 jurnalis yang tewas (Antaranews.com,12/8/2025).

Kelaparan masal masih menghantui di Palestina. Badan bantuan PBB untuk pengungsi di Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) mendesak agar blokade Israel di Gaza segera di cabut. Agar bantuan kemanusiaan bisa disalurkan. 

Otoritas kesehatan di Gaza melaporkan sejak Oktober 2023 korban tewas telah melampaui 61.800 orang. Lebih dari 155.000 orang terluka.(Antaranews.com,17/8/2025).

Pembunuhan terhadap jurnalis adalah upaya zionis Israel untuk membungkam media, agar tidak menyiarkan kekejaman yang mereka lakukan di jalur Gaza. Pada hakekatnya pembunuhan terhadap jurnalis tidak hanya menghilangkan nyawa. Tetapi upaya memupus perjuangan rakyat Palestina, sehingga kejahatan mereka tak berjejak.

Kebrutalan zionis Israel dan ketidakpeduliannya terhadap hukum apapun, sebenarnya menunjukkan lemahnya zionis dalam upaya mengalahkan perjuangan rakyat Palestina yang tidak pernah surut. 

Mirisnya para pemimpin negeri muslim tetap tak bergeming dengan kondisi di Gaza. Sekat Nasionalisme yang membuat mereka terdiam membisu, tak tergerak untuk membantu Gaza.

Banyak kecaman yang dilakukan oleh badan Internasional, tetapi kecaman tanpa tindakan yang nyata, bagaikan janji yang tidak ditepati. Kecaman terus mereka lakukan, faktanya zionis Israel terus membabi buta, meluluh lantakkan tanah Palestina. Bantuan diblokade, sehingga kelaparan masal terjadi. Banyak rakyat yang tewas, terutama anak-anak karena kelaparan.

Namun demikian perjuangan rakyat Palestina di Gaza terus tak terpadamkan. Walaupun tanah mereka porak poranda. Banyak rakyat sipil, pejuang yang gugur. Para jurnalis yang syahid. Di dada mereka tertanam bahwa Palestina adalah tanah yang diberkahi oleh Allah SWT. Sudah menjadi kewajiban untuk terus menjaga Palestina sampai titik darah penghabisan.

Umat Islam ibarat satu tubuh. Begitu jauh negeri kita dipisahkan oleh jarak, namun disatukan oleh akidah islamiah. 

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, ”Perumpamaan kaum Muslim dalam urusan kasih sayang dan tolong menolong bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka menjalarlah penderitaan itu ke seluruh badan. Hingga tidak dapat tidur dan (merasa) panas” (HR. Bukhari dan Muslim).

Untuk itu terus kita suarakan perjuangan rakyat Palestina, hingga penjajahan enyah dari tanah Palestina yang diberkahi. Menjadikan opini umum di tengah-tengah umat, bahwa Gaza wajib dibela. Terus berisik bahwa Palestina adalah satu contoh ketiadaan persatuan kaum muslim di dunia.

Mencontoh para sahabat sepanjang peradaban Islam yang mulia. Kemuliaan itu akan kembali berjaya dan bisa raih dengan tegaknya syariat Islam secara kaffah dalam naungan khilafah. 

Perjuangan ini bisa dilakukan dengan bergabung dalam jamaah dakwah Islam Ideologis. Jamaah yang mengemban pemikiran (fikrah) yang jelas dan cemerlang. Memahami dan siap menerapkan metode (thariqah) dari fikrahnya.

Mereka yang tergabung dalam jamaah dakwah ini tidak hanya berbekal semangat belaka tetapi akidah, pemikiran yang kuat dan shahih. Tidak disatukan karena kemanfaatan materi, apalagi kepentingan sesaat. Untuk itu bergabung di dalamnya merupakan aktifitas yang penting. Untuk terus berjuang dan menyeru kepada umat bersatu, tidak bercerai berai. 

Jika institusi khilafah tegak, tidak akan ada lagi kezaliman di bumi Palestina. Begitu juga di belahan dunia manapun. Sebab khilafah adalah perisai bagi umat.

Waallahua'lam bishawab.


Oleh: Endang Seruni 
Muslimah Peduli Generasi
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar