Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Krisis Tenaga Kerja Global: Kesejahteraan Anak Muda Gagal Total


Topswara.com -- Dunia mengalami Krisis tenaga kerja global, yaitu fenomena akibat krisis ekonomi suatu negara yang berdampak luas. Krisis terjadi di dalam negeri maupun luar negeri, baik negara maju maupun negara berkembang. Akibat ekonomi yang tak stabil mengakibatkan pasar tenaga kerja mengalami perubahan besar. 

Dampak krisis ini menghantui anak muda. Anak muda alami penurunan pendapatan, korban pengangguran bahkan ketidakpastian masa depan. 

Gagal Total

Anak muda menjadi sejahtera gagal total. Sejumlah negara besar melaporkan lonjakan angka pengangguran. Situasi ini menunjukkan rapuhnya pemulihan ekonomi global, di tengah tekanan inflasi, perlambatan pertumbuhan, hingga ketidakpastian politik. Kondisi ini tak hanya menekan daya beli masyarakat, tapi juga membawa dampak sosial dan politik yang luas (cncbindonesia.com, 30-08-2025). 

Kriris ini terjadi di beberapa negara seperti Inggris, perancis, AS, dan China. Di China muncul fenomena pura-pura kerja (pretend to work) dan kerja tanpa digaji, semata demi dianggap kerja. 

Adanya pengangguran 'membayar' untuk 'bekerja' menggunakan fasilitas kantor sebagai solusi atasi tekanan sosial akibat tingginya pengangguran. Pura-pura sibuk agar di akui masyarakat padahal sebenarnya kerja tanpa makna. Namun hal itu justru dianggap solusi bagi pengangguran. 

Hal ini terjadi akibat dari penerapan sistem kapitalisme sekuler. Segala sesuatu dipandang sebagai materi untuk mencapai suatu tujuan dan kebahagiaan. Namun sebaliknya justru faktanya memunculkan kesenjangan dan tekanan sosial. 

Parahnya negara tak mampu hadapi situasi global ini oleh sebab masih bergantung pada ekonomi negara adidaya. Meskipun di Indonesia angka penggangguran menurun namun generasi muda tetap tak mampu hindari pengangguran. Anak muda ingin sejahtera gagal total. 

Akar dari masalah ini karena penerapan sistem ekonomi kapitalisme neoliberal. Bebas berekonomi tanpa peduli dampaknya bagi anak muda.

Alhasil Indonesia tak mampu membendung krisis global ini sebab masih bergantung pada ekonomi kapitalis neoliberal. Imbasnya anak muda menjadi korbannya. Padahal tanpa pekerjaan, laki-laki tak akan mampu menghidupi keluarganya. 

Di sisi lain, pemerintah gagal menyediakan lapangan kerja. Jika dapat bekerja namun gaji tak cukup. Akhirnya anak muda dibiarkan sendiri mencari solusinya. Telah tampak bahwa ekonomi kapitalis neoliberal gagal menyejahterakan anak muda. 

Di Indonesia, ketimpangan kekayaan menjadi nyata. Menurut data Celios, kekayaan 50 orang terkaya di Indonesia setara dengan kekayaan 50 juta orang Indonesia. 

Adapun upaya pemerintah mengadakan job fair tidak menjadi solusi sebab dunia industri mengalami badai PHK. pembukaan sekolah dan jurusan vokasi pun tidak membuat lulusan mudah mencari kerja. Sebaliknya justru menganggur. Maka, selama ekonomi kapitalisme mendominasi dunia, tak akan memberi solusi masalah anak muda.

Islam Atasi Pengangguran

Negara Islam (khilafah) akan menjamin kehidupan anak muda dan mampu sediakan lapangan pekerjaan. Tugas negara adalah sebagai raa'in (pelayan / pengurus) rakyat. Negara wajib memfasilitasi yang dibutuhkan seperti pendidikan yang berkualitas, bantuan modal, industrialisasi, pemberian tanah, dan lain-lain. 

Tentu melalui penerapan sistem ekonomi Islam yang mandiri agar kekayaan terdistribusi secara adil dan merata. Di samping itu negara menyiapkan SDM yang berkualitas, tak hanya siap bekerja namun memiliki keahlian di bidangnya. 

Islam memang mewajibkan laki-laki berkerja, namun jika tidak didukung fasilitas dari negara, kehidupan keluarga tak kan sejahtera. Dalam hal nafkah, jika tidak mampu bekerja maka negara akan memberi modal agar mampu hasilkan pekerjaan dari tenaganya sendiri. 

Pun jika perempuan tak ada yang menafkahi maka tugas negara memberi jaminan kehidupannya. Sekalipun bayi masih dalam perut ibunya merupakan tanggung jawab bapaknya untuk menghidupinya hingga ia lahir ke dunia meskipun dalam kondisi perceraian. 

Islam tak kan membiarkan satu manusia pun yang mengalami kelaparan dan kemiskinan. Sebaliknya Islam mencegah sedini mungkin agar tidak terjadi. Bahkan pengangguran menjadi minim oleh sebab semua merasakan kesejahteraan. 

Hal ini hanya mampu diterapkan oleh negara khilafah yang menerapkan ekonomi Islam berbasis akidah Islam. Krisis tenaga kerja global hanyalah cabang dari sistem ekonomi kapitalis yang berasaskan akidah sekuler. 

Selama sistem kapitalisme tetap memimpin, selama itu pula menimbulkan krisis di berbagai bidang. Indonesia sejatinya mampu atasi krisis tenaga kerja oleh sebab SDA dan SDM yang melimpah tak kurang sedikit pun. 

Solusinya, harus kembali pada sistem ekonomi Islam yang berbasis akidah Islam serta pengelolaan SDA yang sesuai aturan Islam. Insya Allah niscaya krisis apa pun mudah diatasi. Masa depan anak muda berada di tangan seorang pemimpin yang takut pada Allah SWT. Kelak ia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang ia pimpin. []


Oleh: Punky Purboyowati, S.S. 
(Pegiat Pena Dakwah Muslimah)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar