Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ujian Allah Sesuai Takaran


Topswara.com -- Pernah enggak sih kita ngerasa hidup kayak ombak dilautan yang enggak berhenti. Baru selesai satu masalah, eh muncul masalah lain, kayak iklan skip ad yang enggak bisa di-skip. Kadang kita pengen nanya ke Allah, “Ya Rabb, apa lagi ini?”

Tetapi tenang, ternyata Allah udah kasih bocoran jauh-jauh hari dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 286 Allah Swt berfirman, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

Nah loh, jadi ujian yang mampir ke kita itu paket hemat custom by Allah. Udah diukur, ditimbang, dikalkulasi. Bukan random kayak undian arisan.

Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani pernah menjelaskan bahwa manusia diuji agar ketahuan kualitasnya, apakah imannya itu cuma “Hiasan status” atau benar-benar kokoh. Kalau cuma iman di bibir, pas diuji dikit langsung tumbang. Tetapi kalau iman itu ditanam dalam hati, diuji apapun malah jadi pupuk iman biar makin kuat.

Rasulullah Saw juga ngasih reminder manis, “Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya.”
(HR. Bukhari).

Lah, jadi musibah itu tanda sayang? Iya dong. Kalau Allah enggak peduli, mungkin hidup kita mulus-mulus aja, tetapi ending-nya zonk di akhirat.

Justru karena Allah cinta, Dia kasih “Reminder paket komplit” biar kita balik lagi ke jalan lurus. Coba bayangin kalau hidup kita tanpa ujian. Bisa jadi kita kayak anak manja yang dikasih segalanya tanpa pernah belajar jatuh. Ujung-ujungnya, rapuh. Sedikit goyangan masalah aja, udah ambyar.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah pernah mengatakan kurang lebih begini, "Allah menguji hamba-Nya untuk membersihkan hati, menghapus dosa, dan meninggikan derajatnya."

Jadi setiap air mata, setiap sabar, itu enggak pernah sia-sia. Tetapi ujian tuh emang kadang kocak kalau dipikir-pikir. Misal, kita ngerasa ujian kita paling berat. Padahal ada orang lain yang ujiannya lebih “Pedes”. Kita ngeluh rumah tangga goyang, ternyata di luar sana ada orang yang bahkan enggak punya rumah tangga utuh, tetapi masih bisa jalan terus. Kita stres mikirin keuangan, eh ada yang makan aja susah. Artinya, setiap orang punya takarannya masing-masing.

Jangan bandingin ujian kita sama orang lain. Bandingin aja sama kemampuan kita sendiri. Kalau Allah kasih itu ke kita, berarti kita bisa. Titik. Dan jangan lupa, ujian itu bukan buat bikin kita kalah, tetapi biar kita sadar siapa bos besar di hidup ini. Allah berfirman,

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, ‘Kami telah beriman,’ dan mereka tidak diuji?” (QS. Al-‘Ankabut: 2)

Jadi, Beb, kalau lagi merasa berat, itu bukan berarti kamu lemah. Itu justru tanda Allah lagi bilang, “Hambaku, Aku percaya kamu bisa.”

Bayangin, Allah Yang Maha Kuasa, Yang punya langit dan bumi, masih sempet percaya sama kemampuanmu. Masak kamu sendiri malah enggak percaya?

Kuncinya cuma dua, yaitu sabar dan syukur. Sabar bikin kita kuat, syukur bikin hati nggak kering. Kalau dua-duanya jalan bareng, hidup jadi kayak kopi susu. Pahit ada, manis ada, tetapi tetap bikin nagih. 

Jadi jangan minder sama ujian. Kalau ada yang kelihatan lebih “ringan” hidupnya, jangan iri. Bisa jadi ujiannya beda cabang. Ujiannya bukan di ekonomi, bukan di rumah tangga, tetapi di kesehatan, atau anak, atau mental. Allah adil kok, setiap orang dapet porsi sesuai takaran.

Akhir kata, inget pesan ulama, “jika Allah menguji, maka bersiaplah hadiah besar menanti.” Hadiah itu bisa berupa penghapusan dosa, ditinggikan derajat, sampai tiket VIP ke surga.

So, yuk hadapi ujian dengan senyum manis dan elegan, “siap ya Allah, hamba mengerti. Takaran ini pas buat hamba. Bismillah, hamba siap jalani, sabari dan syukuri." []


Oleh: Nabila Zidane
(Jurnalis)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar