Topswara.com -- Dalam surah al-Asr ayat 1-3 (Demi Masa), Allah SWT memperingatkan manusia janganlah menyia-nyiakan waktu jika tak ingin merugi.
“Jangan pernah kita menyia-nyiakan waktu jika tak ingin mendapat kerugian,” ungkap Pemerhati Remaja Muslim, Kak Suci, dalam sharing bersama puluhan remaja, Ahad (12/7/2025) di Depok.
Pasalnya, menurutnya, waktu seperti pedang yang setiap saat bisa memotong kepala kita, jika kita tidak memperhatikan waktu dengan seksama.
Tak hanya itu, lanjutnya, kemajuan teknologi telah membuktikan dimensi ruang dan waktu telah dapat dikalahkan oleh akal manusia. Sehingga pemanfaatan teknologi tersebut benar-benar membutuhkan ekstra pengawasan baik secara internal maupun eksternal, apakah akan membuahkan healing (penyembuhan) atau justru wasting time (buang waktu).
“Seperti contohnya kita bisa melihat peristiwa yang terjadi ratusan bahkan hingga ribuan kilometre paa waktu yang sama. Namun begitu, waktu bukan kekuasaan manusia, yang dapat dikendalikan semau kita. Kita tidak bisa mengulang waktu satu jam yang lalu, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi 10 menit kemudian. Hal itu terjadi karena manusia makhluk lemah,” jelasnya.
Lewat surat al-Asr ini juga, Kak Suci menuturkan, dengan waktu, kualitas manusia terbagi menjadi tiga. Yang pertama manusia diberi akal pintar untuk bisa mencari tahu ‘how to know’. Kemudian yang kedua, manusia yang pintar melakukan hal sesuai apa yang dia ketahui ‘how to do’. Dan yang ketiga, manusia harus pintar memilih ‘how to choose’.
“Orang Barat mengatakan hidup itu sangat singkat ‘life is too short’. Karena tugas kita cuma memilih, apakah kita akan memilih untuk menjadi orang sukses atau tidak, apakah kita memilih menjadi orang yang beriman atau mengingkarinya. Jadi sebisa mungkin, kita bisa memiliki tiga kualitas tadi,” bebernya.
Oleh sebab itu, sebutnya, hidup adalah tentang sebuah pilihan yang sadar, semua kembali kepada diri masing-masing. “Kita bisa mengambil pelajaran dalam surah al-Baqarah:183, yang mengajarkan kepada kita untuk menjadi orang yang bertakwa,” tegasnya.
Kak Suci menyebutkan hadits dari Imam Ibn Qayyim al Jauziyyah yang artinya, “Menyia-nyiakan waktu itu lebih dahsyat dari kematian, karena ia dapat memutus hubungan engkau dengan Allah Ta’ala dan kehidupan akhirat,” ujarnya.
“Adapun kematian hanyalah memutus hubungan antara engkau dengan dunia dan seisinya,” pungkasnya. [] Fadillah Noviantika
0 Komentar