Topswara.com -- Kemarin aku ditanya sama seseibu yang kajiannya selalu rutin selama beberapa pekan ini. "Kapan itu Mbak? Kapan khilafah yang kita perjuangkan akan tegak?"
Deg suara jantungku, tertegun aku sesaat. Ada rindu yang membuncah, seakan ingin rasanya bersegera hidup dalam naungan sistem Islam yang diridhai Allah.
Perlahan aku coba menjawab. "Pertanyaan itu sama dengan pertanyaan kapan kita mati? Tentunya tidak ada satu orang pun yang tahu. Tetapi walau tidak tahu kapan ajal tiba, kita tidak pernah berhenti menyiapkan bekal untuk akhirat, beramal shalih demi menyongsong kematian yang husnul khatimah."
“Begitu juga dengan pertanyaan kapan khilafah tegak? Ya, tidak satu orang pun dari kita yang tahu. Di mana tegaknya dan kapan waktunya. Dan sampai hari ini kita tidak pernah berhenti untuk memperjuangkannya. Mengapa? Sebab yang nanti ditanya Allah adalah upaya apa yang kita lakukan dalam menegakkan khilafah itu? Bekal perjuangan apa yang bisa kita banggakan nanti di hadapan Nya?” jelasku.
Bila kita berkaca pada sejarah, hatta seorang mulia lagi suci pun tidak pernah tahu kapan pertolongan Allah akan datang, kapan Islam menang, dan kapan sistem Islam tegak berdiri di muka bumi. Dialah Baginda Nabi salallahu alaihi wassalam.
Sungguh besar keinginan Nabi agar Allah menurunkan pertolongan dakwah sehingga Islam tegak di Kota Makkah, tanah suci kelahirannya. Begitu gigih lagi pantang menyerah beliau dalam mengemban dakwah selama 13 tahun di Makkah, agar khilafah ala minhajin nubuwah tegak di sana.
Tetapi ketetapan Allah berkata lain. Pertolongan dakwah justru datang dari bumi Madinah. Perintah untuk berhijrah turun dan kaum Muslimin bersegera menuju Madinah Al-Munawwarah. Dengan berat dan susah payah mereka meninggalkan Kota Makkah. Baik keluarga, harta, juga kampung halaman yang dicinta semua ditinggal demi memenuhi seruan Rabb-nya dan menyongsong kemenangan Islam di Madinah.
Tidak lama kemudian, akhirnya Allah SWT mengabulkan permohonan sang Nabi. Kota Makkah takluk dengan damai di tahun ke delapan hijriyah. Nabi dan kaum Muslimin sejak itu mulai kembali dan mengunjungi kota suci, berhaji dan beribadah dengan khusyuk. Akhirnya Islam berjaya di dua kota suci, bahkan terus berjaya membentang hingga Afrika, Asia, dan Eropa.
Semoga senantiasa kita bisa meneladani Baginda Nabi SAW dalam berdakwah, berusaha meniru serinci mungkin setiap thariqah dakwah yang beliau lakukan. Karena seluruh amal perjuangan yang beliau lakukan sudah teruji dan terbukti, menghantarkan pada kemenangan Islam dan kemuliaan umat.
Dan janganlah kita menyelisihi beliau SAW. dalam setiap apa pun perkara, apalagi dalam perkara dakwah. Insyaallah dengan itu khilafah yang dirindu dan dinanti akan tegak berdiri, dengan izin Allah. Insyaallah.[]
Fatmah Ramadhani Ginting, S.K.M. (Anggota KMM Depok)
0 Komentar