Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Perkara Aurat Sampai ke Akhirat

Topswara.com -- Hari ini pakaian bukan hanya berfungsi untuk menutup aurat, tetapi fungsinya bergeser menjadi sesuatu yang ekonomis, yakni dengan munculnya trend fashion membuat orang berpakaian berdasarkan kepribadian, jenis warna, gaya potongan baju dan lainnya. 

Hingga akhirnya banyak muslimah terjebak dalam trend fashion yang mereka anggap modern, stylist, tidak kaku, tidak seperti ibu-ibu, padahal itu semua merupakan kemunduran peradaban. 

Contohnya menggunakan tanktop yang kita tau sebagai pakaian dalam, ditaruh diluar kemudian dilapisi kemeja ataupun kaos lengan panjang, gaya berpakaian sabrina kemudian dilapisi manset, padahal lekuk tubuhnya terlihat, penggunaan kerudung pasmina namun tidak menggunakan ciput (dalaman hijab) sehingga sebagian rambut masih terlihat, dan masih banyak lagi.

Sebagai seorang muslimah, kita memiliki rambu-rambu dalam berpakaian. Dalam Qs. Al A'raf 26.Wahai anak cucu Adam, sungguh Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan bulu (sebagai bahan pakaian untuk menghias diri). (Akan tetapi,) pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu merupakan sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Allah agar mereka selalu ingat.

Oleh karena itu sebagai hamba Allah, kita wajib berpakaian sesuai syariat. Yakni dalam Qs. Al-Ahzab ayat 59, yaitu "Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". 

Serta QS. An Nur 32 Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. Hendaklah pula mereka tidak menampakkan perhiasannya (auratnya).

Oleh karena itu sebagai muslimah tidak hanya sekadar mengikuti trend fashion namun harus diperhatikan apakah baju yang dikenakannya sesuai syariat ataukah melanggar. 

Sebagai seorang muslimah jangan sepelekan masalah aurat. Karena ketika kita menyepelekan masalah aurat yang ada terjadi kerusakan seperti pelecehan seksual, objek seksualitas lawan jenis dan lainnya. Meski memakai pakaian syar'i tidak menjamin seorang muslimah terbebas dari itu semua, namun kita menyelamatkan para laki-laki untuk tidak berbuat maksiat.

Yang perlu menjadi catatan ketika seorang muslimah sudah selesai dengan perkara aurat, maka akan meringankan hisab di akhirat, namun jika sebaliknya, menyepelekan aurat siap-siap mempertanggung jawabkan di pengadilan Allah. 

Padahal sudah diperingatkan oleh Rasulullah “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (yang pertama adalah) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (yang kedua adalah) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berpaling dari ketaatan dan mengajak lainnya untuk mengikuti mereka, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” [HR. Muslim, no. 2128]

Sebegitu penting masalah pakaian sampai Allah menjelaskan secara detail dalam Al-Qur'an dan sunah. Serta fungsi pakaian dalam Islam adalah bentuk ketakwaan kita kepada Allah, merupakan bentuk ibadah. Menggunakan pakaian saja bernilai ibadah apakah tidak istimewa sekali agama Islam? Hanya dalam Islam yang mengatur masalah pakaian sedetail itu. 

Sekali lagi jangan sepelekan masalah aurat, karena hisabnya bisa berat di akhirat. Bagi saudara muslimah sekalian mari berbahagia karena Allah menurunkan seperangkat aturan yang melindungi perempuan.


Oleh: Alfia Purwanti 
Analis Mutiara Umat Institute 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar