Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kuatkan Dakwah, Jemput Pertolongan Allah

Topswara.com -- Pernyataan Netanyahu pada Senin, 21 April 2025 bahwa ia tidak akan menerima pembentukan kekhilafahan apa pun di pantai Mediterania patut kita kritisi (arrahmah.id, 23/04/2025). 

Klaim Netanyahu menolak sistem khilafah sesungguhnya menggambarkan ketakutannya akan kekuatan umat Islam. Terbentuknya kesadaran umat dengan menyerukan jihad dan tegaknya khilafah sebagai solusi di tingkat global membuat Israel dan Barat menciut.

Umat Islam mulai sadar bahwa solusi yang ditawarkan Barat bukanlah solusi hakiki. Berbagai tawaran gencatan senjata dan perundingan hanyalah tipu daya. Solusi dua negara yang digemakan dari dulu juga tidak membuahkan perdamaian. Solusi kemerdekaan Palestina ala Barat dengan sistem nation state hanyalah tawaran yang bersifat mengelabuhi umat. 

Umat juga mulai paham bahwa sistem kapitalisme yang menganut nasionalisme jika masih diterapkan, maka Palestina masih dalam cengkeraman Israel. Hal ini dikarenakan nasionalisme menjadikan sekat-sekat negara bangsa sebagai pemisah persaudaraan seakidah. 

Sistem buatan Barat ini telah membuat antara negara Muslim yang satu dengan yang lain terpisah oleh garis imajiner yang disepakati dan menjadikannya sebagai batas wilayah negara. Padahal persatuan umat dalam Islam adalah sebuah kewajiban. 

Sebagaimana perintah Allah dalam QS. Ali Imron:103, “Berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah. Janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”

Dakwah menyeru pada jihad dan tegaknya khilafah mulai nampak terlihat. Hal ini membuktikan bahwa dakwah ini bukan hanya sekadar bicara. Maka sudah seharusnya umat menyambut seruan ini. 

Sambutan seruan terhadap dakwah kepada tegaknya khilafah seyogyanya dibarengi dengan bergabungnya umat dalam kelompok yang konsisten menyuarakannya. Karena khilafah adalah ajaran Allah dan bisyarah Rasulullah yang pasti akan terwujud. 

Maka tak heran bila musuh-musuh Allah pasti menghalangi tegaknya khilafah dengan berbagai cara. Nampak sekarang bagaimana penguasa Muslim pengkhianat umat senantiasa mendukung Barat. Hal ini karena kecintaan mereka pada kekuasaan dan dunia. Mereka sudah terjangkit penyakit wahn yaitu cinta dunia dan takut mati. 

Umat Islam harus semakin memiliki keyakinan yang kuat dan teguh. Persatuan akan perjuangan untuk menjemput nashrullah hendaknya semakin dikencangkan. Berharap hanya kepada Allah dengan keyakinan segera mendapat pertolongan Allah.

Para pengembannya harus makin menguatkan dakwah kepada umat dan memanfaatkan situasi hari ini untuk membangun kesadaran umat. Hal ini karena sudah sangat jelas kerusakan akibat diterapkannya sistem kapitalisme sekularisme. Semua lini kehidupan sudah semakin rusak. Mulai dari sistem sosial, ekonomi, politik, semuanya kacau-balau. 

Sejatinya bukan hanya Palestina yang butuh diselamatkan dengan khilafah, tetapi juga dunia. Dengan tegaknya khilafah sesuai dengan manhaj kenabian maka akan menjadi solusi yang hakiki. Maka perjuangan menuju tegaknya khilafah harus dipimpin oleh jamaah dakwah ideologis yang mengikuti metode Rasulullah SAW. 

Hal ini merupakan tantangan bagi para pengemban dakwah agar menjadikan momentum ini sebagai kesempatan emas untuk menyadarkan umat menuju tegaknya khilafah.[]


Oleh: Imro’atun Dwi P., S.Pd. 
(Aktivis Dakwah di Bantul, DIY)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar