Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Live Bullying Bukti Kejahatan Makin Nyata

Topswara.com -- Miris, kasus bullying seakan tidak pernah hilang di tengah-tengah remaja atau anak sekolah, sangat di sayangkan berbagai upaya yang di lakukan pihak sekolah bekerjasama dengan aparat daerah belum membuahkan hasil.

Karena bullying kerap terjadi di kalangan pelajar dari sekolah dasar, sampai menengah keatas. Bahkan mereka dengan sengaja mengadakan live di sosmed ketika melakukan aksinya. 

Seperti yang terjadi di kota Bandung, aksi perundungan remaja viral di media sosial, pelaku melakukan perundungan dengan cara memukul hingga korban menjerit dan menyiarkan secara langsung di akun tiktok.

Menurut informasi yang di dapat, peristiwa tersebut berlangsung di wilayah mekarwangi kota Bandung. Dari video perundungan viral ini terlihat pelaku mengucapkan kalimat kasar dengan menggunakan bahasa Sunda. 

Diantara perlakuan yang di terima oleh korban adalah : pelaku mengancam dan memukul korban, mengucapkan kalimat ancaman, namun sedikit memberikan perlawanan, dengan kondisi tersebut pelaku merasa kesal karena melihat korban melawan dan akhirnya memukul kepala korban dan korban pun langsung menangis histeris kesakitan. 

Selain itu pelaku juga memamerkan bahwa dirinya memiliki paman seorang jenderal dan dirinya tidak pernah meminta bantuan kepada pamannya tersebut meskipun seorang jenderal. Dia juga tidak takut apabila harus masuk bui (penjara). 
( 27/04/2024 jabar.IDNtimes.com)

Kapolsek bojongloa Kidul ari purwantono mengatakan, bahwa petugas telah datang ke tempat kejadian perkara dan di dapati bahwa korban merupakan anak di bawah umur. Oleh karena itu aparat bekerjasama dengan unit PPA polrestabes Bandung untuk menyelidiki kasus tersebut. 

Kasus bullying terus berulang kali bahkan makin masif baik di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan bermain. Sangat mengkhawatirkan jika terus berulang, karena bukan hanya mengancam masa depan anak-anak tetapi mental mereka makin mengkhawatirkan.

Pelaku ataupun korban sama-sama terkena dampaknya, untuk pelaku jika dibiarkan maka akan merasa bahwa dirinya tidak pernah bersalah, dan merasa dirinya adalah jagoan, untuk korban sendiri mental mereka yang lemah akan terbawa hingga dewasa jika terus di biarkan, korban butuh penanganan khusus jika perundungan yang di alami begitu menyakitkan.

Inilah gambaran kejahatan yang tidak dianggap sebagai sesuatu yang buruk, bahkan di anggap wajar dan keren, dengan sengaja menyiarkan secara live artinya bahwa pelaku sudah tidak mempunyai rasa takut apalagi malu.

Sikap ini menunjukkan adanya kesalahan dalam memandang keburukan, yang mengindikasikan adanya gangguan mental, yang di sebabkan banyak faktor, diantaranya, keluarga, lingkungan, dan gadget atau handphone Android yang bisa meng akses situs-situs kekerasan dan games yang mempertontonkan kekerasan, seperti free fire dan lain-lain.

Selain itu keluarga juga merupakan salah satu penyebab anak menjadi pelaku dan korban bullying, keluarga yang seharusnya menjadi pelindung dan tempat nyaman bagi anak-anak dan seluruh anggota keluarga, namun dengan kondisi saat ini, orang tua di sibukkan dengan aktivitas mencari nafkah dan juga minimnya ilmu dalam mendidik anak dan generasi, sehingga orang tua di sibukkan dengan urusan pekerjaan di luar rumah. 

Bullying juga merupakan buah buruk banyak hal, diantaranya rusaknya sistem pendidikan, asas pendidikan yang tidak jelas dan hanya mentransfer ilmu, dan menghasilkan output penghasil cuan. Juga lemahnya tiga pilar penegak aturan, yaitu ketaqwaan individu, kontrol masyarakat dan negara yang menerapkan aturan.

Pendidikan di dalam Islam berbasis akidah, dimana ketakwaan merupakan dasar pokok yang di terapkan, anak di kenalkan siapa dirinya, untuk apa dirinya di ciptakan dan akan kemana setelah kehidupan ini, sehingga mereka akan sadar bahwa dirinya adalah hamba dari sang Pencipta yaitu allah SWT, untuk beribadah kepada allah SWT dan akan kembali kepada allah SWT untuk mempertanggungjawabkan setiap amal ibadahnya. 

Maka anak tidak akan bertindak di luar aturan yang sudah allah tetapakn, juga adanya peran masyarakat yang peduli, peduli terhadap lingkungan nya, tidak individualis, dan akan saling mengoreksi atau mengingatkan ketika melihat ada yang tidak sesuai dengan aturan, dan yang terakhir peran negara yang menerapkan aturan dan memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku kekerasan sehingga pelaku tidak akan mengulangi perbuatannya. 

Semua itu bisa terwujud dalam sebuah sistem yang lahir dari aturan sang Pencipta yaitu allah SWT yang bersumber dari Al-Qur'an dan assunnah. 

Wallahu'alam.


Oleh: Ade Siti Rohmah 
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar