Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dampak Mudik Lebaran

Topswara.com -- Aktifitas mudik lebaran memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan pergerakan ekonomi masyarakat. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi pembicara kunci dalam FGD Mudik Ceria Penuh Makna. Tantangan dan Peluang Pelaksanaan Angkutan Lebaran tahun 2024 yang diselenggarakan harian Kompas di Jakarta. Jumat (5/4).dephub,go.id.

Masyarakat di Indonesia memiliki tradisi pulang ke kampung halaman alias mudik untuk merayakan hari raya bersama sanak keluarga. Tidak terkecuali pada hari Raya Idul Fitri atau lebaran tahun ini.

Ritual mudik lebaran ini tentu saja turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini, karena lebih separuh dari penduduk Indonesia diperkirakan menjalani ritual mudik lebaran pada tahun ini.

Kementrian Perhubungan menperkirakan tahun ini sekitar 193,7 juta jiwa atau lebih dari 77,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia yamg pulang ke kampung halaman menjelang lebaran. Kondisi ini tentu menggerakan perekonomian Indonesia. 

Ekonomi dari Center Of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manlet memproyeksikan jumlah uang yang beredar pada periode mudik tahun ini bisa mencapai Rp 130 triyun sampai Rp 140 triyun. Meski begitu pada momen Ramadan inflasi dalam tren meningkat juga karena kenaikan harga pangan dapat menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi pada kwartal 1 tahun 2024 karena mengganggu daya beli masyarakat.

Dampak dari mudik lebaran ini sangat perpengaruh pada perekonomian karena banyak terjadi perputaran ekonomi, dari transportasi, jual beli, banyaknya uang yang beredar menjelang lebaran pada saat yang sama masih terdapat kesenjangan perkonomian, harga bahan pokok kebutuhan masyarakat naik hanya bisa terjangkau pada golongan tertentu.

Dari layanan publik transportasi, perusahaan tol, yang diuntungkan pengusaha dan pemerintah yang mengatur regulasi ini, sehingga lonjakan meningkat pesat pada saat paska lebaran, tetapi layanan keamanan saat perjalanan para pemudik masih jauh sebaliknya keamanan dalam perjalanan, masih jauh dari harapan. Banyak terjadi kecelakaan.

Perputaran jual beli dari mulai kebutuhan pokok dan sandang tentunya menguntungkan para pengusaha kapitalis, rakyat terpaksa mengikuti layanan kebijakan yang berpihak kepada pengusaha. 

Perputaran ekonomi pada sat mudik ini yang diuntungkan adalah para pengusaha kapitalisme, karena mereka yang memiliki modal, rakyat hanya bisa menjadi konsumen saja terpaksa untuk menerima kebijakan ini.

Keaadan ini diakibatkan diterapkan ekonomi kapitalisme dan kelemahan nya, sehingga ketimpangan ekonomi makin lebar, krisis ekonomi yang terus berulang, dominasi berlebihan dolar AS, aturan perdagangan global yang diskriminatif, serta kerusakan lingkungan yang massif.

Salah satu persoalan yang mendasar dalam sistem kapitalisme adalah sistem distribusi yang mengendalikan mekanisme pasar. Akibatnya yang kaya makin kaya, sedangkan yang miskin tetap sulit mendapatkan hak-hak dasar mereka.

Dalam pandangan Islam, kekayaan dilarang beredar pada kalangan tertentu dengan berbagai mekanisme , seperti menimbun kekayaan (kanz al maal ), kewajiban membayar zakat, dorongan berinvestasi, hingga memotivasi untuk melakukan kegiatan filantropis, seperti wakaf dan sedekah. 

Layanan negara Islam secara cuma-cuma kepada seluruh warga tanpa ada yang tersandung spekulasi. Islam mendorong untuk berbagi dan membahagiakan saudaranya yang tidak mampu atau saudara dekatnya di bulan Ramadhan maupun lebaran yang membawa kebaikan pada perekonomian 

Demikian peradaban Islam yang berjaya selama 14 abad menerapkan sistem ekonomi Islam dalam pemerintahan kekhilafahan, mengurus kebutuhan dasar masyarakat dengan jaminan keamanan pada saat masyarakat membutuhkan, membawa keberkahan (ziyadatul khair) bagi Dunia

Wallahu “alam bi ashawwab.


Kania Kurniaty 
Aktivis Muslimah Kayumanis Al-Abror
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar