Topswara.com -- Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS Al Baqarah : 183).
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS Ali Imran : 110).
Alhamdulillah, kembali kita berjumpa melalui tulisan seri The Power Of Ramadhan hari ke sebelas bulan suci Ramadhan 1445 H. Sebagai seorang muslim, jangan pernah berhenti bersyukur kepada Allah atas anugerah Ramadhan ini dengan terus memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, dan nilai keilmuwan.
Pelaksanaan puasa Ramadhan akan memberikan kekuatan nilai pada setiap orang beriman. Setidaknya ada empat nilai yang bisa lahir dari madrasah Ramadhan ini. Empat nilai itu adalah nilai ilahiah, ilmiah, alamiah dan insaniyah.
Nilai ilahiah yang lahir dari Ramadhan adalah peningkatan keimanan dan ketaqwaan. Keduanya disebut sebagai ruh ilahiah. Ruh adalah kesadaran hubungan hamba dengan Allah.
Ketakwaan adalah pelaksanaan atas semua perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan Allah. Dalam konteks pelaksanaan puasa Ramadhan, takwa dapat diterjemahkan sebagai kesadaran untuk senantiasa berlaku ikhlas dalam menjalankan perintah Allah.
Nilai ilahiah lainnya yang lahir dari Ramadhan adalah lahirnya sifat ihsan. Ihsan adalah melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya atau menyempurnakan setiap ibadah karena didorong oleh kesadaran akan pengawasan dari Allah, meskipun seluruh manusia tidak melihatnya. Nilai ilahiah lainnya adalah tawakal.
Tawakal adalah keyakinan penuh kepada Allah SWT dan melepaskan diri dari kekhawatiran berlebihan terhadap hasil akhir dengan berusaha sungguh-sungguh dan menyerahkan hasil terbaiknya dari Allah.
Nilai ilahiah puasa Ramadan sangat besar dalam agama Islam. Puasa Ramadan merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan dianggap sebagai kewajiban bagi umat Muslim yang telah mencapai usia baligh dan sehat secara fisik serta mental.
Puasa Ramadan merupakan perintah langsung dari Allah SWT yang harus ditaati oleh umat Muslim. Dengan melaksanakan puasa, seseorang menunjukkan ketaatannya kepada Allah dan mengikuti perintah-Nya.
Puasa Ramadan mengajarkan umat Muslim untuk meningkatkan tingkat ta'at dan disiplin dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Selama bulan Ramadan, umat Muslim diajarkan untuk menjauhi segala hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan berhubungan suami istri selama waktu puasa.
Puasa Ramadhan juga merupakan kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan masa lalu. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal lain yang diharamkan selama waktu puasa, umat Muslim diharapkan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki hubungan spiritualnya.
Selain itu, puasa Ramadhan juga bertujuan untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan umat Muslim. Dengan memperbanyak ibadah, seperti shalat, zikir, dan membaca Al-Qur'an, umat Muslim diharapkan dapat memperkuat iman dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.
Nilai-nilai ilahiah ini membuat puasa Ramadan menjadi momen penting dalam kehidupan umat Muslim, di mana mereka dapat memperbaiki hubungan spiritualnya dengan Allah SWT dan meningkatkan kualitas hidupnya secara keseluruhan.
Sementara nilai ilmiah Ramadhan dimaknai bahwa selama menjalankan puasa Ramadhan, hendaknya seorang muslim bertambah keilmuwannya. Selama bulan suci Ramadhan bisa diisi dengan mendengarkan berbagai Kajian ilmu, membaca, menulis dan aktivitas keilmuwan lainnya. Banyak ilmu yang bisa dibaca selama menjalankan bulan suci Ramadhan, baik ilmu fardhu ‘ain dan ilmu fardhu kifayah.
Secara ilmiah, puasa Ramadan dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan fisik. Studi-studi ilmiah telah menunjukkan bahwa puasa dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Selain itu, puasa juga dapat membantu dalam detoksifikasi tubuh dan meningkatkan fungsi sistem pencernaan.
Puasa Ramadhan telah terbukti memiliki efek penyembuhan dan regenerasi sel dalam tubuh manusia. Selama puasa, tubuh mengalami proses autophagy, di mana sel-sel yang rusak atau tidak sehat dibersihkan dan digantikan dengan sel-sel yang baru. Hal ini dapat membantu dalam penyembuhan berbagai penyakit dan memperpanjang umur.
Puasa Ramadhan juga dapat membantu dalam menurunkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Dengan mengontrol asupan makanan dan minuman serta meningkatkan aktivitas fisik selama bulan puasa, seseorang dapat mengurangi faktor risiko terjadinya penyakit-penyakit tersebut.
Puasa Ramadhan juga dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan mental seseorang. Dengan meningkatkan kesadaran spiritual dan ketaqwaan kepada Allah SWT, seseorang dapat merasakan kedamaian dan ketenangan dalam dirinya. Selain itu, puasa juga dapat membantu dalam meningkatkan fokus dan konsentrasi serta mengurangi stres dan kecemasan.
Secara keseluruhan, puasa Ramadhan Ramadan dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup seseorang. Dengan menjalani puasa dengan baik dan benar, seseorang dapat merasakan manfaat kesehatan fisik dan mental yang signifikan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
Nilai-nilai ilmiah ini menunjukkan bahwa puasa Ramadan tidak hanya memiliki nilai keagamaan, tetapi juga memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan.
Nilai alamiah mengacu kepada adanya pengalaman, utamanya bagi muslim yang baru menginjak usia baligh atau anak-anak yang sedang diajarkan untuk menjalankan ibadah puasa. Pengalaman spiritual selama Ramadhan setiap individu berbeda-beda bergantung pada situasi yang melingkupi atau bergantung kepada usia yang bersangkutan.
Sementara nilai insaniah merujuk kepada kondisi psikologi orang-orang yang menjalankan puasa. Puasa adalah cara Allah untuk meningkatkan hubungan batin seorang hamba dengan Allah SWT. Nilai insaniah juga merujuk kepada kepedulian kepada orang lain yang memiliki keterbatasan kemampuan.
Merasakan laparnya puasa akan memunculkan sikap peduli kepada orang fakir miskin yang setiap hari merasakan lapar karena kekurangan yang dimiliki. Nilai insaniah akan melahirkan sifat simpati dan empati kepada penderitaan orang lain.
Nilai insaniah puasa Ramadhan melibatkan aspek kemanusiaan dan sosial dari ibadah tersebut. Puasa Ramadhan mendorong umat Muslim untuk meningkatkan kesadaran sosial dan kepedulian terhadap sesama, terutama kepada orang-orang yang kurang beruntung.
Dalam bulan suci ini, banyak umat Muslim yang berbagi makanan dengan yang membutuhkan, menyumbangkan zakat, dan melakukan amal kebaikan lainnya untuk membantu sesama.
Melalui pengalaman menahan diri dari makanan dan minuman, puasa Ramadhan membantu umat Muslim untuk mengembangkan empati terhadap orang-orang yang kelaparan dan kekurangan makanan. Ini dapat memperdalam pemahaman mereka tentang penderitaan orang lain dan mendorong mereka untuk bertindak secara empatik dan penuh pengertian.
Puasa Ramadhan mengajarkan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan di antara umat Muslim. Selama bulan puasa, semua orang diharapkan menahan diri dari makan dan minum pada waktu yang sama, tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau budaya mereka. Hal ini menciptakan rasa kesetaraan di antara umat Muslim dan mengingatkan mereka akan pentingnya memperlakukan semua orang dengan adil.
Puasa Ramadhan juga membantu dalam mengembangkan pengendalian diri dan kesabaran. Dengan menahan diri dari makanan, minuman, dan perilaku negatif lainnya selama periode puasa, umat Muslim belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan menumbuhkan kesabaran dalam menghadapi cobaan dan godaan.
Puasa Ramadhan memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk memperkuat kualitas kemanusiaan mereka melalui pemberdayaan diri dan peningkatan spiritualitas. Dengan melaksanakan ibadah puasa dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, umat Muslim dapat mengembangkan karakter yang lebih baik dan memperdalam hubungan mereka dengan Allah SWT.
Nilai insaniah puasa Ramadhan memperkuat ikatan kemanusiaan di antara umat Muslim dan menginspirasi mereka untuk berbuat baik, berbagi dengan sesama, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian empat nilai yang bisa didapatkan dalam menjalankan puasa Ramadhan, yakni nilai ilahiah, ilmiah, alamiah dan insaniah.
(Kota Hujan, 21/03/24 M – 11 Ramadhan 1445 H. 10:30 WIB).
Oleh : Dr. Ahmad Sastra
Dosen Filsafat
0 Komentar