Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Maroko Tidak Sekadar Jago Sepak Bola, tetapi Bangsa Penakluk

Topswara.com -- Merespons viralnya tim sepak bola Maroko yang berhasil mengalahkan dua negara raksasa di dunia yaitu Spanyol dan Portugal, Pengamat Peradaban Prof. Dr. -Ing. Fahmi Amhar mengatakan, Maroko tidak sekadar jago sepak bola dan bukan negara sembarangan, tetapi mereka juga merupakan bangsa penakluk. 

"Mereka ternyata bukan negara sembarangan. Mereka adalah bangsa penakluk semenanjung Iberia (Andalusia) dan pembebas Baitul Maqdis," terangnya dalam Kajian Sirah: Peradaban Maroko Tak Hanya Bola, Ahad (25/12/22) di YouTube Ngaji Shubuh TV.

Kemudian ia menceritakan bahwa Maroko yang merupakan wilayah bagian barat Afrika dalam bahasa arab disebut maghribi. Orang-orang maghribi ini pernah membebaskan Spanyol, Portugal dan bagian Selatan Prancis. 

Lalu ia melanjutkan, bahwa gerak maju umat Islam ini baru terhenti di Tours, Prancis karena tertahan oleh pasukan Charles Martel. Setelah itu umat Islam memusatkan perhatiannya pada Andalusia dan membangun peradaban di sana hingga 1492 M. 

"Di bawah pemerintahan Islam perekonomian Andalusia menjadi makmur dan maju dalam perdagangan, pertanian, seni serta memberi kontribusi dalam ilmu pengetahuan sehingga Cordoba menjadi pusat peradaban Eropa," bebernya.

Kemudian ia meneruskan, Maroko tidak hanya hebat di bidang olahraga dan jihad saja, tapi juga mereka hebat dalam ilmu pengetahuan.

"Universitas tertua di dunia yang masih beroperasi hingga kini masih ada di Maroko, yakni Universitas Qarawiyyin di Fez. Universitas ini berdiri sejak 857 M," paparnya.

Menurutnya ada beberapa tokoh terkenal yang pernah belajar atau berkarya di Qarawiyyin di antaranya ulama Abu Imran Al-Fasi, Sufi Ali ibn Harzihim, filosof Ibn al-Arabi dan masih banyak lagi. 

Bahkan pada tahun 2012, Akademi Sains dan Teknologi Hassan II telah mengindentifikasi sejumlah sektor, yakni Maroko memiliki keunggulan komparatif dan sumber daya manusia yang terampil, yaitu pertambangan, perikanan, kimia pangan dan teknologi baru. 

"Intinya peradaban Islam itu pernah menjadi warisan budaya peradaban Islam yang terkenal dan ini akan mengeliat nanti di dunia-dunia Islam," tuturnya.

"Tetapi yang utama bangkit itu harus pemikirannya dulu, paham tujuan hidup itu untuk apa? Nah, kalau sudah paham seperti ini kemudian paham cara membangkitkan dirinya InsyaAllah akan timbul kembali peradaban yang luar biasa dan jangan berhenti pada kebanggaan semu,"jelasnya.

Kemudian di penutup ia menganalogikan, "Kenapa negara Amerika disebut sebagai negara adi daya tetapi tidak menang di sepak bola karena memang bukan di situ kekuatannya tetapi pada pemikirannya."[]Emmy
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar