Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Solusi Komperhensif Penanganan DBD

Topswara.com -- Warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat diminta mewaspadai penyakit demam berdarah dengue atau DBD. Sejak awal tahun 2024 hingga Maret 2024, tercatat 10 warga Kabupaten Bogor meninggal dunia akibat demam berdarah. Warga juga diingatkan untuk segera ke puskesmas jika mengalami gejala yang mungkin mengindikasikan demam berdarah dan menjaga kebersihan lingkungan.

Bahkan kasus demam berdarah di Jabar terus mengalami peningkatan. Data yang dihimpun sejak Januari 2024 oleh Dinas Kesehatan Pemprov Jabar, kasus demam berdarah sudah berada pada angka 11.058 kasus. Dari angka tersebut, tercatat ada 96 kasus kematian.

Wabah DBD yang terus berulang, bahkan sampai membawa kematian. Hal ini jelas membutuhkan solusi komprehensif dan mendasar untuk menghentikan laju penyebaran wabah ini. Adapun solusi tuntas sejatinya dipengaruhi banyak faktor juga terkait berbagai pihak tak hanya individu, masyarakat tapi juga kebijakan negara. Termasuk didalamnya berbagai jenis upaya baik preventif maupun kuratif.

DBD adalah penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Sebagai tindakan preventif DBD dapat dicegah dengan beberapa langkah yang harus dilakukan secara terpadu oleh berbagai pihak. Kesadaran masyarakat akan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sangat dibutuhkan.

Sistem kapitalisme yang diterapkan hari ini nyata mempengaruhi apakah terwujud atau tidaknya solusi komprehensif dan mendasar ini. Kapitalisasi bidang kesehatan seperti vaksin berbayar, layanan kesehatan sesuai dengan uang yang tersedia, keterbatasan kapasitas RS, kemiskinan yang berpengaruh pada rendahnya literasi kesehatan, daya tahan tubuh adalah sebagian faktor yang berpengaruh dalam penanganan wabah DBD ini. 

Ini jauh berbeda dengan Islam. Di mana Islam menjadikan layanan kesehatan tanggung jawab negara. Akses kesehatan tidak akan sulit bahkan berbayar seperti saat ini. Akses kesehatan bisa diberikan secara murah, bahkan gratis dan tentu dipastikan untuk mudah diakses. Juga dilakukan dengan memaksimalkan upaya preventif dan kuratif yang berkualitas.

Dalam mekanisme preventif, negara dalam pemerintahan Islam akan meletakkan pilar-pilar yang mendorong dan mewujudkan masyarakat hidup sehat dan bersih.

Pertama, negara bertanggung jawab penuh dalam mewujudkan jaminan kesehatan setiap individu rakyat. Mulai dari aspek pembiayaan kesehatan, penyedia dan pelayanan kesehatan, penyelenggaraan pendidikan SDM kesehatan, penyedia sarana dan fasilitas kesehatan (alat kesehatan, obat-obatan, dan teknologi kesehatan), serta sarana lainnya yang penting bagi terselenggaranya pelayanan kesehatan (instalasi listrik, air bersih, transportasi, dan tata kelola infrastruktur publik lainnya yang berkaitan dengan terlaksananya sistem kesehatan).

Kedua, negara mengedukasi masyarakat perihal pencegahan penyakit dan pola hidup bersih yang sangat dianjurkan dalam Islam secara berkala dan berkesinambungan.

Ketiga, negara membiayai riset dan teknologi mutakhir untuk mencegah DBD dan penyakit lainnya. Jika produk penelitian ini berupa alat atau bahan tertentu, negara akan memberikannya secara gratis, termasuk vaksinasi gratis bagi seluruh rakyat. 

Keempat, negara menerapkan sistem pendidikan berbasis akidah Islam yang akan melahirkan sosok-sosok calon cendekiawan dan ilmuwan yang bersyahsiah Islam. Negara memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi peserta didik untuk menunjukkan minat mereka terhadap berbagai disiplin ilmu. 

Kelima, negara memberikan jaminan kesejahteraan ekonomi bagi rakyat dengan memudahkan mereka memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Jika rakyat sejahtera, makanan dan nutrisi mereka akan tercukupi sehingga lahirlah masyarakat sehat. Jika rakyat sehat, berbagai penyakit akan tereliminasi dengan sendirinya.

Dalam mekanisme kuratif, negara dapat melakukan berbagai kebijakan.
Pertama, memastikan kesiapan fasilitas kesehatan di seluruh wilayah, termasuk tenaga kesehatan yang kompeten. Kedua, memastikan tidak ada pungutan apa pun bagi rakyat yang ingin mendapatkan layanan kesehatan. 

Dalam Islam, kesehatan merupakan kebutuhan asasi yang mana negara wajib memenuhi dan menjamin kesehatan rakyatnya secara gratis. Ketiga, melakukan berbagai upaya pemberantasan sarang nyamuk bersama rakyat secara berkelanjutan.

Penanganan kesehatan dalam sistem Islam akan menciptakan masyarakat yang sehat dan unggul. Wabah penyakit dapat diatasi, kesehatan masyarakat terjamin sepenuhnya oleh negara. Semua ini hanya bisa mewujud dalam sistem pemerintahan yang menerapkan Islam secara menyeluruh, yakni sistem khilafah. 


Oleh: Lia Julianti 
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar