Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Moral Generasi Makin Kritis

Topswara.com -- Pemuda adalah harapan bangsa. Sebab ditangan mereka terukir peradaban mendatang. Sebuah peradaban gemilang akan terukir ditangan generasi cemerlang, begitu juga sebaliknya buruknya generasi hari ini akan mengukir buruk nya peradaban. 

Seperti fakta yang terjadi saat ini, generasi muda kita tengah mengalami krisis moral. Hampir setiap hari berita kejahatan menghiasi media massa dan yang lebih miris lagi para pelaku kejahatan tersebut sebagian besar masih berstatus pelajar.

Berita terbaru datang dari Lampung Utara yaitu tragedi pemerkosaan seorang siswi SMP yang dilakukan oleh 10 orang pria, korban disekap selama 3 hari di sebuah gubuk tanpa makan. Menurut Kanit PPA Satreskrim Polres Lampung Utara, Ipda Darwis, Korban dan pelaku berada dalam satu lingkungan dan kelurahan yang sama dan 6 dari 10 pelaku yang sudah ditangkap itu terdiri dari 3 orang dewasa dan 3 lainnya masih di bawah umur. (tvOnenews.com/17/3/2024)

Selain itu, masih ada lagi kasus tawuran “perang sarung” antar pelajar yang terjadi di Kabupaten Bekasi di jalan arteri tol Cibitung, Cikarang Barat, kabupaten Bekasi yang telah menelan satu korban jiwa, yang berinisial AA dan merupakan seorang pelajar berusia 17 tahun. Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran mengatakan aksi tawuran “perang sarung” bermula dari ajakan korban melalui pesan WhatsApp. (CNNIndonesia/16/3/2024)

Kasus serupa juga telah terjadi di Pangkal Pinang, yang terjadi di 3 tempat dalam semalam. Mirisnya pelaku tawuran perang sarung juga mayoritas dilakukan oleh pelajar SMP dan SMA. Jajaran Polres Pangkalpinang dan Polda Kep. Bangka Belitung telah berhasil mengamankan pelaku dan total remaja yang telah diamankan adalah sebanyak 22 orang. (Bangkapos.com/17/3/2024)

Munculnya beragam kasus kejahatan yang dilakukan oleh pelajar dan anak di bawah umur mulai dari kasus bullying, geng motor, pelecehan seksual hingga tawuran antar pelajar semuanya mencerminkan rusaknya moral generasi muda kita saat ini. 

Kondisi ini adalah akibat dari diterapkannya sistem sekularisme kapitalisme yang menjauhkan agama dari kehidupan sehingga lahirlah gaya hidup bebas di kalangan remaja termasuk para pelajar. Bahkan moral remaja semakin hari semakin jauh dari moral yang baik.

Jika kebanyakan para pelaku adalah kaum pelajar maka bisa kita simpulkan bahwa ini menjadi bukti penerapan kurikulum pendidikan yang diberlakukan dalam sistem kapitalisme sekular ini telah gagal dalam mencetak generasi yang berkualitas. Sebab dalam sistem pendidikan kapitalisme kurikulum selalu berubah-ubah mengikuti arus global. 

Sistem pendidikan saat ini hanya mementingkan prestasi akademik dan berorientasi pada lapangan pekerjaan semata sehingga terciptalah generasi yang fokus hanya untuk mendapatkan materi semata tanpa peduli lagi standar benar dan salah, halal dan haramnya. 

Selain itu, lingkungan yang rusak juga berpengaruh dalam membentuk kepribadian generasi, baik lingkungan keluarga, sekolah dan juga masyarakat. Lingkungan yang rusak ini juga akibat dari penerapan sistem kehidupan sekularisme yang rusak dan merusak. 

Sehingga muncul lah tayangan-tayangan dengan konten yang berbau kekerasan dan seksual yang sangat mudah untuk diakses oleh siapa pun termasuk anak di bawah umur. Dari sini terlihat jelas bahwa sistem pendidikan kapitalis telah gagal dalam mencetak generasi sebagai harapan bangsa apalagi menjadi agen perubahan.

Berbeda dengan sistem Islam. Di dalam Islam, negara atau khilafah memiliki sistem pendidikan yang kuat karena sistem pendidikan Islam hanya menjadikan akidah Islam satu-satunya menjadi asas pendidikan. 

Tujuan pendidikan Islam adalah membentuk pola pikir dan pola sikap yang Islam. Metode pengajarannya juga harus berpengaruh dalam mencetak generasi yang beriman, bertakwa dan berkualitas mulia. Kita bisa melihat bagaimana sejarah peradaban Islam telah berhasil mewujudkan generasi-generasi tangguh pengukir peradaban cemerlang.

Negara khilafah akan bertanggung jawab penuh dalam menjamin hak pendidikan yang berkualitas baik dan gratis. Negara juga akan mengawasi setiap tayangan atau konten yang berbahaya bagi akidah umat dan moral serta adanya sanksi tegas berupa hukum qishash bagi pelaku kejahatan.

Semua akan terwujud hanya dengan adanya penerapan Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan sehingga terbentuklah generasi yang memiliki kepribadian Islam dan pastinya akan mengembalikan peran mereka sebagai agen perubahan bukan agen kejahatan. Saatnya kita menerapkan sistem islam kaffah dalam kehidupan agar keberkahan hidup bisa kita dapatkan

Wallahu a’lam bishawab.


Oleh: Mairawati 
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar