Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Belajar dari Nabi Sulaiman a.s. Mengenai Syukur dan Tawadu kepada Allah



Topswara.com -- Sobat. Kita bisa lihat karakter Nabi Sulaiman melalui doa nya yang diabadikan Allah SWT dalam Al-Qur’an. Beliau hamba Allah yang saleh, anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan banyak bersyukur dan tawadu.

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكٗا مِّن قَوۡلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوۡزِعۡنِيٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِيٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَيَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَٰلِحٗا تَرۡضَىٰهُ وَأَدۡخِلۡنِي بِرَحۡمَتِكَ فِي عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ  

“Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS. An-Nal (27): 19)

Sobat. Mendengar perkataan raja semut bahwa Sulaiman dan tentaranya tidak bermaksud membinasakan mereka dan berbuat jahat, membuat Sulaiman tersenyum. Raja semut itu juga mengatakan bahwa seandainya ada di antara semut-semut itu yang terinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, maka hal itu bukanlah sengaja dilakukannya, tetapi karena Sulaiman dan tentaranya tidak melihat mereka, karena tubuh mereka amat kecil.

Atas rahmat dan karunia yang telah diberikan Allah kepada Sulaiman berupa kemampuan memahami percakapan raja semut itu, dan adanya semacam anggapan baik dari raja semut terhadap Sulaiman dan bala tentaranya, maka Sulaiman berdoa kepada Allah, "Wahai Tuhanku Yang Pemberi Rahmat, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang terus-menerus mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada ibu-bapakku. Jadikanlah aku sebagai seorang hamba-Mu yang selalu mengerjakan amal-amal saleh yang Engkau ridai, dan jadikanlah aku orang yang berkeinginan mengerjakan amal saleh itu. Bila aku meninggal dunia, masukkanlah aku ke dalam surga bersama-sama orang-orang yang saleh yang Engkau masukkan ke dalamnya dengan rahmat-Mu."

Dari doa Nabi Sulaiman itu dipahami bahwa yang diminta oleh Sulaiman kepada Allah ialah kebahagiaan yang abadi di akhirat nanti. Sekalipun Allah telah melimpahkan beraneka ragam kesenangan dan kekuasaan duniawi kepadanya, namun ia tidak lupa diri karenanya. Ia yakin bahwa kesenangan duniawi itu adalah kesenangan yang sementara sifatnya dan tidak kekal.

Sikap Nabi Sulaiman pada waktu menerima nikmat Allah itu adalah sikap yang harus dicontoh dan dijadikan suri teladan oleh setiap kaum Muslimin. 

Berdoa dan bersyukurlah kepada Allah setiap mendapatkan nikmat-Nya, dan tidak bersikap mengingkari nikmat-Nya. Nabi Sulaiman As adalah salah satu nabi yang diangkat tinggi dalam Islam, dikenal karena kebijaksanaan, kekayaan, dan kekuasaannya yang luar biasa. 

Berikut adalah beberapa kelebihan dan keistimewaan yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman:

1. Kebijaksanaan Luar Biasa: Nabi Sulaiman dikenal sebagai salah satu raja yang paling bijaksana dalam sejarah. Kisah-kisah tentang kebijaksanaannya, seperti ketika dia menyelesaikan perselisihan antara dua ibu yang bertengkar tentang siapa yang sebenarnya adalah ibu dari seorang anak, menunjukkan kecerdasan dan kebijaksanaannya yang luar biasa.

2. Kekuasaan dan Kekayaan: Allah SWT memberikan Nabi Sulaiman kekuasaan dan kekayaan yang besar. Dia memiliki kendali atas jin, binatang, dan angin. Kekayaannya juga luar biasa, dengan istana megah dan harta yang melimpah.

3. Kemampuan untuk Berkomunikasi dengan Binatang: Salah satu keistimewaan Nabi Sulaiman adalah kemampuannya untuk berkomunikasi dengan binatang. Dalam al-Qur'an, disebutkan bahwa dia dapat memahami bahasa burung dan binatang lainnya, yang memperkuat keajaiban dan keunikan kekuasaannya.

4. Kesalehan dan Ketundukan kepada Allah SWT: Meskipun memiliki kekuasaan dan kekayaan yang luar biasa, Nabi Sulaiman tetap rendah hati dan tawaduk di hadapan Allah SWT. Dia menyadari bahwa semua karunia yang diberikan kepadanya adalah anugerah dari Allah, dan dia selalu bersyukur dan memohon petunjuk-Nya.

5. Kemampuan untuk Memerintah dengan Adil: Nabi Sulaiman dikenal sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana. Dia memerintah dengan keadilan dan menghormati hak-hak rakyatnya. Ini merupakan contoh yang baik bagi pemimpin lainnya tentang bagaimana memerintah dengan adil dan bertanggung jawab.

6. Kemampuan untuk Membangun: Nabi Sulaiman juga dikenal sebagai seorang pembangun yang ulung. Dia membangun istana megah, kuil yang indah, dan infrastruktur yang kuat. Karya-karyanya ini menjadi warisan yang berharga dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi berikutnya.

7. Keberhasilan dalam Menyelesaikan Tantangan: Nabi Sulaiman dihadapkan pada berbagai tantangan selama hidupnya, namun dia selalu berhasil mengatasi mereka dengan kecerdasan dan keteguhan hati. Ini menunjukkan keteguhan dan keteguhan imannya, serta kepercayaannya pada Allah SWT.

Dengan demikian, Nabi Sulaiman adalah figur yang luar biasa dalam sejarah Islam, dengan kebijaksanaan, kekayaan, dan kekuasaan yang luar biasa. Namun, keistimewaan terbesarnya terletak pada kesalehan dan ketundukan yang dia tunjukkan kepada Allah SWT dalam setiap aspek kehidupannya.

Cara Menjadi Kaya Ala Nabi Sulaiman?

Meskipun Nabi Sulaiman dikenal karena kekayaan dan kekuasaannya yang luar biasa, penting untuk diingat bahwa dalam Islam, kekayaan tidaklah menjadi tujuan utama hidup. Sebaliknya, fokus utama haruslah pada ketaatan kepada Allah SWT, keberkahan, dan pengabdian kepada sesama. Meskipun demikian, ada beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari kehidupan Nabi Sulaiman yang dapat membantu seseorang meraih kesuksesan dalam hal finansial:

1. Bersyukur dan Tawakal kepada Allah SWT: Nabi Sulaiman selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah dan tawakal kepada-Nya dalam setiap langkah hidupnya. Mensyukuri rezeki yang diberikan dan bertawakal pada Allah adalah langkah pertama menuju keberkahan finansial.

2. Kebijaksanaan dalam Mengelola Keuangan: Nabi Sulaiman dikenal karena kebijaksanaannya dalam mengelola kekayaan. Belajarlah untuk hidup sederhana, mengelola keuangan dengan bijaksana, dan tidak boros adalah langkah penting untuk meraih keberhasilan finansial.

3. Bekerja Keras dan Bersungguh-sungguh: Meskipun Allah memberikan Nabi Sulaiman kekayaan dan kekuasaan, dia juga bekerja keras untuk membangun kerajaannya. Belajarlah untuk bekerja keras, berusaha dengan sungguh-sungguh, dan tekun dalam mencapai tujuan finansial Anda.

4. Memiliki Kreativitas dan Keahlian dalam Bisnis: Nabi Sulaiman juga dikenal sebagai seorang yang kreatif dan memiliki keahlian dalam berbagai bidang, termasuk bisnis. Pelajari keterampilan yang dibutuhkan dalam bidang bisnis yang diminati, dan gunakan kreativitas Anda untuk mengembangkan peluang-peluang baru.

5. Berkomitmen untuk Memberikan Kebaikan kepada Sesama: Salah satu aspek penting dari kehidupan Nabi Sulaiman adalah komitmennya untuk memberikan kebaikan kepada sesama. Berinfaq dan beramal adalah cara yang baik untuk mendapatkan berkah dari Allah dan membantu menciptakan keberkahan finansial dalam hidup Anda.

6. Memperhatikan Etika dan Integritas dalam Bisnis: Dalam setiap transaksi bisnisnya, Nabi Sulaiman selalu memperhatikan etika dan integritas. Selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip moral dan etika dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam urusan finansial.

7. Meminta Bimbingan dan Perlindungan Allah: Terpenting dari semua hal, jangan pernah lupa untuk meminta bimbingan dan perlindungan dari Allah SWT dalam segala hal, termasuk dalam mencari keberkahan finansial. Doa dan keselarasan dengan kehendak Allah adalah kunci utama untuk meraih keberhasilan sejati dalam kehidupan, baik secara finansial maupun secara spiritual.

Dengan mengikuti jejak kebijaksanaan dan ketundukan Nabi Sulaiman kepada Allah, serta menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkannya, seseorang dapat mengembangkan keberkahan finansial dalam hidupnya. Namun, selalu diingat bahwa tujuan utama hidup dalam Islam adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan berusaha menjadi hamba yang lebih baik.

Hakikat syukur adalah pengakuan, penghargaan, dan rasa terima kasih yang tulus kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan-Nya kepada kita. Ini melampaui sekadar ucapan terima kasih verbal, tetapi merupakan sikap batiniah yang tercermin dalam perilaku dan tindakan kita sehari-hari.

Beberapa aspek hakikat syukur antara lain:

1. Pengakuan Ketergantungan: Syukur mengakui bahwa segala sesuatu yang kita miliki, baik fisik maupun spiritual, berasal dari Allah SWT. Ini mencakup kesehatan, rezeki, keberhasilan, dan nikmat-nikmat lainnya.

2. Penghargaan terhadap Nikmat: Syukur memahami dan menghargai nikmat-nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, baik yang besar maupun yang kecil. Setiap detik kehidupan merupakan nikmat yang harus disyukuri.

3. Tindakan yang Merefleksikan Syukur: Syukur tidak hanya berbicara, tetapi juga berbuat. Ini berarti menggunakan nikmat yang diberikan Allah dengan baik, menggunakannya untuk kebaikan diri sendiri, orang lain, dan untuk memperkaya hubungan dengan Sang Pencipta.

4. Penerimaan akan Kehendak Allah: Syukur tidak hanya muncul ketika segala sesuatu berjalan sesuai dengan keinginan kita, tetapi juga saat menghadapi cobaan dan kesulitan. Ini merupakan penerimaan akan kehendak Allah yang mengajarkan kita untuk bersabar dan percaya bahwa apa pun yang terjadi adalah untuk kebaikan kita.

5. Perubahan dalam Sikap Hati: Hakikat syukur juga melibatkan perubahan dalam sikap hati, di mana seseorang merasa tulus dan bahagia dengan segala nikmat yang diberikan Allah tanpa merasa iri terhadap orang lain atau merasa kurang.

Jadi, hakikat syukur adalah sikap batiniah yang mengakui, menghargai, dan bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya, serta tercermin dalam perilaku dan tindakan sehari-hari.

Kekuatan syukur, atau rasa terima kasih yang tulus kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya, memiliki dampak yang sangat besar dalam kehidupan kita. Berikut adalah beberapa kekuatan syukur dalam kehidupan:

1. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional: Syukur membantu meningkatkan kesejahteraan emosional dengan mengubah pola pikir dari negatif menjadi positif. Ini membantu kita untuk lebih berfokus pada hal-hal yang baik dalam hidup daripada terjebak dalam keluhan dan kekecewaan.

2. Meningkatkan Kebahagiaan: Orang yang bersyukur cenderung lebih bahagia. Dengan menghargai dan mensyukuri nikmat-nikmat kecil dalam hidup, kita menjadi lebih puas dan terpuaskan dengan apa yang kita miliki.

3. Meningkatkan Hubungan Sosial: Ungkapan syukur memperkuat hubungan sosial dengan orang lain. Saat kita menghargai kebaikan orang lain dan berterima kasih atas bantuan mereka, kita memperkuat ikatan sosial dan membangun hubungan yang lebih baik.

4. Meningkatkan Kesehatan Mental: Berbagai penelitian menunjukkan bahwa praktik syukur terkait dengan peningkatan kesehatan mental. Orang yang bersyukur cenderung mengalami lebih sedikit stres, kecemasan, dan depresi.

5. Meningkatkan Ketahanan: Syukur membantu membangun ketahanan mental dan emosional. Saat kita bersyukur atas segala sesuatu dalam hidup, termasuk tantangan dan kegagalan, kita menjadi lebih kuat dalam menghadapinya.

6. Meningkatkan Kepuasan Hidup: Orang yang bersyukur cenderung lebih puas dengan hidup mereka secara keseluruhan. Mereka lebih mampu melihat nilai dalam setiap momen dan menghargai kehidupan dengan lebih baik.

7. Membuka Pintu Rezeki: Syukur diyakini sebagai kunci untuk membuka pintu rezeki yang lebih besar. Dengan mensyukuri apa yang kita miliki, kita menunjukkan bahwa kita bersedia menerima lebih banyak nikmat dari Allah SWT.

8. Meningkatkan Kesehatan Fisik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang bersyukur memiliki kesehatan fisik yang lebih baik. Ini mungkin karena mereka cenderung menjaga diri mereka dengan baik dan mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat.

9. Meningkatkan Keterhubungan Spiritual: Syukur memperdalam keterhubungan spiritual dengan Allah SWT. Saat kita mensyukuri nikmat-Nya, kita menjadi lebih dekat dengan-Nya dan merasakan kehadiran-Nya dalam hidup kita.
Dengan demikian, kekuatan syukur sangatlah besar dalam kehidupan kita, membawa dampak positif dalam berbagai aspek, mulai dari kesejahteraan emosional hingga kesehatan fisik dan keterhubungan spiritual.

Sobat. Syukur juga diartikan menggunakan anugerah Ilahi sesuai tujuan penganugerahannya. Ini berarti kita harus dapat menggunakan segala yang dinugerahkan Allah SWT di alam raya ini sesuai dengan tujuan penciptaan manusia yakni sebagai hamba Allah dan Khalifatullah fil ‘Ardi.

Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis 30 Buku mengenai motivasi dan pengembangan diri. Safari Ramadhan 1425 H, 24 Maret 2024 di PKT, Bontang Kaltim
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar