Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Al-Qur'an Adalah Cahaya Kehidupan


Topswara.com -- Sobat. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, berfungsi sebagai petunjuk yang mengarahkan manusia menuju jalan kebenaran, menjadi pelita di tengah gulita kehidupan, penebar cahaya di tengah pekatnya godaan nafsu duniawi, penerang di saat gelapnya hidup karena tumpukan masalah dan persoalan.

Al-Qur’an adalah cahaya kehidupan. Siapa saja yang mendekatinya, bersahabat dengannya, akan mendapat pancaran dan pendaran cahayanya. Membacanya , meski tidak mengerti artinya dinilai ibadah. Mempelajari dan mengajarkannya adalah amalan utama. Mengamalkannya adalah jihad.

الٓرۚ كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ لِتُخۡرِجَ ٱلنَّاسَ مِنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِ رَبِّهِمۡ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَمِيدِ  

“Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim (14): 1)

Sobat. Surah ini dimulai dengan "Alif Lam Ra". (Lihat tafsirnya pada jilid pertama pada judul "mafatihus suwar".) Dalam firman Allah swt sesudah Alif Lam Ra menjelaskan maksud dan tujuan diturunkannya Al-Quran kepada Nabi Muhammad. Allah menurunkan Al-Quran kepada Rasulullah agar petunjuk dan peraturan-peraturan yang dibawa Al-Quran itu dapat menjadi tuntunan dan bimbingan kepada umatnya. Dengan petunjuk itu mereka dapat dikeluarkan dari kegelapan ke cahaya yang terang-benderang, atau dari kesesatan dan kejahilan ke jalan yang benar dan mempunyai ilmu pengetahuan serta peradaban yang tinggi, sehingga mereka memperoleh rida dan kasih sayang Allah swt di dunia dan di akhirat.

Penegasan tentang fungsi Al-Quran ini sangat penting sekali, apalagi jika dihubungkan dengan ayat-ayat yang lalu, di mana Allah swt telah menyebut-kan adanya orang-orang yang mengingkari Al-Quran, baik sebagian, maupun keseluruhannya.

Selanjutnya dalam ayat ini diterangkan bahwa Rasulullah hanya dapat menjalankan tugas tersebut di atas dengan izin dan bantuan dari Allah swt, dengan cara memberi kemudahan dan menguatkan tekad beliau dalam menghadapi segala rintangan. Al-Quran merupakan jalan yang dibentangkan Allah Yang Mahakuasa dan Maha Terpuji bagi Nabi Muhammad dan umatnya.

Allah SWT berfirman:

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُۖ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْۗ قُل لَّا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًاۖ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْعَالَمِينَ  

“Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran)". Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat.” (QS. Al-An’am (6): 90)

Sobat. Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad dan pengikutnya, bahwa Nabi Ibrahim dan keturunan-keturunannya mendapat keutamaan, petunjuk Allah ke jalan yang lurus. Allah juga memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar mengikuti jejak mereka, memegang agama tauhid, berakhlak mulia dan melakukan perbuatan yang diridai Allah, serta menghiasi dirinya dengan sifat-sifat yang utama, yaitu sabar dalam menjalankan tugasnya dan tabah menghadapi tipu daya serta tantangan kaumnya.

Firman Allah: Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu. (Hud/11: 120)

Firman Allah: Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. (al-An'am/6: 34)

Syariat yang berlaku bagi nabi-nabi sebelum kedatangan Nabi Muhammad, adalah juga merupakan syariat bagi umat Islam, selama belum dicabut, diubah ataupun diganti dengan syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Sedangkan yang abadi dan mempunyai kesamaan adalah dasar-dasar agama tauhid yang tidak berubah sepanjang zaman, sedangkan syariat-syariat dari masing-masing nabi itu dapat berubah-ubah sesuai dengan waktu, tempat dan keadaan, dan menurut kehendak Allah.

Nabi Muhammad mempunyai derajat yang tertinggi di antara para nabi dan rasul, karena beliau di samping diberi kenabian juga diberi mukjizat yang abadi yaitu Al-Qur'an, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan karena syariatnya berlaku terus sampai akhir zaman.

Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad bahwa dia dalam menyampaikan wahyu dan menegakkan kebenaran, jangan mengharapkan sedikit pun upah dari umatnya sebagaimana juga nabi-nabi terdahulu.

Nabi Muhammad sebagaimana halnya nabi-nabi yang lain tidak mengharapkan imbalan dalam berdakwah. Namun, Nabi Muhammad mengharapkan kasih sayang dalam kekeluargaan, seperti ditegaskan dalam firman-Nya: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu imbalan pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan." (asy-Syura/42: 23)

Pada akhir ayat ini Allah memberikan penegasan bahwa Al-Qur'an diturunkan untuk seluruh umat manusia. Ayat ini memberikan isyarat bahwa Nabi Muhammad tidak diutus untuk orang Mekah atau Medinah saja, tetapi diutus untuk seluruh umat manusia di seluruh dunia untuk membimbing mereka ke jalan yang benar dan bebas dari kesesatan.

Sobat. Al-Qur’an adalah cahaya kehidupan. Maka, teruslah bersahabat dengan cahaya kehidupan ini, jangan pernah kita memadamkannya.

Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Ramadhan Mubarak 1445 H 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar