Topswara.com -- Mendung duka masih saja menyelimuti wilayah Palestina di bumi Syam. Tak terasa sudah lebih dari 100 tahun lamanya umat Islam di negeri para Nabi ini mengalami penderitaan yang berkepanjangan.
Sudah mendekati 10.000 tubuh manusia bergelimpangan hanya dibulan Oktober 2023 ini. Sudah tak terhitung pula banyaknya dosa yang ditanggung oleh Umat Islam di seluruh dunia karena persoalan yang tidak terselesaikan. Mau sampai kapan?
Persoalan paling luar dari masalah yang terjadi di Palestina adalah adanya pendudukan Zionis Yahudi ditanah Syam. Segala penderitaan yang ditanggung oleh saudara kita disana dilakukan oleh penjajah Zionis Yahudi laknatullah 'alaih.
Oleh karena itu satu-satunya cara mengakhiri penderitaan itu adalah dengan mengusir Zionis Yahudi dari bumi Palestina. Segala perundingan perdamaian hanyalah memperpanjang masa pendudukan Zionis yang didukung oleh Perserikatan Bangsa Bangsa.
Lalu bagaimana cara mengusir mereka? Sesungguhnya kekuatan tentara hanya bisa dihadapi dengan kekuatan tentara. Pasukan Hamas, Fatah dan milisi lainnya pasti akan tetap membela tanah air mereka. Namun kekuatan mereka jauh dari cukup untuk menghadapi kecanggihan teknologi tempur Zionis.
Oleh karena itu negeri-negeri Muslim wajib mengirimkan pasukan Islam untuk menghadapi tekanan pasukan dari negeri pendukung pendudukan Zionis Yahudi di Palestina. Inggris, Amerika dan sekutunya harus merasakan pukulan menyakitkan dari tentara Islam.
Lalu bagaimana Umat Islam bisa mengirim pasukan? Sekat kebangsaan yang telah digunakan untuk memecah-belah umat Islam harus dihancurkan. Ukhuwah Islamiyyah harus kembali dikobarkan. Karena sesungguhnya nasionalisme adalah pisau beracun yang telah dihujamkan.
Untuk menyatukan seluruh potensi umat Islam harus tegak supremasi Islam dalam sebuah institusi legal formal yaitu kekhilafahan Islam. Karena dulu kita selalu disatukan dengan akidah Islam dibawah kepemimpinan seorang khalifah.
Ketiadaan khalifah inilah yang menjadi akar seluruh permasalahan yang dialami oleh umat Islam. Karena hanya dengan khilafah maka Islam bisa diterapkan dan dijaga eksistensinya dengan jihad dan dakwah.
Bagaimana cara kita kembali menegakkan Khilafah? Untuk tegaknya khilafah, pemikiran dan perasaan umat Islam harus menyatu. Sudah menjadi ma'lum min addiin min darurah bahwa tegaknya khilafah adalah sebuah kewajiban kifayah, bahkan merupakan mahkotanya kewajiban.
Pihak yang benci dengan tegaknya khilafah sesungguhnya adalah pihak yang menghalangi kemuliaan umat Islam. Merekalah adalah orang yang sudah teracuni tsaqofah gharbiyah. Jangan sampai kita membenci sesuatu yang justru membawa kebaikan.
Apa yang harus kita lakukan untuk menyatukan pemikiran dan perasaan Umat Islam? Islam terinternalisasi dalam diri manusia bukan melalui paksaan maupun kekerasan. Islam bisa mendarah daging ke dalam tubuh umat Islam adalah dengan aktivitas dakwah dan penerapan syariahnya.
Oleh karena itu mendakwahkan Islam sebagai Ideologi menjadi kunci bagi bangkitnya umat terbaik ini. Ketika seorang Muslim sadar akan tujuan hidupnya di dunia ini adalah menjadi hamba Allah yang bertakwa, maka ia akan menyesuaikan segala perbuatannya dengan pahala dan siksa.
Menyelesaikan persoalan Palestina dengan benar adalah kewajiban bagi dirinya. Mengabaikan persoalan umat Islam adalah dosa. Dengan kesadaran itu maka ia akan berkumpul bersama jemaah yang akan menegakkan khilafah dan mengembalikan kemuliaan umat. []
Oleh: Dash Shameel
(Penulis dan Pengamat Sejarah)
0 Komentar