Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ustaz Felix Siauw: Husnul Khatimah Itu Pilihan, Mati Itu Takdir


Topswara.com -- Dai Muda dan Influencer Ustaz Felix Siauw mengatakan husnul khatimah adalah pilihan sementara kematiannya adalah takdir.

"Mati suul khatimah dan husnul khatimah, matinya itu adalah takdir, pilihan matinya (husnul khatimah atau suul khatimah) itu adalah pilihan," ujar Ustaz Felix Siauw dalam Husnul Khatimah itu Takdir atau Pilihan, di YouTube Felix Siauw, tayang Selasa (16/07/2023).

Maka dari itu, ia berpesan agar umat Islam mencari husnul khatimah. Selain itu penting sekali untuk senantiasa mendawamkan amal-amal shalih dan mengingat mati, seolah-olah amal shalihnya adalah amalan yang terakhir maka insyaAllah semuanya akan menjadi perkara-perkara yang baik.

Influencer juga mengingatkan pesan penting untuk menjalani kehidupan dari para ulama. "Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya. Beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok," kutipnya dari pesan para ulama.

Dari pesan mendalam dari para ulama tersebut, ia menilai setiap orang akan beramal shalih ketika mengingat besok dia akan mati. Sebaliknya, akan serius dalam membangun usaha sebagaimana ia hidup sampai tujuh turunan.

"Pada waktu shalat, Allahu Akbar, ya Allah kalau ini shalat terakhir saya bagaimana?" papar dia.

UFS sapaan akrabnya menilai yang membuat hamba Allah enggak khusyu dalam shalat itu kan karena kita merasa bakal hidup lagi. "Habis ini saya akan melakukan ini dan ini, apalagi ya yang belum saya lakukan? Oh iya saya belum melakukan ini. Seolah-olah kita akan hidup lagi setelah shalat," papar UFS.

Oleh karenanya ia menyebut aktivitas mengingatkan kematian kepada orang adalah salah satu amalan terbaik. "Kalau orang ingat mati, enggak bakalan ia berbuat maksiat," tegasnya.

Bahkan Allah memberikan label siapa saja yang khusyu dalam shalatnya di dalam Al Quran, terang dia, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Ùˆَا سْتَعِÙŠْÙ†ُÙˆْا بِا لصَّبْرِ Ùˆَا لصَّÙ„ٰوةِ ۗ Ùˆَاِ Ù†َّÙ‡َا Ù„َÙƒَبِÙŠْرَØ©ٌ اِÙ„َّا عَÙ„َÙ‰ الْØ®ٰØ´ِعِÙŠْÙ†َ.
الَّØ°ِÙŠْÙ†َ ÙŠَظُÙ†ُّÙˆْÙ†َ اَÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ Ù…ُّÙ„ٰÙ‚ُÙˆْا رَبِّÙ‡ِÙ…ْ Ùˆَاَ Ù†َّÙ‡ُÙ…ْ اِÙ„َÙŠْÙ‡ِ رٰجِعُÙˆْÙ†َ

"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (yaitu) mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 45-46)

Ia juga menyinggung adanya pepatah yang mengatakan bahwa seseorang itu mati dalam keadaan hidupnya seperti apa. "Ada orang meninggal dalam keadaan dia itu sedang menggendong kambing, karena pekerjaannya sehari-harinya ia sebagai penjual sate. Maka matinya seperti itu wajar karena dia membiasakan hidupnya seperti itu," cercanya.

UFS menegaskan bahwa manusia mati dalam keadaan kebiasaan hidupnya. Oleh karena itulah, ada orang-orang yang senantiasa berdoa kepada Allah. "Ya Allah saya ingin mati dalam keadaan sujud dan ketika shalat shubuh, benar diambil Allah dalam keadaan sujud. karena tiap kali sujud, sujudnya lama dan memang sudah waktunya, ya wajar mati dalam keadaan seperti itu," tandas UFS.

Oleh karena itu, ia memiliki alasan mengapa dirinya memenuhi kehidupannya dengan aktivitas dakwah. "Ya karena saya meminta kepada Allah mati dalam keadaan berdakwah, ya Allah mudah-mudahan saya mati dalam keadaan berdakwah," pungkasnya.[] Heni
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar