Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Maraknya Perselingkuhan, Bukti Lemahnya Ikatan Pernikahan dalam Sistem Sekularisme


Topswara.com -- Pernikahan pada dasarnya mempertemukan dua insan yang memiliki kepribadian dan latar belakang yang berbeda, bertujuan untuk membangun sebuah keluarga yang diselimuti dengan kententraman, cinta dan kasih sayang. 

Namun akhir-akhir ini topik perselingkuhan sedang hangat diperbincangkan dikhalayak ramai, setelah muncul berbagai film dan sinteron maupun kasus perselingkuhan yang terjadi di Indonesia. 

Mulai dari menantu yang selingkuh dengan mertua, perselingkungan dengan teman kerja, saudara, artis, bahkan perselingkuhan juga terjadi pada pegawai instansi pemerintahan. 

Tidak ayal hal ini terjadi, sebab Indonesia menjadi negera keempat di dunia dengan kasus perselingkuhan terbanyak. 

Berdasarkan survey yang dilakukan, hampir tiga perempat pria dan lebih dari dua pertiga wanita mengakui bahwa mereka telah berselingkuh. Sebagian besar perselingkuhan dimulai dengan teman dekat atau rekan kerja. 

Beberapa alasan penyebab perselingkuhan terjadi yaitu; ketidak puasan dalam hubungan, kesenangan, masalah dalam diri sendiri, kurangnya komitmen, dan masalah dalam hubungan seperti adanya ketidaksetiaan atau pengkhianatan sebelumnya, ketidak cocokan dalam kebutuhan atau preferensi, atau perbedaan nilai yang signifikan. (Pikiranrakyat.com, 17/2/2023).

Tidak kalah mengejutkan, hasil survei yang dirilis oleh justdating menunjukkan bahwa 40 persen laki-laki dan perempuan di Indonesia mengaku pernah berselingkuh dan menghianati pasangannya. Persentase tersebut membuat Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara asia dengan kasus perselingkuhan terbanyak. (Popmama.com, 17/2/2023)

Mengakarnya kasus perselingkuhan di negeri ini merupakan suatu hal yang wajar terjadi sebab, saat ini kita hidup dalam sistem sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Sehingga manusia bebas melakukan apa saja tanpa melihat apakah perbuatan yang dilakukan itu sesuai dengan syariat Islam atau tidak. Maka tidak heran jika pergaulan bebas dan perselingkuhan semakin marak terjadi. 

Maraknya perselingkuhan juga  menunjukkan lemahnya ikatan pernikahan dan bangunan keluarga. Betul ada banyak hal yang menjadi penyebabnya, namun tidak bisa dipungkiri faktor ketertarikan secara fisik dan mencari kesenangan adalah hal yang dominan. 

Dan kondisi ini adalah hal yang wajar dalam sistem sekulerisme kapitalisme di mana manfaat dan kesenangan jasmani menjadi tujuan. Terlebih dengan  rendahnya keimanan, selingkuh dianggap sebagai salah satu solusi persoalan. 

Juga maraknya l berbagai hal yang justru mengkondisikan selingkuh sebagai pilihan diantaranya bebasnya sistem sosial/ tata pergaulan, rusaknya sistem pendidikan, derasnya informasi liberal dari berbagai media, yang dilandasi sekulerisme kapitalisme memudahkan terjadinya perselingkuhan.

Kondisi ini berbeda dengan sistem Islam. Islam menjadikan pernikahan sebagai ibadah, bahkan perjanjian kuat di hadapan Allah SWT. Karena itu pernikahan bukan hanya untuk meraih kesenangan semata, namun ada tujuan mulia lainnya yang  harus dijaga agar kehidupan masyarakat tetap dalam kemuliaan dan kesucian.  

Islam tidak hanya menjadikan keberlangsungan pernikahan wajib dijaga oleh pasangan suami istri saja, namun juga oleh masyarakat.

Islam sebagai agama yang sempurna yang datang dari Zat Yang Maha Sempurna memiliki aturan yang sangat rinci dan paripurna dalam seluruh aspek kehidupan termasuk mengatur interaksi antara laki-laki dan perempuan. 

Islam menjaga kemulian perempuan dalam ikatan pernikahan yang suci. Mengatur hak dan kewajiban antara suami dan istri sehingga terbentuk ketahanan keluarga yang kuat. 

Islam juga menjadikan negara sebagai institusi yang bertanggung jawab terhadap berlangsungnya kehidupan rumah tangga yang berjalan sesuai syariat islam. Walhasil hanya dengan islam keberkahan dalam rumah tangga dapat terjuwud dunia akhirat.

Wallahu’alam bishawab


Oleh: Uswatun Nisa
Pemerhati Sosial
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar