Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kejarlah Akhirat, Dunia Pasti Dapat


Topswara.com -- Pengeseran norma-norma akidah kian masif terpapar ditengah-tengah masyarakat, wacana penghapusan kurikulum pendidikan berbasis akidah Islam hingga penghinaan dan pelecehan yang menuai murka umat Muslim.

Islamofobia hingga ujaran kebencian kian tajam menghujam sanubari umat Muslim, seraya semua itu tidak pernah usai melanda kaum Muslim.

Dikutip Suara Sumatera. Habib Hasan Bin Ismail Al Muhdor menanggapi ujaran kontroversial Megawati mantan Presiden RI dan ketua Umum PDIP, terkait ibu-ibu ikut pengajian. Hasan menghimbau agar Megawati tidak usah mengurusi agama, dengan ujaran ngawurnya itu apalagi fitnah yang ditujukan bagi ibu-ibu pengajian yang mengundang kegaduhan.(3/2).

Beragam tanggapanpun tidak terelakan, pembelaan dari berbagai kelompok berpihak kepada pentingnya bagi ibu-ibu ikut pengajian, dari banyaknya ilmu dan manfaat, baik bagi ibu ataupun kepada pola asuh bagi anak.

Itulah potret sistem kapitalisme sekularisme saat ini, materi dan manfaat menjadi landasan tolak ukur suatu perbuatan, maka tidak heran jika perbuatan yang tidak melahirkan materi dan kesenangan jasmani cenderung diabaikan.

Cengkraman Sekularisme Kerdilkan Tsaqafah Islam

Sistem pendidikan sekularisme saat ini telah mengkerdilkan dan berencana untuk menghapus semua kurikulum agama karena dianggap tidak penting bagi kelangsungan hidup rakyat.

Seorang Muslimah yang paham akan konsekuensi sebagai ibu akan mampu melakukan tugasnya mengurus keluarga dan kewajiban sebagai seorang hamba, yang senantiasa terikat dengan akidah dan syariah Islam.

Tidak heran generasi-generasi bertindak amoral bermunculan makin marak, itulah sistem sekuler liberalisme dimana agama hanya sebatas identitas belaka.

"Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699).

Islam dalam Bingkai Khilafah 

Ilmu Islam merupakan kunci segala kebaikan dan keberhasilan yang akan menghantarkan manusia kepada hakikat kehidupan yang sesungguhnya yaitu menjalankan segala perintah dan meninggalkan segala larangan-Nya.

Agama Islam diturunkan sebagai rahmatan lil'alamin, namun semua itu hanya dapat dilakukan oleh orang yang berilmu saja, oleh karenanya Allah SWT mewajibkan kepada seluruh umat manusia untuk senantiasa belajar selama hidupnya melalui Al-Qur'an dan as-sunnah dan hadist tentang menuntut ilmu.

“Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh” (Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi hal. 10)

Manusia yang memiliki pengetahuan luas namun tidak dibarengi dengan ilmu agama, tentu semua itu akan mendatangkan kerusakan baik pada bumi dan kepada sesama, oleh karenanya adab, akhlak baik harus ditanamkan sedari kecil.

Bersamaan dengan segala aturan Allah Ta'ala dalam penerapannya bagi umat Muslim, aturan akan shalat yang hukumnya fardhu ain adalah kewajiban yang harus ditanamkan anak sedini mungkin, maka jika semua penerapan itu abai, walhasil keingkaran pun tidak terelakan.

Pendidikan merupakan bentuk tanggung jawab negara yang akan diberikan kepada setiap individu dalam menciptakan generasi-generasi berkepribadian Islam.

Naungan khilafah akan mampu mencetak individu-individu termasuk  perempuan-perempuan calon ibu agak dapat memberikan pendidikan yang senantiasa terikat dengan syariat.

Generasi mulia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT akan mampu menghadapi segala problematika kehidupan dengan bijak dan penuh kesabaran, dimana  keyakinan akan semua  solusi yang benar hanya berasal dari Allah SWT. Wallahu alam.



Oleh: Maya Ernitasari
Aktivis Muslimah Dakwah Kota Medan
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar