Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Indonesia di Tengah Himpitan Utang

Topswara.com -- Indonesia di kenal dengan julukan Zamrud Khatulistiwa, julukan ini diberikan karena kekayaan Alam Indonesia yang melimpah serta letak geografisnya yang dilintasi garis khatulistiwa. 

Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia sangat kaya dan beragam mulai dari hutan, laut, minyak bumi, gas, batu bara, hingga emas yang tersebar di berbagai provinsi yang ada. Seperti minyak bumi yang berada di Sumatra Utara, gas alam Kalimantan Timur, dan batu bara Kepulauan Riau dan masih banyak lagi daerah-daerah penghasil SDA Lainnya.

Selain itu potensi perikanan di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan potensi ikan tangkap di Indonesia mencapai 12,01 Juta ton. Sangat disayangkan Indonesia memiliki SDA yang melimpah tetapi tidak dimanfaatkan dan dikelola dengan baik untuk kesejahteraan rakyat serta pembangunan negara.

Dilansir dari Republik Merdeka (30/01/2023) Indonesia memiliki hutang negara yang semakin besar dari tahun ke tahun, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah per 30 Desember 2022 sebesar Rp 7.733,99 triliun. Jumlah utang mengalami kenaikan sebesar Rp 179, 74 triliun.

Didik Rachbini selaku ekonomi senior menerangkan utang Indonesia yang tercatat di Kementerian Keuangan itu belum termasuk dengan perusahaan-perusahaan BUMN, jika ditotal menyeluruh maka jumlahnya akan semakin melejit (30/01/2023)

Dengan semakin meningkatnya utang, maka beban negara juga akan bertambah, alhasil rakyat akan semakin diberatkan dengan penambahan pajak akibat dari implikasi utang negara. 

Oleh karena itu, walau kita hidup ditengah-tengah negara yang memiliki SDA yang begitu melimpah maka kita tetaplah takkan menikmati kekayaan alam di negeri ini. Sebab hampir semua SDA dikuasai oleh asing dan aseng yang akhirnya kala pemimpin berhutang maka rakyat pun ikut merasakan dampak yang ditimbulkan para pemilik modal.

Sebagaimana yang terlihat pada fakta di atas, menggambarkan betapa buruknya pengolahan tatanan negeri ini akibat dari salah kelola yang akhirnya di setiap tahun negara Indonesia hanya diberi kado pahit yaitu penambahan utang. 

Walaupun Indonesia tercatat memiliki banyak SDA, namun semuanya hanya di kolalah oleh individu atau pihak perusahaan swasta saja, dan jika akan seperti itu terus maka sampai pergantian pemimpin selanjutnya pun takkan mengubah kondisi utang negara. Justru sebaliknya hanya akan membengkak lagi dan lagi di setiap tahunnya.

Islam dalam Mengelola SDA dan Hutang

Islam adalah agama yang tidak hanya mengatur urusan ibadah saja tetapi juga mengatasi problematika yang ada di tengah-tengah umat. Dalam hal pengelolaan SDA, Rasulullah SAW mengatakan “Kaum muslim berserikat (memiliki hak yang sama) dalam tiga hal, air, rumput, dan api.” (Hr. Ibnu Majah).

Redaksi hadis di atas, dengan tegas menyatakan bahwa SDA dikelola oleh negara dan diperuntukkan kesejahteraan rakyat tanpa dikuasai oleh individu atau perusahaan-perusahaan dengan kepentingan tertentu.

Jika melihat dari kacamata Islam, salah satu penyebab utang negara semakin menumpuk karena diberlakukannya bunga atau riba yang jelas dalam Islam telah mengharamkan riba.

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Al Baqarah : 275)

Dengan menerapkan Islam di tengah-tengah kehidupan, maka persoalan yang dialami umat akan ada solusi dari setiap permasalahan hingga Islam mampu menyejahterakan rakyat dan mengelola negara dengan baik. Karena Islam menganggap kepemimpinan adalah sebuah amanah yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT. Wallahu a’lam bissawab


Oleh: Sri Anggriani Madanua, S.I.Kom.
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar