Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Halloween yang Berujung Kematian


Topswara.com -- Dengan terjadinya  insiden berdarah festival Halloween, Itaewon Korsel, para pemimpin dunia menyampaikan belasungkawa terhadap kejadian yang banyak menimbulkan korban meninggal dunia dan terluka. 

Termasuk ucapan belasungkawa yang disampaikan Presiden Jokowi melalui Twitter-nya. Bahwasanya Indonesia bersama rakyat Korea Selatan berduka dan berharap korban bisa pulih kembali.

Di sini kita bisa melihat bahwa peristiwa yang mengenaskan tersebut mengingatkan peristiwa Kanjuruhan. Di sini ada kemiripan dari keduanya yaitu sama-sama memimbulkan korban jiwa, untuk kegiatan yang sifatnya bersenang-senang yang satu karena permainan dan yang satunya lagi karena pesta. 
 
Yang berbeda dalam hari ini bahwa pemerintah terhadap peristiwa Kanjuruhan tidak memberikan perhatian yang penuh, meskipun pemerintah menggratiskan pengobatan kepada korban Kanjuruhan dan ini mengesankan seolah olah lebih memperhatikan dengan nasib rakyat negara lain dibanding rakyat sendiri. 

Intinya pemerintah lebih memperhatikan nasib negara lain dibanding dengan rakyatnya sendiri, seharusnya negara lebih memperhatikan dan menyelesaikan peristiwa yang terjadi pada negerinya sendiri dan lebih peduli kepada rakyat dan generasi di negeri ini. 
 
Tragedi Halloween adalah potret buruknya kapitalisme, yang menghasilkan pola hidup liberal dan hedonis sehingga generasi muda hanya tau hidup untuk bersenang-senang, tanpa berpikir mengenai tujuan hidup yang sesungguhnya, kemudian pada akhirnya mereka memilh gaya hidup sekuler, mengikuti peradaban Barat, yang berujung pada kesia-siaan. Dampak buruk dari kehidupan sekuler ini menyebabkan berbagai perilaku kemaksiatan. 

Dan banyak peristiwa serupa lainnya. Jika ada perayaan ataupun pesta seringkali beriringan dengan konsumsi miras dan narkoba. Insiden di Itaewon bermula dari pengguna narkoba yang berkelahi dengan beberapa orang, hingga situasi tidak terkendali dan mengakibatkan kekacauan. 

Kehidupan seperti inilah yang mendatangkan keburukan bagi pemuda mulai cara berfikir, cara berbudaya, berpakaian, makanan, cara berbicara, teknologi, pendidikan dan lain-lain. 

Rakyat Korea mengadopsi kebudayaan Barat sehingga menjadi gaya hidup yang cenderung liberal hedonis dan ateis.  
Bagaimana jika budaya asing dan pemikiran asing di adopsi oleh penduduk Muslim? Tentu saja berbahaya, menjadikan identitas Muslim generasi yang berkepribadian sekuler. 

Ini menyebabkan dampak yang negatif, sehingga generasi muda tidak memiliki makna hidup yang sesungguhnya, mengakibatkan bergaya hidup Barat, sekuler, liberal, materilistik dan hedonis, yang akan menimbulkan banyak kemaksiatan dan menjalar kedalam kehidupan mereka, marak seks bebas, melakukan kekerasan seksual perundungan, bunuh diri, dan aborsi. 
 
Pandangan Islam mengenai hal ini adalah tanggung jawab negara, karena negara harus memperhatikan dan mendidik generasi muda sehingga membuahkan hasil yang baik. Kemudian menanamkan sejak dini akidah Islam, dan kemudian merawat sampai memberikan pendampingan yang baik. 

Agar tumbuh menjadi generasi yang mempunyai kepribadian Islam dan mampu berjuang memimpin negara seperti pada zaman Rasulullah SAW. Yang mana pada waktu itu Rasulullah SAW sebagai kepala negara yang sukses mendidik para sahabat menjadi generasi terbaik Islam, yaitu generasi pemimpin Peradaban. Dan mempunyai tujuan yang mulia yaitu ingin meraih surga nya Allah SWT. 
 
Karena negara bertanggung jawab untuk mencetak generasi yang unggul seperti generasi zaman Rasulullah SAW, yaitu dengan menerapkan pola asuh pendidikan keluarga berdasarkan akidah Islam kemudian mendirikan sistem pendidikan berbasis akidah Islam, dan pembiayaan pendidikan ditopang dengan politik ekonomi Islam. 

Negaralah yang menerapkan sistem sosial masyarakat yang kondusif, sehingga mampu mencetak individu dan keluarga yang bertakwa dan yang terbiasa melakukan amal makruf nahi mungkar.

Demikianlah Islam adalah sistem yang sempurna yang dapat menyelesaikan seluruh problematika hidup manusia, termasuk mengatasi peristiwa peristiwa kemaksiatan dan menjaga rakyat menjalankan kehidupan sesuai yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. 
 
Wallahu ‘alam bi ashawwab 
 

Oleh: Kania Kurniaty
Aktivis Ashabul Abrar Kayumanis Bogor
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar