Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Berkah Pandemi, Ngaji Shubuh Terus Mengudara untuk Melebihi Usia Dunia


Topswara.com -- Senantiasa ada hikmah di balik musibah. Ungkapan tersebut benar adanya. Tak terkecuali, di balik musibah pandemi Covid-19 yang melanda dunia tiga tahun lalu. Dalam hal syiar dakwah Islam, pandemi Covid-19 justru menjadi momentum optimalisasi dakwah era digital. Peluang inilah yang ditangkap Ustaz Muhammad Supriadi, founder channel YouTube Ngaji Shubuh TV.

Sejak kasus Covid-19 ditemukan masuk Tanah Air, lalu pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada Senin, 16 Maret 2020, praktis seluruh kegiatan di luar rumah dialihkan ke dalam rumah. Agar proses pendidikan tak terhenti, kegiatan belajar mengajar pun dialihkan ke dalam rumah dengan memanfaatkan jaringan internet (online).
 
Berdasarkan kebijakan tersebut, sekolah yang dikelola Ustaz Supriadi pun memberlakukan sistem belajar dalam jaringan (daring/online) dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Sama halnya pendidikan yang tak boleh terhenti karena pandemi, aktivitas dakwah pun demikian. Keterbatasan pertemuan akibat pandemi tak mesti menghalangi umat Islam untuk memenuhi kebutuhan akan ilmu lebih dalam. 

Dari situlah kemudian Ustaz Supriadi memiliki ide mengadakan pengajian secara virtual. Akhirnya,  pada 22 Maret 2020, ia mengadakan forum pengajian diskusi keislaman yang dilakukan secara virtual dengan aplikasi Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung di YouTube. Dengan memanfaatkan keberkahan waktu shubuh, ia kanal YouTube-nya ia beri nama Ngaji Shubuh TV.

Dengan tagline "Nutrisi ruh di setiap Shubuh", Ngaji Shubuh TV rutin mengudara dengan tujuan tetap menghadirkan ilmu meski masih harus di rumah.

"Setelah belajar aplikasi zoom meeting akhirnya kami bisa kembali belajar secara virtual. Saat itu terpikir juga untuk bisa bertemu secara virtual dengan teman-teman sepengajian. Memanfaatkan keberkahan Shubuh," tuturnya kepada Topswara.com, Ahad (11/9/2022).

Bermula dengan aplikasi gratis, dengan keterbatasan waktu yang disediakan aplikasi tersebut pun tak menyurutkan Ngaji Shubuh TV untuk syiar Islam. Namun, Ustaz Supriadi beserta timnya terus berbenah. Mengingat kebutuhan pertemuan membutuhkan durasi lebih, dibelilah akun berbayar. 

Nutrisi ruh yang ditebarkan Ngaji Shubuh di setiap shubuh pun kian bergizi. Tema kajiannya beragam dan lengkap. Ada edukasi dalam rubrik Sapa Ustaz, Live Kajian Tematik, juga Kalimat Hikmah. Ada rubrik Breaking News yang membahas masalah aktual keumatan. Ada pula tema-tema sosial seperti zakat mal, kurban, dan lainnya.

Narasumber yang dihadirkan pun mukhlish dan terpercaya. Dengan semangat dakwah yang tinggi, para ustaz dengan kepakarannya hadir memberi nutrisi ruh kepada pemirsa Ngaji Shubuh TV tanpa pamrih. Ada pakar ilmu hadits Ustaz Yuana Ryan Tresna dan Ustaz Irfan Abu Naveed, ulama fikih K.H. Shiddiq al-Jawi, pakar ekonomi Islam Ustaz Dwi Condro Triono, pakar politik dan internasional Ust Riyan, pakar sejarah Ustaz Salman Iskandar dan Ustaz Luthfi Afandi, pakar ilmu parenting dan keluarga Ustaz Iwan Januar dan Ustaz Arief B. Iskandar, influencer Muslim Doni Riwayanto, founder platform pesantren digital Tasqif.com Pompy Syaiful Rizal, dan masih banyak lagi.

Namun demikian, tiada perjuangan tanpa tantangan. Dakwah digital pun bukan tanpa aral. Ilmu yang bergizi dengan narasumber mumpuni mesti ditunjang dengan kualitas siaran, baik secara teknis maupun konten. Untuk menyajikan kajian virtual yang prima, memerlukan perangkat yang memadai. Keterbatasan perangkat sempat menjadi tantangan tersendiri. 

Namun, bersama kesulitan ada kemudahan. Allah memberikan jalan keluar. Ada yang berinisiatif menggalang donasi. "Maa syaa Allah, Allah Ta'ala gerakkan hati sahabat, patungan hingga terbeli dua set perangkat siaran dalam waktu kurang lebih satu bulan," ucap Ustaz Supri penuh syukur.

Tidak hanya jalan keluar atas besarnya kebutuhan dana, Allah juga mengirimkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang mem-backup siaran, para host, jua para pengisi konten di balik layar. 

Ustaz Supriadi kian bersyukur. Banyak pihak yang memberikan dukungan, baik dari rekan-rekan pengajian, para ustaz yang mengisi tanpa pamrih, para donatur, hingga istri yang mendampingi. Berkat ridha Allah dan dukungan dari banyak pihak itulah Ngaji Shubuh TV bisa tetap mengudara meski pandemi berakhir. 
 
Meski umat sudah kembali beraktivitas keluar rumah dan bertatap muka, namun pria 39 tahun yang juga aktiv sebagai pembina Pengusaha Hijrah itu berharap berakhirnya pandemi Covid-19 bukan berarti dakwah online boleh terbengkalai. Sebaliknya, Ustaz Supriadi berharap Ngaji Shubuh TV terus mengudara, meluaskan manfaat, mengalirkan pahala jariyah melebihi usia di dunia.

"Terus mengudara, terus bisa siaran dan menjangkau orang lebih luas, tidak hanya di Nusantara, tetapi juga di seluruh penjuru bumi. Tingkat penonton meningkat setiap hari. Ngaji Shubuh ini ingin terus ada meski usia foundernya sudah tiada," harapnya.

Ia mengingatkan, sebab manusia mesti meraih sebanyak-banyaknya jariyah pahala, mengumpulkan amal terbaik untuk hidup yang singkat. 

Selain itu, ia juga masih menyimpan harapan besar untuk Ngaji Shubuh TV. Ia bercita-cita, Ngaji Shubuh TV memiliki gedung siaran khusus yang lebih memadai, juga memiliki Ngaji Shubuh Centre sebagai pusat kajian, kitab dan hunian para pecinta ilmu-ilmu syariah. Lalu, terbentuk Ngaji Shubuh Community yang juga bisa membuka cabang untuk memfasilitasi kajian offline yang lebih terpantau pembinaannya. 

Ia pun menyadari, semua cita-cita itu, butuh juga dukungan penuh dari pemirsa. Karena itu, ia berharap pemirsa setia, istiqamah mendukung setiap program Ngaji Shubuh TV. "Setia, istiqomah, mendukung setiap program," serunya.[] Saptaningtyas
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar