Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Nabi Muhammad Kembali Dinistakan, Akankah Pemerintah Diam?


Topswara.com -- Kejadian baru-baru ini yang hangat dibicarakan adalah mengenai strategi marketing Holywings Indonesia yang memberikan pelanggan khusus yang bernama’ Muhammad’ dan ‘Maria’ gratis minum Alkohol. Para Munafik kembali ber-ulah, mereka menistakan Rasulullah SAW, yang dilakukan oleh manajemen Holywings, sebuah kafe di Jakarta dengan melakukan promosi minuman berakohol gratis.

Jakarta, kali ini Holywings Indonesia kembali menyampaikan permintaan maaf terkait promosi minuman alkohol gratis khusus untuk pelanggan pertama ‘Muhammad’ dan ‘Maria’. 

Dalam pernyataan terbuka, Holywings berbicara nasib 3000 karyawan yang bergantung pada usaha food and beverage tersebut. Holywings mulainya mau mohon dukungan dari masyarakat Indonesia agar perkara bermuatan unsur SARA itu segera diselesaikan sesuai prosedur hukum

“Holywings minta maaf. Kami memohon doa serta dukungan dari masyarakat Indonesia agar masalah yang terjadi bisa segera diselesaikan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, demi keberlangsungan lebih dari 3000 karyawan di holy wings Indonesia beserta dengan keluarga mereka yang bergantung pada perusahaan ini”, kata Holwings ke Indonesia dalam akun Instagram resminya seperti dilihat, Minggu (26/6/2022). 

Pemerintah provinsi DKI Jakarta secara resmi telah mencabut ijin 12 gerai Holywings dikarenakan promosi berujung pada penetapan enam pegawai Holywing sebagai tersangka, sehingga dicabut izinnya belasan gerai di Jakarta ,Tempo.co Jakarta.

Dalam sistim demokrasi yang diterapkan di negeri ini, terbukti merupakan pintu bagi masuknya berbagai macam kerusakan. Minuman keras (miras) yang jelas diharamkan dalam Islam dilegalkan atas nama kebebasan, sehingga Islam dan syariatnya yaitu Al-Qur’an serta Nabi Muhammad SAW yang mulia dijadikan objek pelecehan penistaan.

Di dalam syariat Islam, salah satu tujuan luhur untuk menjaga masyarakat adalah pemeliharaan atas akal. Dalam kaitan ini Islam itu telah mensyariatkan hukum-hukum yang melarang mengkonsumsi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi akal manusia. 

Misalnya diharamkan segala sesuatu yang dapat memabukkan dan melemahkan ingatan. Pada saat yang sama Islam menganjurkan untuk menuntut ilmu dan merenung tadabur dan berjihad sebagai usaha untuk mengembangkan kemampuan akal pada diri manusia.

Berbeda dengan Islam yang mengambil hukum dari Allah SWT, bahwa penista agama ini.

Kaum muslimin wajib mencintai Nabi Muhammad SAW karena dengan mencintaiinya akan disertai dengan kemuliaan sosoknya, dan mereka tidak akan rela jika Nabi Muhammad yang dinistakan.

Mencintai baginda Nabi Muhammad SAW tentu tidak seperti mencintai sesama insan, kecintaan seorang Muslim kepada beliau harus di atas kecintaan kepada yang lain, baik harta, kedudukan jabatan bahkan dirinya sendiri. Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda: ”Belum sempurna Iman salah seorang diantara kalian hingga dia menjadikan aku lebih dia cintai daripada orang tuanya, dan anaknya dan segenap manusia”.

Jika mencintai Nabi Muhammad SAW merupakan kewajiban dan kebaikan yang amat luhur maka penista (istihza’) kemuliaan beliu adalah dosa besar .

Allah Subhana wa ta’ala berfirman dalam surat At-Taubah Ayat 9

Ù…ْۗ ÙˆَالَّØ°ِÙŠْÙ†َ ÙŠُؤْØ°ُÙˆْÙ†َ رَسُÙˆْÙ„َ اللّٰÙ‡ِ Ù„َÙ‡ُÙ…ْ عَØ°َابٌ اَÙ„ِÙŠْÙ…ٌ 

“Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah akan mendapat azab yang pedih". (TQS.At-Taubah[9]: 61)

Siapa saja yang terkategori menistakan bagi Nabi bahwa seolah Syariat Islam ini, Allah menegaskan batasan tindakan orang yang menghujat Nabi SAW yaitu kata-kata yang betul meremehkan dan merendahkan martabat beliau, sebagaimana dipahami kebanyakan orang terlepas perbedaan akidah mereka termasuk melaknat dan menjelek-jelekkan (Ibn Taimiyyah). 

Oleh karena itu membuat iklan promosi miras dengan menawarkan minuman gratis bagi pengunjungyang bernama Muhammad dan Maria merupakan penistaan yang sangat keterlaluan. Sebabnya bisa dipastikan Nabi Muhammad, bahwa itu bermaksud mengolok-olok kemulian Nabi besar Muhammad SAW.

Sungguh Islam tidak akan dapat terlindungi jika umatnya tidak memiliki pelindung yang kuat, dulu khilafahlah yang hentikan dalam segala penista agama sehingga sudah tidak ada lagi muncul di tengah masyarakat .

Waalahu ‘alam bi ashawwab


Oleh: Kania Kurniaty
Aktivis Asshabul Abrar Kayumanis Bogor
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar