Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kemuliaan Seorang Pengemban Dakwah


Topswara.com -- Mudir Ma'had Syaraful Haramain, K.H. Hafidz Abdurrahman menjelaskan kemuliaan seorang pengemban dakwah. 

"Betapa mulianya seorang pengemban dakwah yang menyampaikan risalah Islam kepada orang lain, " tuturnya di YouTube Khilafah Channel bertajuk: Alasan Penting Mengapa Kita Harus Berdakwah, Senin (7/1/2019).

Kiai membeberkan, kemuliaan-kemuliaan dan kebaikan-kebaikan yang Allah SWT berikan kepada seorang pengemban dakwah. 

"Pertama, Allah memuji orang yang menyeru ke jalan Allah, yaitu pengemban dakwah, sebagai orang yang perkataannya terbaik," tuturnya. 

Kemudian Kiai membacakan Al-Qur'an surah Fussilat ayat 33 yang artinya: Siapakah orang yang perkataannya lebih baik, ketimbang orang yang menyeru ke jalan Allah, dan melakukan amal shalih, dan mengatakan aku adalah bagian dari orang-orang yang berserah diri kepada Allah. 

Kedua, Rasulullah SAW mendoakan orang yang mengemban dakwah, mengemban risalahnya, dengan doa berikut:
Semoga Allah menerangi wajah hamba yang mendengarkan ucapanku, kemudian ia menghafal ucapanku itu, kemudian dia menyampaikan. 

"Artinya, dia mendakwahkan apa yang dia dengarkan itu, apa yang dia hafalkan itu, sebagaimana yang dia dengar," terangnya. 

Kiai menambahkan, Rasulullah SAW bahkan juga memuji seorang pengemban dakwah, meskipun pengemban dakwah itu mungkin  ilmunya tidak seberapa. "Kata Nabi SAW, boleh jadi orang yang mendengarkan, artinya orang yang menjadi mad'u, yang kita dakwahi itu lebih tahu, lebih paham," tambahnya. 
 
"Pujian Nabi tersebut menunjukkan, betapa luar biasa pahala kebaikan bagi seorang pengemban dakwah," lanjutnya.

Ketiga, Allah dan para malaikat, seluruh penghuni langit dan bumi, bahkan sampai ikan yang ada di lautan, mendoakan pengemban dakwah. 

Kiai menyampaikan sebuah hadis yang artinya: Sesungguhnya Allah, para malaikat dan juga penghuni langit, penghuni bumi, termasuk ikan paus di lautan, mereka semuanya mendoakan, mereka semuanya memintakan ampunan untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia. 

"Siapa mereka? Tidak lain adalah pengemban dakwah. Begitu luar biasa. Selain pahala, bisa memberikan bimbingan kepada satu orang, lebih baik dari pada dunia dan seisinya. Mereka pun dimuliakan dengan begitu rupa kebaikannya," tegasnya. 

Keempat, adanya dakwah termasuk di dalamnya aktivitas amar makruf nahi mungkar, berdampak pada pribadi,  masyarakat, umat manusia, yakni mereka akan terjaga dari azab Allah, dari murka Allah. 

Ia mengungkapkan, sebuah hadis di mana Nabi SAW bersumpah: 
Demi Dzat yang jiwaku di dalam genggaman-Nya. Kalian harus (wajib) menyampaikan yang  makruf, dan mencegah dari perkara mungkar. Atau, kalau kalian tidak melakukan itu, tunggulah Allah akan mengirimkan azab dari sisi-Nya. Kemudian, kalian berdoa, namun doa kalian tidak akan diijabah.

"Begitulah, ancaman yang disampaikan baginda Muhammad SAW, ketika umat ini meninggalkan dakwah. Umat ini juga akan menjadi umat yang dihinakan, karena mereka meninggalkan dakwah. Itulah yang dinyatakan Allah dalam surah Ali Imran," simpulnya. 

Kiai Hafidz lalu membacakan Al-Qur'an surah Ali Imran ayat 110, artinya: Kalian adalah umat terbaik yang dihadirkan untuk seluruh umat manusia, (tapi dengan syarat), kalian harus memerintahkan pada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. 

"Itulah kemuliaan-kemuliaan yang Allah berikan kepada umat Nabi Muhammad SAW karena dakwah, risalah nubuwwah yang mereka emban. Dengannya, mereka menjadi umat terbaik, dijaga dari azab Allah SWT. Juga, dengannya mereka didoakan oleh para malaikat, para penghuni bumi, sampai ikan di laut pun, (paus)  mendoakan mereka. Bahkan Rasulullah SAW pun demikian, mendoakan mereka yang berdakwah dengan diterangi wajahnya," paparnya.

"Bukan hanya itu, Allah akan mencukupkan urusannya. Allah akan mengurus urusannya. Dan kalau Allah sudah  mengurus urusannya, tidak ada satu pun  bagi pengemban dakwah itu, kesulitan-kesulitan hidup yang akan dialami, kecuali di situ akan mengangkat derajat dan kedudukan dia di mata Allah SWT," pungkasnya. [] Binti Muzayyanah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar