Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Setiap Insan Pasti Mati, Hanya Soal Waktu


Topswara.com -- Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun kuucapkan saat mendengar pengumuman di grup alumni kampus. Teman sebangku semasa kuliah, teman berbagi makanan, kesedihan dan kegembiraan telah tiada di usia 42 tahun.

Masih teringat bagaimana suaminya bercerita kepada suamiku dua hari yang lalu lewat telepon. Istrinya di vonis kangker payudara empat tahun yang lalu. Keputusan melakukan operasi telah diambil keluarga, dilanjutkan dengan terapi kemo. Namun Allah berkehendak lain. Sel kangker telah menjalar di otak. Terakhir kabarnya telinga telah tuli, mata kabur, daya ingat menurun dan sering mengalami kejang secara tiba-tiba lalu pingsan. Astaghfirullah ya Allah semoga dia husnul khatimah, aamiin.

Sebelumnya, ada suami temanku juga yang meninggal karena kangker prostat. Kangker telah menjalar ke liver dan paru-paru. Setiap sesak nafas, maka dokter paru bergegas menyedot cairan berwarna kuning dari punggungnya. Saat cairan kuning yang disedot telah bercampur darah, akhirnya sang Dokter memprediksi bahwa usianya sudah tidak lama lagi. 

Sang istri mendampingi dengan sabar sambil terus mengingatkan agar sang suami terus berdzikir tak berhenti. Karena memang waktu beramal di dunia akan segera habis. Berkali-kali sang suami bertanya sudahkah masuk waktu dhuhur. Dia ingin shalat diawal waktu, lalu kembali lagi dia bertanya sudahkah masuk waktu asar. Qadarullah ia meninggal sebelum adzan asar dalam dzikirnya yang indah.

Kematian adalah keniscayaan. Setiap manusia, apalagi seorang Muslim, tentu amat menyadari hal ini.

Allah SWT pun telah berfirman di dalam Al-Qur'an surah Ali Imran ayat 185

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

Setiap yang berjiwa pasti bakal merasakan kematian. Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah pahala kalian disempurnakan. Siapa saja yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

Kematian rasanya jauh lebih sepi karena hanya amal ibadah yang akan menemani kita. Harta kekayaan yang selama ini kita kejar siang-malam, pangkat dan jabatan yang selama ini diperebutkan, serta istri dan anak-anak kesayangan yang selama ini dibangga-banggakan tak berarti lagi saat jasad sudah dimasukkan ke dalam kubur. Jangan sampai amal kita sedikit dan belum sempat mengerjakan kewajiban lainnya.

Balasan bagi mereka yang menunda dan menghambat dalam ketaatan adalah  siksa yang sangat pedih. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya  (QS Al Isra: 36)

Selain itu, kematian juga merupakan salah satu rahasia Allah SWT. Tidak ada seorang manusia pun tahu kapan kematian akan datang menjemput dirinya.

Karena itu sudah selayaknya setiap Muslim tidak lalai dalam mempersiapkan diri menghadapi kematian sekaligus menghadapi kehidupan pasca kematian. Sebab, jika tidak demikian, penyesalan di akhir tak akan bisa dihindarkan

Allah SWT pun berfirman yang artinya:

(Demikianlah) hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku bisa berbuat amal salih yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang dia ucapkan saja (QS al-Mu’minun: 99-100).

Karena itu, marilah kita banyak mengingat kematian agar dengan itu kita banyak melakukan amal kebajikan dan menjauhi kemaksiatan. Jadilah bagian dari mereka yang berjalan di depan. Berlarilah meski berat,  berjalanlah terus meski tertatih-tatih jangan pernah berhenti karena hanya sampah dan ikan matilah yang akan terbawa arus. Semoga Allah membalas kita dengan pahala dan menempatkan kita di tempat yang terbaik yakni surgaNya, aamiin.




Oleh: Nabila Zidane
Analis Mutiara Umat Institute
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar