Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Penghinaan Rasulullah, Bukti Rezim India Islamofobia Akut


Topswara.com -- India dikecam negara-negara muslim setelah seorang politisinya diketahui menghina Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam. Banyak negara akhirnya mengutuk dan menyebut negara India didera Islamofobia (CNBCIndonesia.com, 11/6/22).

Hal itu dilakukan oleh juru bicara partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma. Melansir Sputnik News, dia disebut mengolok-olok Al-Qur'an dan menyamakannya dengan "bumi itu datar".

Sharma juga disebut menghina Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam karena menikah dengan istrinya Aisyah saat masih muda. "Nabi Muhammad menikahi seorang gadis berusia enam tahun dan kemudian berhubungan dengannya pada usia sembilan tahun",ujarnya dalam sebuah video yang kemudian dihapus oleh saluran televisi tersebut. (CNBCIndonesia.com, 11/6/22). Selain itu, penghinaan Islam di media sosial pun dilakukan oleh juru bicara BJP lain yakni Naveen Jindal.

Hal ini memicu kemarahan dan protes  Muslim India atas penghinaan kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam dan juga penghinaan terhadap Islam yang dilakukan oleh jubir BJP tersebut. 

Buntut adanya protes demonstrasi sejumlah aparat keamanan di India menghancurkan rumah sejumlah tokoh Islam yang dituduh terlibat dalam kerusuhan yang dipicu oleh ujaran menghina Nabi Muhammad. Pihak berwenang pun telah menahan 300 orang yang dituding terlibat dalam kericuhan selama demonstrasi di Uttar Pradesh pada Jumat 10 Juni 2022 (detiknews.com,12/6/22)

Apa yang terjadi di negeri anak benua tersebut sesungguhnya merupakan pertarungan yang hebat antara dua ideologi. Rezim yang menerapkan asas sekulerisme telah menunjukan sikap antipatinya kepada ideologi Islam. 

Pelarangan hijab kepada muslimah India, pengusiran Muslim India, penghinaan terhadap ajaran Islam dan juga Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam telah cukup membuktikan adanya Islamofobia akut yang diidap oleh rezim penguasa India.

Sekalipun jumlah Muslim India lebih banyak dari negeri yang lain, tetap saja mereka tertindas di negerinya sendiri. Tidak ada kekuatan yang dapat membela mereka dari kebijakan Islamofobia yang dilakukan oleh rezim penguasa tersebut.   

Bahkan, hanya sekedar membela marwah Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam, kaum muslimin India mengalami penindasan.

Sistem demokrasi yang menjamin kebebasan berbuat atau berekspresi telah membuat ketidakadilan bagi kaum muslimin. Ibarat seperti pisau bermata dua. Memiliki standar ganda untuk memukul Islam. Tidak ada pembelaan hak asasi manusia jika kaum muslimin yang tertindas apalagi ketika kaum muslimin membela Rasulullah yang agung.

Terlebih lagi semakin masifnya Islamofobia yang digaungkan ke hampir seluruh negeri muslim telah menjadikan gerak kaum muslimin semakin terbatas. Tidak lagi leluasa untuk mengajarkan dan mengamalkan ajaran Islam. 

Cukuplah ayat Al-Qur'an menjadi petunjuk bagaimana sesungguhnya sikap seorang kafir terhadap muslim. "Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupin orang-orang kafir itu tidak menyukai" (QS At-Taubah ayat 32)

Dalam pandangan Islam, seseorang yang menghina Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam termasuk kedalam dosa besar. Abu Bakr Al farisi, salah satu ulama Syafi'iyah menyatakan kaum muslimin sepakat bahwa hukuman bagi orang yang menghina Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam adalah dibunuh sebagaimana hukuman bagi orang yang menghina mukmin lainnya berupa cambuk. 

Selanjutnya syaikhul Islam menukil keterangan ulama lainnya bahwa Al- Khithabi mengatakan ,"Saya tidak mengetahui adanya beda pendapat di kalangan kaum muslimin tentang wajibnya membunuh penghina Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam.

Membela Nabi Muhammad shalallahu  'alaihi wassalam merupakan bukti cinta kepada Rasulullah yang mana bukti cinta tersebut harus dilakukan secara istimrar atau terus menerus dalam keadaan apapun. Dari Anas ra, ia berkata telah bersabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam: " Tidak beriman seorang hamba hingga aku lebih dicintai daripada keluarganya, hartanya, dan seluruh manusia yang lainnya.(Mutafaq 'alaih)

Sungguh, Islam telah menjaga kemuliaan dan kehormatan Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam. Karena, beliau adalah manusia terbaik yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalah agama Islam ke seluruh alam. 

Bahkan, apa yang beliau bawa sejatinya itu adalah hukum Allah yang berlaku bagi umat nabi Muhammad. Sepanjang hidupnya, Rasulullah terus mendakwahkan Islam hingga berdiri tegak daulah pertama di Madinah. Rasulullah terus membina dan mendidik para sahabat menjadi bagian pengemban dakwah. Rasulullah selalu menyelesaikan setiap permasalahan manusia dengan wahyu yang diturunkan oleh Allah.

Sepeninggal Rasulullah, para khalifah pun tetap melanjutkan kepemimpinan Islam dengan menerapkan syariat Islam hingga diruntuhkannya daulah Turki Utsmani pada 3 Maret 1924.

Inilah tugas kita saat ini dengan tetap melanjutkan perjuangan dakwah hingga bisa melanjutkan kembali kehidupan Islam di muka bumi dengan tegaknya khilafah rosyidah. Karena, para penghina Islam bahkan para penghina Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam tidak akan berkutik lagi karena sanksi yang keras dan tegas dari negara khilafah. 

Kemuliaan Islam juga kemuliaan dan keagungan Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam pun akan tetap terjaga. Bukankah kita pun mengharapkan syafa'at dari Rasulullah di akhirat kelak? Saatnya posisikan diri menjadi pengemban dakwah yang mengikuti dakwah Rasulullah hingga tegaknya syariat Islam kaffah di muka bumi. Wallahu'alam bishawab.


Oleh: Riana Agustin
Aktivis Muslimah Kayumanis Bogor
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar