Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Fenomena Asal-asalan Menempatkan Hadis Dijadikan Dalil Islam Moderat

Topswara.com -- Mudir Ma'had Khadimus Sunnah Bandung, Ajengan Yuana Ryan Tresna, M.Ag. mengungkapkan, fenomena asal-asalan menempatkan hadis-hadis tentang akhlak untuk dijadikan dalil Islam moderat.

"Inilah fenomena asal-asalan menempatkan dalil. Hadis-hadis tentang akhlak yang mulia malah dijadikan dalil Islam moderat, terlihat sangat memaksakan," ungkap nya kepada Topswara.com, Ahad (15/05/2022).

Menurutnya, fenomena asal menempatkan dalil sering terjadi. Biasanya datang dari mereka yang tidak mengerti ilmu-ilmu syariah seperti bahasa Arab, ushul fiqih dan musthalah hadis. Asal menempelkan dalil itu sangat berbahaya. 

"Tiga hadis dan kutipan syarahnya yang diajukan seseorang itu setelah saya periksa dari berbagai aspeknya (seperti takkhrij dan syarahnya) sama sekali tidak nyambung, ketiga hadis tersebut tentang akhlaq Islam," ujarnya. 

Ajengan Yuana membeberkan tiga hadis yang dijadikan dalil Islam moderat. Hadis pertama,

عن جابر بن عبد الله، رضي الله عنهما أنَّ رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً سَمْحًا إِذَا بَاعَ، وَإِذَا اشْتَرَى، وَإِذَا اقْتَضَى)) .

Dari Jabir ibn Abdillah radhiallahu ‘anhu: Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Semoga Allah merahmati orang yang memudahkan ketika menjual, ketika membeli dan ketika meminta haknya." (HR. Al-Bukhari)

Kemudian dia mencantumkan syarahnya, bahwa Allah memberikan kasih sayangnya kepada orang yang memudahkan urusan orang lain. Lafaz "samhan" di situ bermakna “jawadan” dan “mutasahilan,” yang artinya berbuat baik dan tidak membuat kesulitan pada orang lain. 

"Hadis kedua,
وعن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ((أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ يَحْرُمُ عَلَى النَّارِ أَوْ بِمَنْ تَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّارُ عَلَى كُلِّ قَرِيبٍ هَيِّنٍ لَيِّنٍ سَهْلٍ )) .

"Dari Abdullah bin Mas'ud radhiallahu ‘anhu: Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 'Maukah kalian aku tunjukkan orang yang haram baginya tersentuh api neraka?' Para shahabat berkata, 'Mau, wahai Rasulullah!' Beliau menjawab: '(yang haram tersentuh api neraka adalah) orang yang qarib [ramah], hayyin [tenang], layyin [lembut], dan sahl [memudahkan].' (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Hiban)," sambung ajengan.

Ajengan juga mengutip syarahnya, makna qarib dan sahl

((قريب)). أي: من النَّاس بمجالستهم في محافل الطاعة، وملاطفتهم قدر الطاعة. ((سهل)). أي: في قضاء حوائجهم، أو معناه أنَّه سمح القضاء، سمح الاقتضاء، سمح البيع، سمح الشراء) .

"Saya menduga, dia mengaitkan lafaz samh yang merupakan makna sahl dengan tasamuh yang merupakan alih bahasa dari kata moderat. Padahal makna “samh” adalah memudahkan," jelasnya. 

Lebih lanjut, ajengan Yuana menyebutkan, hadis ketiga yang dijadikan dalil Islam moderat yaitu,

وعن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إنَّ الله خلق آدم من قبضة قبضها من جميع الأرض، فجاء بنو آدم على قدر الأرض، جاء منهم الأحمر، والأبيض، والأسود، وبين ذلك، والسهل، والحزن، والخبيث، والطيب)) .

Dari Abu Musa Al-Asy'ari radhiallahu ‘anhu ia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Allah menciptakan Adam dari segenggam tanah dari semua jenis tanah. Kemudian keturunannya datang beragam sesuai dengan unsur tanahnya. Ada di antara mereka yang berkulit merah, putih, hitam, dan antara warna-warna itu. Ada yang lembut dan ada yang kasar, ada yang buruk dan ada yang baik. (HR. Abu Dawud)

Hadis ini juga bercerita tentang karakter manusia. Seharusnya kita menjadi hamba yang lembut, memudahkan, dan berlaku baik kepada sesama. 

"Sebaiknya orang yang berargumentasi dengan tiga hadis tersebut menelaah dulu apa itu moderat atau moderasi yang saat ini di kampanyekan," tandasnya.[] Rina
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar