Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kisah Lansia yang Terabaikan


Topswara.com -- Kisah  seorang ibu bernama Trimah, 65 tahun warga Magelang, Jawa Tengah dititipkan ke sebuah panti jompo Griya Lansia Husnul Khotimah, Malang, Jawa Timur. Dalam wawancara  dengan tvOne, Minggu (31 Oktober 2021) dengan alasan anak-anaknya tidak mampu membiayai orang tua (viva.co.id). 

Begitu pula terjadi pada  pria lansia yang ditemukan dalam keaadan sekarat di kawasan Kecamatan  Meuraya, tak jauh dari pinggiran Jalan Sultan Iskandar Muda, Kota Banda Aceh menjelang Jumat (3/4/2021). Setelah dievakuasi di rumah sakit, pria tadi meninggal dunia.(aceh.tribunnews.com.)

Kerasnya kehidupan pada zaman sekarang terlihat dari banyak kemiskinan di mana-mana akibat tidak tersedia lapangan kerja yang layak. Dampaknya tidak terpenuhi kebutuhan  keluarga terhadap orang tua yang seharusnya menjadi tanggung jawab untuk menafkahi menjadi terabaikan. 

Sistem Kapitalisme tidak berhenti untuk memproduksi kemiskinan massal. Hal ini terjadi karena negara melepaskan periayaahan terhadap rakyat. Bahkan, sistem ini juga yang menyebabkan anak menjadi tidak punya rasa belas kasih sayang kepada orang tua dan menghilangkan fitrah manusia yang diberikan Allah SWT yaitu naluri kasih sayang.  

Mengapa peristiwa ini bisa terjadi? Hal ini terjadi karena mengabaikan perintah Allah dalam mengurus orang tua. Sistem saat ini yang diterapkan dalam pendidikan yaitu sistem sekuler yang menghasilkan orang berilmu tetapi berprilaku buruk. Sistem pendidikan yang diajarkan menanamkan nilai-nilai liberal sehingga menjadikan pribadi yang individualisme dan tidak mau mengikutii nasehat orang tua, serta lebih memilih mengikuti media sosial. Apalagi dengan metode pendidikan yang dilaksanakan saat ini dengan daring.

Negara seharusnya mengubah sistem pendidikan sekuler menjadi pendidikan yang berbasis Islam. Pendidikan yang menamankan akhlak karimah sehingga mencetak geresi yang unggul berkepribadian Islam dan melaksanakan seluruh perintah Allah dan larangannya. Adapun perintah Allah adalah berbakti kepada kedua orang tua atau disebut birullwalidain.

Islam adalah agama yang sempurna, mengatur segala aspek kehidupan termasuk bagaimana berbakti kepada orangtua. Berdasarkan hadis Rasulullah SAW, Al-Biir maknanya baiknya budi pekerti, merupakan hak kedua orang tua dan kerabat dekat, dan Al-Uquuq (durhaka) yaitu kejelekan dan menyia-nyiakan hak. 

Al-Biir yaitu menaati kedua orangtua dalam semua yang mereka perintahkan, selama tidak bermaksiat kepada Allah. Al-Uquuq adalah menyakiti mereka dan tidak baik kepadanya. Sedankan Walidain adalah kedua orang tua ayah dan ibu.

Dasar hukum berbakti kepada orang tua adalah dalam Al-Quran yaitu, firman Allah: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua ibu dan bapak” (QS: An Nisa 36). 

Dalam As-Sunnah, Rasullullah SAW bersabda, “Keridhaan Rabb (Allah) tidak kekurangan pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Rabb (Allah) kekurangan pada kemurkaan orang tua.”

“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian mendurhakai para ibu, mengubur hidup-hidup anak perempuan, dan tidak mau memberi tetapi meminta-minta (bakhil) dan Allah membenci atas kalian (mengatakan) katanya si Fulan  bercakap begitu (tanpa diteliti terlebih dahulu), banyak berdiskusi yang tidak bermanfaat) dan, membuang-buang harta.” Keutamaan birullwaidain adalah ibadah yang paling luhur sebab diampuninya dosa, masuknya seseorang ke surga, keridhoan Allah,  bertambah umur, dan barokahnya rezeki.

Demikianlah Islam mengatur permasalah lansia yang terabaikan, apabila negara menerapkan sistem Islam tidak ada lansia yang terlantar, sehingga berjalan sesuai  perintah Allah seperti yang di contohkan Nabi Muhammad SAW dan para khalifah dengan penerapan sistem khilafah.

Oleh: Kania Kurniaty
Aktivis Asshabul Abrar (Kayumanis, Bogor)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar