Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dakwah Mampu Menjaga Umat


Topswara.com -- Video pernyataan KH. Abdul Syakur Yasin atau biasa disapa dengan Buya Syakur yang menyebut Islam bukan agama sempurna viral di media sosial.

Video itu diketahui diambil di acara moderasi agama di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta Selatan, pada 1 Juni 2021. 

Dalam acara bertajuk 'Moderasi Beragama Merajut Nasionalisme dan Toleransi Beragama' itu, Buya Syakur menyinggung soal era kepemimpinan Nabi Muhammad yang bisa menyatukan Islam selama 23 tahun. Ia lantas mengatakan bahwa Nabi Muhammad sudah menunaikan tugas dengan sempurna. Namun, pemahaman tersebut bergeser dengan anggapan Islam adalah agama sempurna.

"Ayat ini isinya menyatakan Nabi Muhamamd telah melaksanakan tugasnya sebagai Rasul dengan sempurna, tetapi pemahamannya bergeser lagi, yaitu beranggapan Islam adalah agama sempurna. Mana mungkin di dunia ada kesempurnaan," ujar Buya Syakur dilihat dari channel Youtube KH Buya Syakur Yasin MA.

Fenomena yang terjadi saat ini yang merupakan tantangan terbesar pada zaman ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan kondisi umat Islam yang memiliki pemahaman di luar Islam. 

Allah SWT berfirman: "Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi." (TQS. ali- Imran [3]:  85)

Peringatan Allah bukan hanya pepesan kosong belaka karena tantangan zaman saat ini apa yang telah digambarkan oleh Syaikh Abdullah Ba al- Hadhrami di dalam kitab Sulam at- Tawfiq. Beliau mendoakan orang-orang yang menggampangkan diri mengucapkan kalimat yang disadari atau tidak bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam. Hal ini benar-benar sesat dan menyesatkan dan ini adalah tantangan yang wajib diwaspadai. Ini jelas-jelas sangat bertentangan dengan Islam bahkan apa yang sudah digambarkan di dalam Al-Qur'an.

Allah SWT berfirman: "Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu.              (TQS. al-Ma'idah [5]: 3)

Ini adalah sebuah fenomena yang menyesatkan bahkan menyesakkan dada, yang kembali hadir di tengah-tengah umat Islam. Pada saat para ulama atau mubaligh berjibaku memahamkan umat dengan Islam secara kaffah agar umat tidak tergelincir kepada kemaksiatan atau hanya mengambil sebagian syariah dan meninggalkan sebagian syariah yang lainnya. Ternyata bermunculan ulama-ulama suu' dengan pendapatnya yang sangat berbahaya dan wajib ditolak.

Dari dalil Al-Qur'an di atas dapat kita rasakan betapa perkara-perkara kebatilan yang terucap baik yang tersurat maupun tersirat bertujuan untuk menyimpangkan manusia dari jalan Islam (Allah SWT). Perbuatan ini jika tidak segera diselesaikan atau pelakunya tidak segera bertaubat kelak disesali tatkala mendapati apa yang telah Allah janjikan dan peringatkan.

Sepak terjang para oknum penyeru moderasi Islam, jelas telah memutarbalikkan fakta bahkan berbagai  perkataan yang dapat menyesatkan umat Islam dari jalan Allah dan Rasul-Nya. Hal ini merupakan salah satu yang telah digambarkan oleh Rasulullah SAW dengan klaim kaum munafik di masa Rasulullah SAW:

"Jika dikatakan kepada mereka," Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi." Mereka menjawab," Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan tetapi mereka tidak sadar,"

Mereka mengaku melakukan perbaikannya kenyataannya justru kerusakan demi kerusakan kehidupan tatkala mereka menjauhkan umat dari syariat Allah dan Rasul-Nya.

Ini merupakan gambaran moderasi Islam, yang mereka anggap sesuai dengan kondisi saat ini padahal sesungguhnya mereka telah menjauhkan pemikiran umat dari jalan Allah dan dari syariat-Nya.

Sesungguhnya Islam bukanlah agama yang mengatur tentang ibadah saja. Namun Islam adalah aturan yang mengatur urusan ibadah dan politik. Politik di dalam Islam sangat berbeda dengan politik dalam sistem demokrasi kapitalis. Dalam sistem demokrasi kapitalis negara hanya menjadi regulator bagi kaum imperialis atau korporasi.

Ini terbukti bahwa kaum imperialis dan pengikutnya secara ideologis dan politis berusaha menghancurkan Islam. Memporakporandakan barisan kaum Muslim. Mengadu domba  Kaum Muslim yang cinta Allah dan Rasul-Nya dengan kaum Muslim yang lain.

Banyaknya firman Allah SWT digambarkan keutamaan atas lisan dakwah bahwa tidak ada perkataan lisan yang lebih baik daripada perkataan orang yang berdakwah. Mereka menyeru kepada yang mak'ruf dan mencegah dari yang munkar.

Allah  SWT telah Berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar." (TQS. Al Ahzab [33] : 70).

Adalah suatu kewajaran jika saat ini banyak para pengemban dakwah, ulama yang mereka masih berpegang teguh kepada syariat Allah SWT. Mereka berusaha dengan keras untuk membentengi umat ini dengan dakwah.

Pertentangan antara yang haq dan bathil adalah sesuatu yang alami yang pernah terjadi di masa Raslullah SAW. Syariah menuntut kita untuk menjalankan aktivitas dakwah karena ini adalah perintah yang Allah SWT. Tujuan dakwah adalah untuk merubah manusia ketika mereka hidup di masa jahiliyah dapat hijrah dalam kondisi menjalankan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Maka di dalam Islam, syariat yang akan  mengatur urusan kehidupan baik masalah ibadah, muamalah, uqubat, bahkan politik.

Umat harus yakin dan meyakini bahwa Islam adalah agama yang benar. Agama yang diridai oleh Allah SWT dan tidak boleh ada keraguan sedikitpun. Karena jika ada keraguan maka dia tidak tergolong sebagai mukmin. 

Maka sesuai dengan apa yang telah Allah perintahkan dan apa yang telah diajarkan Rasulullah SAW di dalam aktivitasnya salah satu ucapan terbaik adalah dakwah yaitu menyeru kepada manusia ke jalan Allah SWT.

Hanya dengan penerapan Islam secara kaffah oleh negara yang menerapkan syariat mampu memberikan ketegasan dalam menghukumi orang-orang yang yang menyampaikan kesesatan di tengah-tengah umat . Negara wajib memberikan sanksi kepada para pelaku yang telah menjauhkan umat Islam dari syariat-Nya.

Tugas ini hanya mampu dilakukan oleh seorang pemimpin yang mereka hanya takut kepada Allah SWT  dan menyadari bahwa kelak ketika kelak mereka berhadapan di Yaumil Hisab. Sungguh penerapan syariat yang berfungsi sebagai jawabir ( menebus dosa bagi para pelakunya di dunia dan di akhirat) dan sebagai jawazir (merupakan efek jera agar tidak diikuti oleh para pelaku yang lainnya).

Hanya negara yang menerapkan syariah Islam secara kaffah yang mampu memberikan sanksi hukum yang tegas agar tidak ada lagi penyimpangan ajaran agama dari para ulama suu' yang dengan sengaja menyesatkan umat. Produk-produk kafir, seperti : kapitalis, liberalis, pluralis, moderasi dan lain-lain, wajib dibuang dari pemikiran umat Islam.

Islam wajib dibela dan umat wajib dijaga dari beragam desain yang tercela, sesat dan menyesatkan. Tidak boleh ada yang menghentikan amal mulia ini kecuali kematian yang mulia dan dimuliakan Allah SWT dan Rasul-Nya.

"Pemimpin para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muthalib dan orang yang mendatangi penguasa zalim lalu memerintahkan dia kepada kebaikan dan mencegah dia dari keburukan, kemudian penguasa zalim itu membunuh dirinya. (HR. Al - Hakim dan Ath- Thabrani).

Negara yang menerapkan syariah Islam secara kaffah akan mampu melindungi kemurnian akidah bagi umat Islam. Hanya syariah Islam secara kaffah lah yang mampu menjadi rahmatan lil'alamiin.

Wallahu a'lam bishawab

Oleh: Ummu Afifah 
(Terapis)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar