Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kenapa Kok Khilafah Terus ?


Topswara.com -- Manusia adalah ciptaan Allah SWT dan hanya Allah yang paling paham bagaimana sifat-sifat makhluk-Nya. Allah tahu kalau manusia itu lemah.

Ada perkara yang bisa diatur oleh manusia sendiri, sesuai dengan kehendak manusia. Ada pula yang diatur oleh Allah. Oleh karena setiap manusia punya masalah masalah dengan dirinya sendiri maupun orang lain. Allah kirimlah seperangkat aturan dan petunjuk hidup yang pasti bisa diamalkan manusia. Aturan untuk menjaga kita sebagai manusia mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Mulai urusan pribadi sampai urusan yang menyangkut pihak lain dari urusan menyatukan dua keluarga alias berkah membangun keluarga, sampai urusan membangun negara pun juga diatur  sama Islam. 

Bentuk kepemimpinan Islam dalam sebuah negara disebut khilafah, yaitu bentuk kepemimpinan umum sedangkan khalifah adalah seorang pemimpin dalam negara. Tugas utama khalifah adalah menerapkan syariat Islam dan yang kedua adalah mengemban dakwah ke seluruh dunia. 

Tugas pertama, khalifah yaitu menerapkan seluruh hukum syariah Islam seperti mengatur muamalat atau jual beli, dan urusan harta benda antara individu mengumpulkan dan membagikan zakat, menegakkan hudud, menjaga akhlak menjamin kesejahteraan masyarakat, menegakkan syariat syariat Islam dan menjalankan berbagai ibadah dan seterusnya. 

Sedangkan tugas kedua, khalifah yakni mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia seperti menyiapkan pasukan untuk berjihad ofensif maupun defensif. Menjaga perbatasan negara melakukan politik luar negeri dalam perdagangan perjanjian gencatan senjata, perjanjian bertetangga baik, dan seterusnya.

Banyak aturan Islam yang ternyata belum bisa kita terapkan hari ini. Baik aturan mengenai hukum qishas, aturan rajam aturan dilarang riba dan lain sebagainya. Kalau Allah yang paling tahu manusia, tentunya Allah memerintahkan hal tersebut pasti itu bukan kebohongan alias utopis.

Khilafah adalah bentuk kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia. Untuk menegakkan syariat Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia. Dalam khilafah,  perekonomian tanpa riba bisa dilaksanakan.

Rasulullah SAW  bersabda:"
Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang, lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, Beliau diam,” (HR. Imam Ahmad).

Dari hadis tersebut jelas, hidup manusia dibagi menjadi lima fase. Yang pertama fase nubuwwah yang diawali dari Baginda Nabi Muhammad, yang kedua zaman khilafah kedua, pada masa ini kepemimpinan dipegang oleh sahabat-sahabat nabi Abu Bakar, Usman bin Affan, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib yang mereka dikenal sebagai Khulafaur Rasyidin. Yang ketiga, zaman kerajaan ditandai dengan berakhirnya Turki Usmaniyah. Zaman keempat jababiro yakni zaman kebebasan maksiat ada di mana-mana. Fitnah bertebaran melemahkan kaum Muslim. Orang-orang zalim yang penguasa diktator berperilaku seenaknya, walaupun kaum Muslim zaman itu banyak  tapi bagaikan buih di lautan.

Ini merupakan janji Allah, dan akan tegak zaman Khilafah kedua yang mengikuti metode kenabian khilafah ala minhaj nubuwwah. Walaupun ditentang dimusuhi dan para pengembannya dihujat dan dekriminalisasi sama saja menentang Allah sebagai pencipta langit dan bumi.

Maka pilihan ada di tangan kita, bergabung dengan barisan pejuang untuk menyongsong tegaknya janji Allah. Atau cukup duduk sebagai penonton, tanpa melakukan apa-apa.
 
Wallahu a'lam bishawab

Oleh: Riris Dwi
(Aktivis Dakwah Kampus)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar