Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tips Menghadapi Orang Keras Kepala


Topswara.com -- Pastilah menyebalkan bila kita berurusan dengan orang keras kepala, menghindar dari orang seperti itu menjadi pilihan favorit kita. Namun terkadang kita tidak bisa menghindar bila orang tersebut merupakan keluarga atau pun rekan kerja karena mau tidak mau harus tetap berurusan dengannya. Lantas bagaimana cara menghadapinya? Tips di bawah ini semoga dapat membantu.

Pertama, jangan diladeni. Jangan diladeni ketika orang keras kepala tersebut marah-marah hingga menyinggung perasaan kita. Tenangkan diri, camkan dalam hati percuma dan hanya buang waktu saja menyanggah dan berdebat dengan ‘kebo ngamuk’ malah bisa-bisa kita diseruduk. Bila memang ada yang perlu diluruskan, tunggu sampai emosinya mereda.

Kedua, tangkap inti masalahnya. Meski hati tersinggung, pikiran harus tetap jernih dan menahan diri agar emosinya tidak semakin meledak. Dalam waktu bersamaan, kita terus berupaya untuk menangkap inti masalah yang disampaikan. Karena biasanya orang yang sedang marah itu tengah menyampaikan masalah yang dihadapinya. Kita fokus saja pada masalah tersebut dan berupaya memberikan solusinya.

Ketiga, sampaikan solusinya. Abaikan omelan dan hardikannya meski menyayat hati. Sabar dan tegarkan diri untuk menyampaikan solusi masalah yang dia hadapi. Tentu saja cara menyampaikannya dengan wajah tanpa dosa seolah hati kita tidak terluka.  

Keempat, pilih waktu yang tepat. Untuk kesalahan yang tidak bisa ditolelir memang harus diluruskan. Meski dia sedang tidak marah-marah, bukan berarti kita bisa langsung meluruskannya begitu saja. Pilihlah waktu yang tepat. Biasanya, pada saat makan siang atau usai shalat berjamaah, suasana lebih memungkinkan. Tapi jangan lupa sampaikan pendapat dengan benar dan lembut seraya tetap berupaya menjaga perasaannya.

Kelima, beri pelajaran. Bila itu semua sudah dilakukan, tetapi keras kepalanya sering kumat bahkan semakin menjadi, sekali-kali memang patut diberi pelajaran. Begitu sumbu pendek itu mulai marah, ungkapkanlah ketidakrasionalan pendapatnya saat itu juga. Tapi ingat, ungkapkan dengan tenang, jelas dan tegas tanpa harus ikut marah.[]

Oleh: Joko Prasetyo (Jurnalis)

Dimuat pada rubrik TIPS Newsletter Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) edisi 73 (September 2017).
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar