Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bahasa Arab Ciri Radikalisme: Waspadai Islamophobia Akut di Tubuh Umat


Topswara.com -- Berkaitan dengan bahasa Arab, teringat banyak sekali  firman Allah SWT yang menyebutnya di dalam Al-Qur'an di antaranya dalam surat Yusuf ayat 2, "Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”

Sebagai Muslim tentu sering tilawah atau membaca ayat Al-Qur'an dan tahu firman Allah di atas. Lain halnya jika ada seorang Muslim yang jarang bahkan tidak pernah membaca Al-Qur'an. Sehingga keluar dari lisannya mencela bahasa Arab dengan kata-kata yang tidak sepantasnya. Seperti yang dilansir dari BeritaIslam.org (9/9/2021), seorang pengamat Intelijen,  Susaningtyas Nefo Kertopati, beliau mantan anggota DPR Komisi I menyebut ciri anak muda yang terpapar radikalisme adalah dengan perbanyak belajar bahasa Arab. (9/9/21)

Mengapa ada umat Islam begitu tidak suka dengan bahasa Arab padahal Al-Qur'an dan hadis dengan jelas menggunakan bahasa Arab. Begitu juga dengan shalat isinya semua bahasa Arab. Dzikir dan wirid yang dianjurkan dalam Islam pun berbahsa Arab. Surat Yasin yang sering dibaca ketika ziarah atau takziah, isinya berbahasa Arab. 

Lebih tidak masuk akal, Muslim yang banyak belajar bahasa Arab dikatakan terpapar radikalisme. Sangat tendensius dan tidak logis jika mengatakan demikian. Karena tidak ada korelasi antara bahasa Arab dengan radikalisme. Jika yang belajar bahasa Arab terpapar radikalisme, lalu apakah semua Muslim yang shalatnya menggunakan bahasa Arab radikal? 

Apabila ditelaah, radikal dalam kamus besar berbahasa Indonesia (KBBI), artinya yaitu secara mendasar (sampai kepada hal yang prinsip): perubahan, maju dalam berpikir atau bertindak. Secara bahasa tak ada masalah dengan pengertian radikal. Namun, opini menggiring ke arah negatif mana kala kata yang digunakan adalah 'radikalisme'.

Islamophobia akut telah merasuk ke tubuh amat hingga batas yang tidak bisa lagi di toleransi. Butuh segera anti virus untuk menangkal ide dan opini sesat ini. Yaitu meluruskan kembali keimanan kepada Allah di tengah umat. Sehingga sadar betul bahwa syariat Islam akan membawa kebaikan dan rahmat. 

Sang pembawa anti virus ini tak lain adalah para pengemban dakwah Islam, yang membawa ide dan tsaqafah Islam kepada umat. Meluruskan yang batil, membawa ke jalan yang lurus agar tidak lagi dikendalikan oleh ide kufur dari luar Islam.

Sebagai Muslim harus memahami bahwa bahasa Arab memiliki keutamaan, di antaranya imam Ibnu Katsir mengatakan, "Al-Qur’an adalah kitab yang paling mulia. Diturunkan dengan bahasa yang paling mulia, diajarkan pada Rasul yang paling mulia. Disampaikan oleh malaikat yang paling mulia, diturunkan di tempat yang paling mulia di muka bumi. Diturunkan pula di bulan yang mulia yaitu bulan Ramadhan. Dari berbagai sisi itu, kita bisa menilai bagaimanakah mulianya kitab suci Al-Qur’an.”

Al-Qur'an dan hadis menggunakan bahasa Arab. Walau isinya tidak seperti bahasa Arab yang digunakan oleh orang Arab pada umumnya. Ada rasa yang beda ketika umat Islam berbicara bahasa Arab pada umumnya  dengan  membaca hadis dan Al-Qur'an. Begitulah, betapa luasnya bahasa Arab sehingga di masa kejayaan Islam menjadi bahasa internasional.

Keutamaan lain bahasa Arab seperti yang disampaikan oleh Ibnu Katsir saat menjelaskan surat Yusuf ayat kedua,

لأن لغة العرب أفصح اللغات وأبينها وأوسعها، وأكثرها تأدية للمعاني التي تقوم بالنفوس

“Karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, paling jelas, paling luas (kosakatanya), dan paling banyak mengandung makna yang menentramkan jiwa.”

Indonesia sebagai Muslim terbesar di dunia harusnya menjadi trendsetter dalam memahami Islam dan bahasa Arab. Bahwa bahasa Arab bagian dari Islam yang tak dapat dipisahkan. Karena tsaqafah Islam dari para ulama yang digali dari Al-Qur'an dan hadis, hanya bisa dipahami dengan bahasa Arab. Namun, mengapa umat Islam di Indonesia mengalami islamophobia akut? 

Nyatanya, potensi demografi umat Islam Indonesia dijadikan alat oleh musuh Islam untuk memukul kekuatan Islam dari dalam. Dihembuskan virus ganas agar umat Islam phobia terhadap ajarannya dan bahasa Arab. Musuh Islam tahu, kebangkitan umat Islam di depan mata jika Muslim banyak yang mempelajari bahasa Arab. 

Hampir seluruh khazanah Islam warisan para ulama berisi bahasa Arab. Bahkan kitab-kitab klasik yang dihasilkan di masa keemasan Islam isinya bahasa Arab. Jika umat paham bahasa Arab, akan semakin mudah memahami Islam dengn benar. Lalu, menyampaikan kepada umat dan memperjuangkannya agar bisa diterapkan di tengah-tengah umat.

Ingatlah, bahwa apa yang dilakukan musuh Islam hanya memperlambat kebangkitan Islam yang sudah nyata di depan mata. Sekali-kali mereka tidak akan pernah bisa menghalangi kebangkitan umat yang merupakan bagian dari janji Allah dan bisyarah Rasulullah. Apalagi jika Allah sudah berkehendak, tak ada satupun yang bisa menghalanginya.

Wahai umat Islam, bersegeralah menyadari tipu daya musuh Allah dan memohon ampunan-Nya. Lalu menjadi bagian dari pejuang agama-Nya. Agar Islam kembali memimpin dunia dan menebar rahmat ke seluruh alam. Serta membungkam kebusukan musuh Islam hingga mereka terdiam tak mampu berkata apa-apa. 

Sahabat Umar bin Khattab ra. berkata:

تعلموا العربية فإنها من دينكم 

“Pelajarilah bahasa Arab, sesungguhnya ia bagian dari agama kalian.” (Iqtidha’ shiratal mustaqim 527-528 jilid I, tahqiq syaikh Nashir Abdul karim Al–‘Aql)

Wallahu a'lam bishawwab

Oleh: Sherly Agustina, M.Ag 
(Penulis)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar