Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Memelihara Al-Qur’an (Bagian Satu)



Topswara.com -- Al-Qur’an yang mulia adalah firman Allah SWT. Al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, melalui wahyu yang dibawa oleh Jibril, baik lafaz maupun maknanya. Membacanya merupakan ibadah, sekaligus merupakan mukjizat yang sampai kepada kita secara mutawatir. 

Allah SWT berfirman:
"Tidak datang padanya kebatilan dari sebelum dan sesudahnya, diturunkan dari Dzat yang Maha Bijak dan Terpuji." (TQS. Fushshilat [41]: 42)

Al-Qur’an adalah kitab yang dijaga dengan penjagaan Allah sendiri. Allah berfirman:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an dan Kami pasti akan menjaganya." (TQS. al-Hijr [15]: 9)

Al-Qur’an adalah kitab yang mampu menghidupkan jiwa dan menenteramkan hati. Dengan izin Tuhan mereka, Al-Qur’an bisa mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, yaitu jalan Dzat yang Maha Perkasa lagi Terpuji. Siapa saja yang berkata dengan menggunakan Al-Qur’an, pasti akan terpercaya. Siapa saja yang mengamalkannya, pasti akan beruntung. Siapa saja yang memutuskan hukum dengannya, pasti akan adil. Dan siapa saja yang mendakwahkannya, pasti akan mendapatkan hidayah ke jalan yang lurus.

Al-Qur’an adalah sebaik-baik bekal bagi setiap Muslim. Lebih-lebih bagi para pengemban dakwah. Dengan Al-Qur'an, hati akan menjadi hidup. Dengannya, semua sandaran akan semakin kokoh. Para pengembannya akan menjadi seperti gunung yang berdiri kokoh, sehingga dunia pun menjadi kecil baginya ketika berada di jalan Allah. Dia akan senantiasa mengatakan yang hak, dan tidak takut terhadap celaan orang yang suka mencela, semata- mata karena Allah. 

Dengan Al-Qur'an, sesuatu yang mudah diombang-ambing oleh angin lantaran bobotnya ringan, menjadi lebih berat bobotnya di sisi Allah, ketimbang gunung Uhud, karena dia senantiasa membaca Al-Qur'an. 

Dia membasahi lisannya dengan Al-Quran, dan jari-jemarinya pun menjadi saksi. Seperti itulah para Sahabat Rasulullah SAW mengarungi kehidupan dunia ini, seolah- olah mereka seperti Al-Qur'an yang berjalan. Mereka senantiasa menelaah ayat-ayatnya, membacanya dengan sungguh-sungguh, mengamalkan isinya dan mendakwahkannya. Jiwa mereka pun tergetar oleh ayat-ayat azab, dan hati mereka pun menjadi senang karena ayat-ayat rahmat. Air mata mereka bercucuran karena tunduk terhadap kemukjizatan dan keagungannya, serta patuh terhadap hukum-hukum dan hikmahnya. 

Mereka menerima Al-Qur'an langsung dari Rasulullah SAW sehingga ayat-ayatnya pun menghujam dalam lubuk hati mereka yang paling dalam. Karena itu, mereka menjadi manusia-manusia mulia dan menjadi para pemimpin, orang-orang yang berbahagia dan beruntung. 

Ketika mereka ditinggal oleh Rasulullah SAW menuju tempat yang paling tinggi di surga ‘illiyyin, mereka tetap konsisten memelihara Al-Qur'an, sebagaimana wasiat Rasulullah SAW. Maka para penghafal (pemelihara) Al-Qur'an tadi senantiasa berada di barisan terdepan ketika melaksanakan amar makruf dan nahi mungkar. Para pengemban Al-Qur'an itu juga senantiasa menjadi terdepan dalam segala kebaikan dan terdepan dalam menghadapi segala rintangan di jalan Allah SWT.

Sesuatu yang paling berharga bagi kaum Muslim umumnya, dan para pengemban dakwah khususnya, adalah bahwa hendaknya Al-Qur'an senantiasa menjadi penyiram hati mereka, dan teman setia yang mengiringi setiap langkah mereka. Karena Al-Qur'an akan membimbing mereka untuk meraih semua kebaikan, dan mengangkat kedudukan mereka lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. 

Mereka harus senantiasa memeliharanya di tengah malam dan di penghujung siang, dengan membaca, menghapal dan mengamalkannya, sehingga mereka akan menjadi sebaik-baik generasi khalaf, mewarisi generasi salaf yang terbaik.

Berikut ini adalah ayat-ayat Al-Qur'an beserta hadis Nabi yang menceritakan tentang turunnya Al-Qur'an, jaminan terpeliharanya, tentang petunjuknya, keutamaan membacanya, dan segala kebaikan yang sangat banyak di dalamnya, dari dan di sekitarnya 

"Dia dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang- orang yang memberi peringatan." (TQS. asy-Syu’arâ [26] : 193-194)

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Quran dan Kami pasti akan menjaganya." (TQS. al-Hijr [15]: 9)

"Tidak datang padanya kebatilan dari sebelum dan sesudahnya, diturunkan dari Dzat yang Maha Bijak dan Terpuji." (TQS. Fush Shilat [41]: 42)

"Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar." (TQS. al-Isra [17]: 9)

"Hai ahli kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi al-Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula) yang dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang- orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menjuluki mereka ke jalan yang lurus." (TQS. al-Mâidah [5]: 15-16)

"(Ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji." (TQS. Ibrahim [14]: 1)

"Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (TQS. ar-Ra’d [13]: 28)

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an? Kalau kiranya Al-Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (TQS. an-Nisa [4]: 82)


Ditulis kembali oleh: Achmad Mu'it

Disadur dari buku: Pilar-pilar Pengokoh Nafsiyah Islamiyah, Jakarta, Cetakan ke-5, April 2008
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar