Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sekularisme: Akar Masalah Beratnya Tekanan Hidup


Topswara.com -- Terkait adanya beberapa peristiwa aksi bunuh diri di Depok akhir-akhir ini Pengasuh Rumah Qur'an As Salam, Ustazah Reni Raden Sugriwo, mencermati apa yang menjadi akar masalahnya.

"Sekulerisme: Akar Masalah Beratnya Tekanan Hidup" ujarnya " dalam agenda Kajian Muslimah Tematik di Masjid Jami' An-Naasul Hadi bertemakan Islam Solusi Beratnya Tekanan Hidup, Depok, Ahad 5/10/2025.

Reni menyampaikan, banyak faktor pemicu terjadinya tekanan hidup. Seperti faktor ekonomi, yang telah membuat masyarakat dihadapkan pada harga kebutuhan yang terus naik, ditengah sulitnya mendapatkan pekerjaan, korban PHK yang terus meningkat, lilitan utang yang dianggap jadi solusi. apalagi dengan kemudahan melalui aplikasi pinjol (pinjaman online) malah menambah konflik dalam keluarga sehingga perceraian tidak bisa dihindarkan, tidak adanya jaminan keamanan membuat kekerasan rentan ditemukan, gaya hidup yang dipamerkan di media sosial pun menyumbang beban tekanan hidup makin berat. 

"Akhirnya kesehatan mental terganggu ditambah lagi penanganan kesehatan yang tidak pernah tuntas dalam sistem ini", paparnya. 

"Ini hampir semua aspek kehidupan menjadikan Indonesia menduduki peringkat stress tertinggi ke-7 di Asean, kasus bunuh diri 60 persen meningkat dalam 5 tahun terakhir, 1 dari 3 remaja mengalami masalah mental , dan pada rentang usia 20-40 tahun sering mengalami depresi," sesalnya diulik dari medsos.

Menurutnya, hal itu terjadi karena masalah ekonomi yang menjadi problem sistemis, telah memperdalam jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Belum lagi masalah keluarga dan sosial dengan paradigma materialisme dan gaya hidup mewah. Dalam hal kesehatan pun banyak korban kekerasan yang tidak di recovery. Ditambah lagi keamanan dalam hukum sekuler tidak meninggalkan efek jera.

"Apa akar masalahnya? Semua itu terjadi karena paham materialisme yang lahir dari sistem sekulerisme kapitalisme yang menjauhkan bahkan meniadakan peranan agama dari kehidupan ", tegasnya. 

"Maka dari itu satu-satunya solusi tuntas yang tepat dan terbaik, adalah kembali kepada ajaran yang berasal dari zat yang menciptakan manusia, Dialah Allah SWT," pungkasnya. []Ayyuhanna Widowati
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar