Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Hati Merana Karena Job Hugging


Topswara.com -- Pernah enggak sih kita merasa bosan dengan pekerjaan kita? Mungkin karena gaji yang terlalu rendah, tidak ada pilihan pekerjaan lain, teman kerja yang toxic, pekerjaan yang ditambah-tambah, atau karena kepepet kebutuhan hidup.

Bertahan di satu pekerjaan mungkin tampak baik di depan mata. Tetapi, bertahan sesungguhnya tak menjadi pilihan yang baik jika tanpa diiringi rasa bahagia.

Kondisi tersebut pun memunculkan istilah 'job hugging' yang ramai jadi obrolan. Hal ini memperlihatkan bahwa banyak orang bertahan dalam pekerjaannya untuk 'mengamankan diri', bukan karena merasa dirinya telah berkembang di tempat kerja, dikutip cnnindonesia.com (19/9).

Fenomena job hugging telah menjadi permasalahan global saat ini. Hal ini karena lapangan pekerjaan yang seharusnya diatur negara, tetapi saat ini swasta mengambil alih kewajiban tersebut. 

Sedangkan yang terjadi saat ini negara justru melegalkan sumber daya alam yang secara jelas dilindungi undang-undang, seperti PT Gag Nikel di Raja Ampat. Negara hanya berkerja untuk para kapital yang menguntungkan mereka saja.

Kegagalan ekonomi ini menjadi sangat dirasakan ketika negara hanya menggenjot di sektor non riil dan sektor ribawi seperti perbankan, pinjol, dan judol. Masalah seperti ini negara tidak serius dalam mengatasi ekonomi yang mandek, dan perputaran uang hanya di orang-orang kaya saja.

Di sisi lain banyak karyawan yang di-PHK dan menganggur di rumah. Banyak mereka yang beralih ke jualan, tapi tidak bisa bertahan lama karena modal habis.

Fenomena job hugging yang terjadi saat ini adalah dampak dari kapitalisme global, sungguh hati merana karena abainya negara dalam menyediakan lapangan kerja. Negara seharusnya menggerakkan ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya alam untuk membuka lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja.

Lapangan Pekerjaan dalam Pandangan Islam 

Dalam Islam negara bertanggung jawab dalam menyediakan lapangan pekerjaan. Negara atau khilafah menyediakan lapangan pekerjaan, mengelola sumber daya alam, memberikan tanah produktif, memberikan modal, sarana dan prasarana dan keterampilan bagi warga yang membutuhkan.

Untuk membentuk pribadi yang tangguh dan pekerja yang bertanggung jawab Islam memberikan pendidikan yang terbaik. Pendidikan gratis yang dapat diakses semua warga daulah Islam. Penanaman pondasi akidah dan keimanan dalam masa pendidikan dan diamalkan dalam kehidupan agar membentuk pribadi yang bertakwa.

Pendidikan dalam Islam tidak hanya mengejar nilai akademik semata, tapi juga mengajarkan halal-haram yang berstandarkan pada hukum Islam. Memahamkan tujuan hidup di dunia ini hanya pijakan untuk melangkah ke akhirat. Jadi semua perbuatan saat di dunia haruslah bernilai ibadah.

Ini sangat berbeda dengan kondisi pendidikan saat ini. Banyak yang mengejar prestasi tapi dengan menghalalkan segala cara. Pada akhirnya saat memasuki dunia kerja saling berebut kekuasaan dan banyak yang tidak sadar dengan tujuan hidup yang hakiki. 

Oleh karenanya peran negara sangat penting dalam membentuk pribadi yang taat kepada Allah SWT. Dan negara wajib menyediakan pendidikan yang terbaik dan lapangan pekerjaan bagi warganya. 

Memberikan fasilitas dan upah yang layak. Di sinilah negara sebagai pelindung bagi rakyatnya, mengayomi dan mempermudah rakyatnya untuk beribadah. Karena memang tugas negara adalah mengurus urusan umat dengan dorongan ibadah.


Munamah 
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar