Topswara.com -- Aksi pengibaran bendera bajak laut One Piece yang dirumuskan pada 17 Agustus mendatang, merupakan isyarat kekecewaan rakyat atas acuhnya perlakuan pemerintah serta ketidakadilan yang ada di negeri ini.
Terhitung genap 80 tahun dijuluki sebagai negara merdeka, Indonesia tak pernah luput dari perayaan kemerdekaan setiap tahunnya, mulai dan diadakannya lomba makan kerupuk, hingga pentas-pentas yang melibatkan beberapa daerah besar di Indonesia.
Mirisnya realita berbanding jauh dengan apa yang selama ini mereka semarakkan. Karna sejatinya, tidak sedikit dari rakyat Indonesia yang masih terus mengemis keadilan dari pemerintah hingga detik ini.
Lantas, masih pantaskah Indonesia disebut sebagai negara merdeka?
Dikutip dari Metrotvnews.com (01/08/2025). "aksi pengibaran bendera bertengkorak Ini adalah salah satu upaya rakyat untuk memecah belah bangsa". Ujar wakil ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, beberapa lembaga Intelijen juga mengungkap demikian.
Yang menjadi akar permasalahan ini tidak lain penerapan dari sistem yang sedang dianut negara kita saat ini, yakni kapitalisme-sekulerisme.
Sistem yang melahirkan kesenjangan yang nyata antara yang kaya dan yang miskin. Maka, dalam sistem ini rakyat miskin akan terus dipelihara bukan justru diberantas. Dan masih banyak lagi aturan-aturan yang menyengsarakan rakyat kecil.
Inilah hasil dari tidak diterapkannya sistem Allah, aturan yang dihasilkan dari tangan manusia justru menyesatkan dan malah menjerumuskan kepada kesengsaraan, berbagai persoalan kehidupan bertumpuk seolah gundukan sampah yang entah bagaimana cara mengatasinya, karena makin hari, masalah ini bukan malah teratasi, melainkan bertambah tanpa henti, oleh karna itu diperlukan adanya kesadaran yang tertanam dalam diri masing-masing Individu.
Maka, jalan yang seharusnya ditempuh ialah dengan adanya penerapan syariat Allah secara kaffah dalam kehidupan bermasyarakat, bukan terus berpatok pada aturan-aturan buatan tangan manusia.
Berbeda dengan Islam, agama yang sudah jelas diridhai oleh Allah, mampu mengatasi semua persoalan dalam kehidupan, Islam diajarkan bukan sekedar pengajaran mendasar atau persoalan spiritual, seperti mengajarkan pengamalan shalat lima waktu saja misalnya, melainkan juga tentang bagaimana Islam mampu menanamkan akhlak yang baik.
Sehingga mampu mencetak generasi khairu ummah, yang mampu memberantas ketidakadilan dan menyelesaikan berbagai permasalahan.
Adanya fenomena ini dapat disimpulkan, bahwa kesadaran rakyat akan bejatnya sistem saat ini mulai tampak dalam diri diri mereka.
Tentu saja ini adalah celah emas bagi para pengemban dakwah untuk terus mengarahkan mereka kepada tenis perjuangan yang hakiki yakni dengan melepas seluruh atribut kapitalisme yang sebelumnya mereka kenakan, dan beralih mengenakan atribut Islam dibawah naungan daulah Khilafah Islamiah.
Wallahu A'lam.
Oleh: Ruby Aurelly
Aktivis Muslimah
0 Komentar