Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Deklarasi Pengkhianatan terhadap Palestina


Topswara.com -- Isu Palestina terus bergulir. Perkembangan terjadi. Sebuah deklarasi berkaitan dengannya telah disepakati. Namun, tampaknya itu bukan untuk kepentingan rakyat Palestina.

Pada 29 Juli 2025 lalu, di markas PBB di New York, deklarasi untuk menghidupkan kembali solusi dua negara untuk mengakhiri masalah Palestina disepakati oleh 22 negara yang tergabung dalam Liga Arab bersama seluruh negara Uni Eropa dan 17 negara lainnya. 

Deklarasi ini juga menyerukan misi stabilisasi internasional di Gaza di bawah mandat PBB. Negara-negara yang menandatangani deklarasi ini juga mengecam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. 

Mereka mendesak Hamas untuk melucuti senjatanya dan menyerahkan kendali atas Jalur Gaza kepada Otoritas Palestina. (cnbcindonesia.com, 2-8-2025)

Sebuah peristiwa bersejarah tatkala negara-negara muslim justru mengecam serangan yang dilakukan saudara mereka dalam rangka membela negeri Palestina yang terjajah oleh Zionis Israel. 

Bahkan, mereka bersepakat untuk menyerahkan penyelesaian masalah Palestina kepada PBB yang notabene berada di bawah kendali AS, sekutu Israel.

Seakan tak cukup menyakitkan ketika mereka mengikuti langkah-langkah Barat dan mengabaikan saudara-saudara mereka di Palestina. Mereka juga mengutuk dan menyebut teroris pada garda terakhir perjuangan rakyat Palestina. 

Bahkan, mereka mendesak kelompok pejuang Hamas untuk melucuti senjata dan menyingkir dari Gaza demi memuluskan solusi Barat atas Palestina.

Dunia tahu bahwa selama ini Hamaslah yang mengangkat senjata dan berperang secara langsung menghadapi Israel yang menjajah Palestina. Mereka berjuang bersama rakyat Palestina dalam mempertahankan negeri kaum muslim tersebut. 

Telah banyak pejuang Hamas, termasuk para pemimpinnya yang gugur dalam perang melawan Israel. Mereka bergabung dengan ribuan rakyat Palestina menjadi syuhada dalam perjuangan. 

Sungguh, deklarasi tersebut adalah sebuah pengkhianatan nyata atas rakyat Palestina. Mereka mengkhianati saudara-saudara mereka yang terzalimi oleh Israel. Bukannya membantu mengirimkan tentara untuk membebaskan Palestina dari rongrongan penjajah Zionis Israel, mereka justru duduk dan bersepakat membela kepentingan musuh. 

Mereka mengutuk perjuangan membela hak kaum muslim. Lebih parahnya, mereka mengkhianati Allah dan Rasul-Nya dengan mendukung solusi dua negara atas Palestina, solusi yang yang berangkat dari kepentingan adidaya penyokong Israel.

Dengan gempuran dari berbagai arah dan cara, Gaza masih mampu melawan. Namun, dengan genosida yang terus berlangsung, Gaza makin terancam. Kelaparan parah yang melanda Gaza tentu akan melemahkan kekuatan. 

Perjuangan mempertahankan tanah kharajiyah milik kaum muslim tersebut jelas makin berat. Makar musuh tiada henti mengoyak tubuh kaum muslim. Fitnah makin kencang menerpa.

Hal ini tak boleh dibiarkan. Kezaliman yang menimpa Gaza harus dihentikan. Bukan dengan tunduk pada jalan yang diarahkan Barat, tetapi jalan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah. Ketika ada saudara yang terzalimi, maka tanggung jawab saudara muslim lainnya untuk menolong. 

Ketika ada wilayah negeri muslim yang terjajah seperti halnya Palestina, maka jihad harus dijalankan hingga penjajah pergi.

Untuk dapat menjalankan itu, maka dibutuhkan pemimpin yang mengomandoi jihad berperang di jalan Allah. Pemimpin tersebut yang akan memerintahkan tentaranya untuk mengangkat senjata melawan kafir penjajah. Ialah khalifah yang menjalankan aturan Islam secara menyeluruh dalam bingkai negara khilafah. 

Khilafah berdiri melindungi dan membela kaum muslim. Keberadaannya sebagai perisai yang menjaga setiap jiwa dan kehormatannya. Khilafah hanya menegakkan aturan-aturan Allah sehingga keselamatan dan kesejahteraan hakiki terjamin secara pasti.

Untuk itu, sudah saatnya umat bangun dari keterpurukan karena tunduk pada aturan selain-Nya. Sudah saatnya umat menguatkan persatuan dan kembali menetapi jalan yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Jangan mengikuti langkah-langkah selain menuju jalan-Nya. Jalan orang-orang kafir bukanlah untuk umat Islam. Jalan tersebut adalah bahaya yang nyata karena membuka pintu bagi kafir untuk menguasai umat. Terlebih lagi, jalan tersebut dimurkai oleh Allah.

Karena itu, bersegeralah kembali kepada jalan-Nya. Hanya dengan mengikuti jalan-Nya, maka kemenangan hakiki pasti diraih sebagaimana yang telah dijanjikan-Nya.


Oleh: Nurcahyani 
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar