Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Duduk Berdua, Surga Bertiga


Topswara.com -- Duduk berdua, surga bertiga yaitu aku, kamu dan ridha Allah.
Enggak perlu di Bali. Enggak harus candle light dinner ala drama Korea. Cukup di teras rumah sambil nunggu cucian kering. Nyeruput teh hangat manis ditemani obrolan ringan soal keseharian anak-anak dirumah.

Karena cinta bukan soal tempat, tetapi soal rasa dan dalam rumah tangga, kadang rasa itu bukan hilang, tetapi kita yang lupa menciptakan ulang.

Katanya sibuk kerja, capek, ngurus anak, nyuci baju, gosok baju, ganti gas elpiji, ngeluarin kucing tetangga yang nyasar masuk rumah, sampai akhirnya lupa bahwa pasangan kita bukan cuma patner tugas di dunia, tetapi juga patner menuju surga. 

Ada beberapa hal yang bisa kita jadikan renungan, pertama, waktu nggak bisa di-undo, tetapi bisa diberkahi. Kata orang bijak, "waktu adalah kehidupan. Siapa yang menyia-nyiakan waktu, dia sedang menyia-nyiakan hidupnya sendiri."

Dan Allah SWT pun sudah wanti-wanti dalam Al-Qur’an surah Al-‘Asr ayat 1 sampai 2, “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.”

Kerugiannya bukan cuma finansial. Tetapi bisa rugi momen, rugi perhatian, rugi kasih sayang, dan rugi pahala. Kenapa? Sebab duduk berdua sambil ngobrol mesra bisa jadi ladang pahala. 

Temani suami kerja walau cuma duduk anteng diam disebelahnya saja dapat pahala apalagi ditambah nyuapin suami karena tangannya sedang sibuk menari di keyboard lap top, ngelap keringat suami pas capek pulang kerja, buatkan teh atau kopi hangat, bersih-bersih kamarnya, itu semua bisa dicatat sebagai amal jariyah cinta, lho.

Kedua, ridha suami, jalan tol meraih ridha Allah. Ini bukan slogan patriarki, tetapi sabda Nabi SAW, “Apabila seorang wanita melaksanakan salat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadan, menjaga kehormatannya, dan menaati suaminya, maka dikatakan kepadanya, ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang kamu suka" (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, dan Thabrani).

Mau masuk surga dari pintu mana pun, tinggal pilih kayak di mal? Gampang. Tetapi butuh modal, yaitu taat, shalihah, sabar, setia, amanah dan bisa nyenengin suami, selalu senyum di tanggal muda hingga tanggal tua, Masya Allah.

Kadang kita sibuk nyenengin followers IG, tapi lupa nyenengin satu-satunya manusia yang kelak bakal ditanya tanggung jawabnya di akhirat, yaitu suami.

Ketiga, istri salihah itu seniman rasa. Iya, seniman. Karena istri salihah itu ahli bikin suasana. Bikin suasana rumah jadi adem. Bikin suasana hati suami tenang. Bikin suasana dapur selalu hidup, dan bikin suasana ekonomi tetap waras meski gaji suami UMR.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata, “Istri yang shalihah adalah nikmat terbesar setelah keimanan. Karena dialah penyejuk pandangan, pembangun rumah tangga, penjaga kehormatan, dan pendidik generasi.”

Luar biasa kan? Jadi, jangan remehkan aktivitasmu yang kelihatannya cuma "duduk bareng suami sambil becanda."
Karena bisa jadi senyummu dengan guyonan garingmu itu bisa menjadi vitamin jiwa buat suami yang lagi diterpa deadline hidup.

Keempat, selalu bersyukur bareng, bukan berantem terus karena ekspektasimu tak sesuai harapan. Kadang kita lupa, bahwa pasangan kita bukan malaikat. Ia bisa salah, bisa telat ngabarin, bisa salah ngucap, bisa lupa tanggal pernikahan,
tapi selama dia masih shalat, masih kerja keras buat nafkahin, masih mau ngobrol dan minta maaf, itu udah berkah luar biasa.

Ingat, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah Ibrahim ayat 7, “Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan tambah (nikmat-Ku) kepadamu…”

Coba deh sesekali bukan nuntut, "Mas, kok kamu gak peka sih?" Tetapi bilang, "Mas, makasih udah kerja keras buat keluarga kita. Adik doain Mas sehat terus."

Dijamin deh, suami yang tadinya males pulang rumah karena takut kena bentakan, bakal berubah jadi suami yang pulang lebih awal karena tahu bahwa di rumah ada kamu, istri yang full senyuman, full pelayanan, full rasa syukur, dan bisa jadi penenang.

Kelima, cinta nggak perlu mahal, yang penting halal. Kadang kita keburu ilfeel karena lihat pasangan orang lain posting dinner romantis, liburan ke Maldives, ngasih kado iPhone, surprise mewah dan segepok bunga.

Lalu kita tengok diri sendiri, suami kita paling banter ngajak makan bakso tusuk dua ribu dan duduk di warung kopi depan Indomaret.

Tetapi, hei, cinta bukan lomba flexing. Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berkata, “Rumah yang diberkahi adalah rumah yang di dalamnya ada kasih sayang, saling menguatkan, dan niat untuk bersama menuju surga.”

Dan itu gak butuh saldo miliaran. Cukup niat, sabar, dan setia. Cukup duduk berdua, saling ngobrol, saling maaf, saling peluk kalau perlu. Itu udah investasi akhirat.

Tips Biar Suami Betah, Malaikat Juga Ikut Bahagia

Pertama, jangan nunggu suami romantis duluan. Mulai aja dari kamu, seperti kirim chat manis, siapkan teh favorit, peluk dari belakang pas dia lagi bingung cari charger.

Kedua, bikin waktu berdua walau cuma 15 menit sehari. Duduk berdua, tanpa gadget, tanpa gosip tetangga. Cukup tanya, "Mas, hari ini capek ya? Cerita dong, aku disini siap mendengar tanpa menghakimi."

Ketiga, sekali-kali doakan suami dengan suara keras. Biar dia tahu kamu serius. “Ya Allah, jagain suamiku di jalan, di kerja, dan di hati. Karena ada yang selalu setia menunggunya untuk pulang.” Efeknya bisa lebih bikin meleleh dari parfum refill 20 ribuan.

Keempat, tulis catatan kecil. Tempel di dompet atau di dashboard motor, “Semangat kerja ya, pahlawan keluarga, calon penghuni surga bersamaku.”

Coba lakukan, karena meraih surga lewat jalur ridha suami bisa dimulai dari sini. Allah Maha Melihat bahkan ketika kamu diam-diam nangis karena rindu perhatian suami, atau saat kamu sabar nyuapin suami yang lagi sakit, atau waktu kamu elus punggung suami pas dia terlelap karena kelelahan bekerja.

Allah Maha Tahu dan semua itu bisa jadi amal rahasia antara kamu dan Rabb-mu. So, jangan lelah menjadi istri shalihah. Kalau cape, istirahat. Kalau down, curhat ke Allah. Tetapi jangan menyerah, karena, "Istri shalihah itu lebih baik daripada dunia dan seisinya" (HR. Muslim).

Yuk, ciptakan momen yang layak dikenang. Mau romantis? Nggak perlu liburan ke Eropa. Cukup duduk bareng di ruang tamu atau ruang makan, ngobrol sambil ngemil gorengan tempe.

Ciptakan ruang nyaman, penuh candaan, tawa, dan zikir. Karena kelak, yang akan kita kenang bukan saldo rekening atau perabot mahal, tetapi tawa sederhana sambil duduk berdua dan semoga duduk berdua hari ini jadi tiket duduk berdua pula di surga nanti, aamiin. []


Oleh: Nabila Zidane 
(Jurnalis)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar