Guru: Amal Jariyah Mulia Profesinya

Topswara.com -- Andai semua mengetahui keutamaan ahli ilmu yang mau mendidik

Niscaya berlomba-lomba manusia mengabdikan diri untuk Tuhannya

Andai semua ingin beramal yang mengalir hingga alam barzah

Niscaya manusia menekuni profesi sebagai guru dan pendidik umat ini

Profesi guru belumlah bergengsi

Dibandingkan jadi polisi dan politisi

Dibandingkan jadi pelawak dan artis 

Dibandingkan jadi dokter dan saintis

Belum lagi pemimpin yang diharapkan memuliakan guru

Tak jua mengentaskan guru dari kekurangan anggaran kehidupan

Tak jua menanggung layak kehidupannya agar fokus mendidik dan meningkatkan mutu

Tak jua mewujudkan kehidupan ini dengan menanggung sandang, pangan, dan papan rakyatnya

Profesi guru tak hanya pegabdian

Lalu gajinya dibuat pengabaian

Seolah mengajarkan ilmu gratisan

Giliran nonton konser dan kecantikan hambur-hamburan 

Telah tertulis dalam satu sabda nabi

Amal jariyah yang mengalir tiada tara

Berikan kesejukan jiwa di alam barzah

Sebuah ilmu yang manfaat dan memberikan kemanfaatan

Guru profesi mulia

Penguasa wajib memenuhi kebutuhan hidupnya

Jaminan kesehatan dan masa depan ditanggung negara

Hingga guru menjadi profesi mulia dengan kemapanan dunia dan jariyah akhiratnya

Guru-guru kehidupan telah menunjukkan jalan

Jalan kebenaran berarti dituntun dengan aqidah Islam

Ilmu yang disebarkan mengantarkan kepada penghambaan Tuhan

Ilmu yang didapat memudahkan kehidupan tanpa merepotkan

Guru-guru mengantarkan kesuksesan anak didiknya

Mulia profesinya mengisi otak manusia

Tanamkan informasi dan petunjuk kebenaran saja

Dengan bimbingan wahyu dan sunnah yang telah tertuang dalam kitab suci-Nya

Guru dengan amal jariyah

Bergairalah mendidik anak bangsa

Hujamkan kuat ke depan anak-anak adalah khoiru ummah

Dengan prasyarat beriman kepada Allah dan amar makruf nahi munkar

Pesan penting kepada anak-anak bangsa

Buatlah sebuah tanda jasa untuk guru tercinta

Bukan dengan harta atau kejumawaan jabatan mentereng

Pikirkan hadiah terbaik agar guru tak lagi jadi dagangan politik

Oleh: Hanif Kristianto 

Analis Politik dan Media 

Baca Juga