Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Hardiknas, Mampukah Meningkatkan Kualitas Pendidikan?

Topswara.com -- Hari pendidikan nasional (hardiknas) jatuh pada tanggal 2 Mei 2024 baru saja diperingati. Bermacam perayaan pun telah dilaksanakan. Begitu juga harapan untuk memperbaiki mutu pendidikan pastinya telah disampaikan. Peringatan ini telah berlangsung sejak ditetapkan oleh pemerintah tahun 1959 melalui keppres RI NO 316 yang menetapkan hari pendidikan nasional.(kompas.com 25/4/2024)

Sebagaimana kita ketahui bahwa kurikulum yang diterapkan didunia pendidikan kita saat ini adalah kurikulum mardeka mulai dari tingkatan PAUD hingga sekolah dasar dan menengah.

Walaupun pada faktanya kurikulum mardeka banyak mendapat reaksi negatif dari berbagai kalangan namun kurikulum ini nampaknya akan terus berlanjut. 

Semua ini tidak luput dari penerapan sistem yang rusak ini, dimana sistem ini hanya beroreantasi pada materi semata sehingga cita-cita berbasis dunia adalah tujuannya tanpa memikirkan akhlak para generasi muda saat ini.

Jika kita melihat output pendidikan yang dihasilkan dari penerapan kurikulum pendidikan sejauh ini tidak ada dampak positif yang diberikan bagi generasi. Justru kerusakan demi kerusakan terus menerus dipertontonkan oleh kalangan pelajar. 

Konsep pendidikan saat ini hanya berbasis transfer ilmu semata bukan membentuk karakter mulia. Maka wajar jika saat ini banyak kita temui peserta didik yang mencerminkan seorang beradab dan berakhlak mulia. Dari kondisi ini maka banyak generasi kita yang terjerumus dalam pergaulan bebas, narkoba, tawuran, bullying, hingga judi online. 

Kondisi buruk itu dilahirkan dari penerapan kurikulum berbasis sekularisme. Moral para pelajar sangat jauh dari kebaikan bahkan sebaliknya semakin menunjukkan kemerosotan moral. Inilah jika tujuan pendidikan hanya bertujuan untuk mencetak generasi demi kepentingan semata.

Sekulerisme juga akan memberikan dampak buruk bagi masa depan anak bangsa. Sebab mereka dijajah oleh budaya barat, merusak akidah serta pemikiran dan jauh dari agama. 

Oleh sebab itu, sangat sulit sekali membentuk anak didik kita menjadi sholih dan sholiha didalam sistem sekularisme saat ini. Inilah potret pendidkan yang mencampakkan syariat Allah. Kita tidak akan pernah merasakan manisnya iman apa lagi lezatnya ketakwaan dalam sistem sekularisme hari ini.

Berbeda dengan islam. Sistem islam mempunyai aturan khusus dalam dunia pendidikan. Semua di lakukan atas dasar ketakwaan terhadap sang Kholiq. Ilmu yang diperoleh pun akan diterapkan untuk membentuk kepribadian mulia bagi dirinya. Taat terhadap sang Khaliq, serta selalu menjalankan syariat Islam sesuai aturannya.

Pendidikan yang diterapkan dalam Islam akan menjauhkan generasi muda dari kerusakan yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Dalam Islam semua aspek sudah memiliki aturan yang lengkap dan mampu memecahkan segala problematika termasuk pendidikan. 

Sehingga bisa menghasilkan generasi yang berkualitas dan berakhlak mulia. Sebab, sistem pendidikan dalam Islam akan dibangun di atas akidah Islam.

Selain itu, Islam juga menjamin pendidikan bagi setiap individu rakyatnya secara gratis. Semua pembiayaan nya akan dipenuhi oleh negara tanpa pandang bulu apakah ia kaya atau miskin. Semua akan mendapatkan hak yang sama. 

Semua ini akan terwujud jika kita meneralkan aturan islam secara kaffah dalam sistem khilafah. Sebab hanya dengan sistem khilafah kesejahteraan akan terwujud.

Wallahua'lam Bisshawab.


Oleh: Nurhalimah 
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar